EPS 17

22 2 0
                                    


keesokan harinya, Lea terbangun di sebuah ruangan putih. ia merasa aneh ketikamerasakan tubuhnya terbaring di sofa, masih di rumah sakit, ia pun menoleh ke samping dan terlihat Samudra sudah dalam posisi duduk sambil menatap layar tv yg terpasang di dinding dengan lemah.

"Sam.." Lea bangun kemudian menghampiri Samudra.

"gimana keadaanmu? ada yg sakit?" tanya Lea dengan senyuman manisnya. Samudra hanya mengangguk dan tersenyum lemah

"udah bangun dari jam berapa?"

"jam 6," jawabnya lirih. sedangkan Lea menatap jam dinding, kini sudah pukul 8 am.

"oh,, udah daritadi ternyata, sendirian?"

"enggak, ada kak Alice, kak Vio, sama kak Devan.. tapi kak Devan pulang, kak Vio sama kak Alice pergi cari makan.." jawab  Samudra sambil berusaha merebahkan kembali tubuhnya

"oh ya semalem-"

"don't ask what happened last night," poton Samudra. Lea paham, artinya ia butuh waktu ntuk mencerna kejadian semalam atau mungkin melupakannya.

"hmm, okelah. kakak ke toilet dulu," ujar Lea kemudian berjalan ke toilet dengan sedikit curiga. ingin sekali bertanya siapa yg mengirim bom tersebut, namun takut membuat Samudra marah.

"tapi siapa yg kirimin barang begituan?" gumamnya kemudian ia memilih mencuci mukanya.

sedang Samudra menatap layar ponsel Lea yg berisi berbagai macam ancaman namun sengaja ia abaikan.

"Vano, i will wait for your arrival, for revenge." gumam Samudra sebelum akhirnya menyimpan ponsel Lea di laci.

srettt

"eh Sam, udah bangun ternyata.. ini mak-"

"heh, yakali suruh makan sendiri, suapin sono." ujar Vio seraya menyenggol lengan Alice

Alice sedikit ngebugg, loading....
"oh iyaa wkwk sorry sorry," akhirnya ia mendekat untuk menyuapi makan Samudra, di temani acara kesukaannya sejak dulu, Little Krishna.

"asique banget dek," ucap Vio dengan senyum kecilnya, Samudra melongo. ini adalah senyum langka, seorang Xaviora sangat jarang tersenyum.

"kenapa sih? wajah gua ada apanya?" tanya Vio

"lu jarang senyum, makannya dia cengo." Alice memakan makanan Samudra namun sedetik kemudian keselek karena Lea keluar dari kamar mandi.

"modar uhuk uhukkk.. anjer, gua kira pulang awokwok," Alice meminum air nya kemudian kembali menyuapi Samudra makan.

"udah kak, kenyang banget," ujar Samudra

"lah? 4 sendok? yg bener aja, Sam. makan lagi," suruh Lea, Samudra hanya menggeleng seraya memngerucutkan bibirnya

"I am full." jawabnya

"ish sh, ya udah, kakak makan ye?" Alice memakan bubur Samudra namun Vio menggebuk kepalanya. murka sudah Alice, ia memasang wajah masam karena kepalanya di gebuk oleh Vio.

"PALA GUA COK!" marahnya sambil memegangi kepalanya

"iye maaf, itu ntar biar di makan Lea. lu udah punya, Lice." Alice tetap memakannya

"nggak kasian lu sama Lea yang- maksudnya biar dia makan punya gua aja. BRISIK AMAT LU VIO!" amuk Alice sedangkan gadis benama Xaviora iu hanya tertawa lepas melihat Alice tertekan.

perlu di ketahui jika Alice sebenarnya adalah anak yang barbar serta blak-blakan. tidak pernah malu akan apa yang di katakannya, alagai jika sudah sebal dengan seseorang pasti akan nyinyir tanpa henti. tahu? dia sekomplotan dengan Samudra dan Lea.

My Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang