EPS 9.

39 4 0
                                    


"Sam.." Lea bersuara pelan dan mengusap lengan Samudra agar tidak terkejut. namun tidak ada respon apapun dr anak itu. Lea mulai khawatir dan menarik tissuenya kemudian membuangnya di tempat sampah.

cukup terkejut melihat ada begitu banyak darah disana. Lea segera menelpon Ibu nya untuk membawa Samudra ke rumah sakit.

beberapa menit kemudian, Ibu nya datang dengan beberapa bodyguard di belakangnya

"ada apa? kenapa Samudra pucet banget?" tanya Mamanya

"efek semalem, dia kan juga punya kanker darah, Ma.. tolongin bawa kerumah sakit.." ujar Lea dengan mata berkaca-kaca. para bodyguardnya langsung gercep dan membawa Samudra ke mobil untuk di bawa kerumah sakit

Lea menangis dan terus mengusap kepala Samudra dengan lembut. pertama kalinya Samudra membuat Lea khawatir sampai menangis. saat pertama bertemu dulu, Lea dan Samudra seperti bermusuhan dan tidak ingin melihat satu sama lain.

-------------------------------------------------------

setelah beberapa saat menunggu hasil dari dokter, wajah Lea semakin murung ketika mendengar jawaban dari dokter. tanpa bertanya, Lea langsung masuk ke kamar inap Samudra dan duduk di sebelah ranjangnya.

Yoon Mirae - You are my world (ost. blue sea)

"Kak.." Lea menatap Samudra dengan berkaca-kaca. ia benci terlihat lemah di depan adiknya, karena pasti akan di bully

"uljima.." Samudra tersenyum kemudian merubah posisinya menjadi duduk. ia mengusap air mata Lea yg jatuh membasahi pipinya

"ngomong apaan sih?" tanya Lea kesal

"jangan nangis. mos-saeng-gin nuna.." Lea memukul Samudra karena jengkel

"jangan bahasa Korea. kakak nggak paham." ujar Lea, bocah itu tertawa (sebelum pergi  .ani)

"jangan nangis, kakak jelek" Samudra memeluk Lea dan membiarkan gadis itu menangis sesegukan serta memukulnya karena sangat khawatir

"maaf, Sam minta maaf buat kakak khawatir. Setelah ini, Sam akan nurut sama kakak." ucapnya dengan senyuman manis. menyakitkan bagi Lea, ia tidak mau memberitahu Samudra akan batas waktu hidupnya, namun ia juga tidak mau membiarkan Samudra lebih drop karena mengetahui batas hidupnya berapa lama lagi.

"maaf, Sam. Kakak nggak mau simpan semuanya sendiri, dan kakak juga nggak mau buat kamu drop lagi."

"jaga kesehatan ya, kakak minta jangan lagi mabuk apapun masalahnya. ada kakak, ceritakan ke kakak." ujar Lea sambil tersenyum tak kalah manis membuat Samudra gelagapan dan pipinya memerah.

"duh duh, ternyata sedang malu-malu kucing si Samudra.." ujar Mamanya. wanita paruh baya itu mendekat dan duduk di samping Samudra

"gimana? ada yg sakit gak?" tanya Mama

"untuk saat ini nggak ada, Ma." Samudra menampilkan senyum lebarnya

"syukurlah, kamu jangan minum atau makan aneh-aneh lagi ya, sayang.. makan yg sehat-sehat, karena--"

"biar kamu sembuh." potong Lea dengan cepat. Lea membrikan tatapan Lasernya kepada mamanya

"ahahah iya itu maksudnya.." tawa garing Mamanya sambil mengusap tengkuknya

"hem, kakak bisa temenin Sam disini? Sam bosen sendirian disini.." tukas Sam

"hm, iya deh kakak temenin. sama temen nggak papa kan?" tanya Lea

"yg penting rame," Samudra kembali rebahan karena kepalanya mulai sakit

"kakak keluar dulu sama Mama.." setelah itu, Lea keluar bersama mama nya menuju ke tempat yg agak jauh dari kamar Samudra

My Step SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang