Beberapa hari ini semuanya terlihat baik-baik saja. Sebelum semuanya berubah kembali menjadi sebuah bencana.
Jika siklus kehidupan terus berputar layaknya roda, maka itulah yang tengah di alami oleh mereka-mereka yang menantikan sebuah kebahagiaan. Namun mereka harus menelan pahitnya kenyataan, saat sang Pencipta lebih memilih luka di bandingkan suka untuk bumbu pelengkap dalam hidupnya.
Park Haechan adalah salah satu wanita malang yang berkali-kali jatuh dan bangkit kembali di saat hidupnya harus di terpa badai untuk yang kesekian kalinya.
Senyuman itu terlihat begitu pahit dan terkesan di paksakan.
Dirinya berakhir di sebuah persidangan atas kejadian yang menimpanya, sebuah kesalah pahaman yang menyebabkan dirinya berada di sebuah kursi sidang, menunggu keputusan hakim yang akan di berikan kepadanya.
"Nyonya Park Haechan anda dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan terhadap korban bernama Tuan Lee Donghae pada tanggal 1 Oktober 2021, pukul 20:48. Dengan ini saya memutuskan bahwa anda akan di kenakan sanksi hukuman mati dan denda sebesar empat miliyar."
Tuk tuk tuk
Ketegangan didalam persidangan semakin bertambah, keluarga Haechan syok berat. Berbeda dengan keluarga Donghae yang terlihat hanya menampakkan wajah tanpa ekspresi.
Tidak ada pemberontakan dalam diri Haechan dia hanya pasrah dan menyerah, penyelidik yang di lakukan selama lima hari terakhir sudah membuktikan jika dirinya memang bersalah.
Putra tercinta nya, alasan dirinya tetap hidup sampai sekarang terlihat menangis histeris, berteriak tidak Terima dan memberontak meminta sebuah keadilan untuk ibu tercintanya; Haechan.
Sang kakek dan nenek yang belum lama ini kembali; Chanyeol dan Baekhyun telah melakukan segala cara untuk membuktikan bahwa putrinya tidak bersalah pun sia-sia, semua bukti di tempat kejadian memang menunjukkan dengan jelas jika Haechan pelakunya. Pengacara serta detektif dari kepolisian ternama pun telah Chanyeol kerahkan namun sayang semuanya tidak menghasilan apapun.
"Para penjahat berkedok pejabat! Kalian tidak becus!." Teriak Jisung di dalam rengkuhan sang nenek. "Lepaskan ibuku atau akan ku hancurkan tempat persidangan ini!."
"Sudah sayang." Baekhyun menangis dalam diam sambil menenangkan cucunya, ini terlalu menyakitkan. Dirinya di pertemukan dengan putri dan cucunya, namun dalam keadaan yang memilukan.
Tidak ada yang mendengarkan teriakan Jisung, termasuk Jeno.
Seorang ayah yang kembali dan pernah berjanji untuk menebus kesalahannya di masalalu kini telah berulah kembali menyakiti dua insan yang pernah disakiti nya dulu, seorang laki-laki yang pernah menjanjikan sebuah kebahagiaan kini terlihat hanya diam mematung tanpa mau mengatakan sepatah katapun.
Kejam! Dunia memang semakin kejam. Dunia meminta Jisung untuk berdamai tetapi dunia sendiri yang membuat Jisung semakin keras kepala.
Haechan terlihat berdiri dari kursinya. Tatapannya kosong, dengan borgol di kedua tangannya, tubuhnya yang terbalut pakaian tahanan membuat keluarga merasa terluka parah.
"Hentikan keparat! Jangan pernah berani membawa ibuku selangkah pun dari tempatnya!." Suara berat putranya terdengar kembali, Haechan tidak ingin berlama-lama menyaksikan luka yang di tanggung oleh putra dan kedua orang tuanya.
Di langkah kedua Haechan menghentikan pergerakan kakinya dia menoleh dan tersenyum teduh pada sang putra membuat gerakan mengusap air mata, menggeleng pelan dan menyuruh Jisung untuk tetap tersenyum. Lalu memejamkan matanya sambil tersenyum seolah mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Wounds [Nohyuck Gs]
DiversosLet's Get it Cast Lee Jeno Lee Haechan gs