2 Satu Atap

6.1K 480 96
                                    

Julian yang baru saja membersihkan diri pasca acara pernikahan, bersantai dengan rambutnya yang masih basah. Membaca beberapa email pekerjaan di ipad, sambil mendengarkan suara gemircik air milik Caren yang sedang mandi.

Julian tampil shirtless memamerkan dada bidangnya yang begitu tegap. Kulit yang eksotis dan sexy, dan rambut sebahu yang dibiarkan teruarai begitu saja. Julian adalah pria gondrong dengan sejuta pesona.

Ini pertama kali ada seorang wanita mandi dikamarnya, yang sebentar lagi juga akan tidur diranjangnya. Kenapa jadi grogi seperti ini? Meski Julian jago berciuman, bukan berarti dia terbiasa tidur berduaan dengan wanita.

Julian masih virgin!

Sebenarnya Julian memang bukan gay. Melainkan takut berhubungan intim dengan wanita, setelah melihat ibunya meninggal akibat mendapat pelecehan seksual dari para perampok kejam yang menyerang rumahnya 20 tahun lalu.

Milik Julian sama sekali tidak mampu berdiri karena traumanya. Lunglai dan rapuh. Ibarat putri malu, saat disentuh bukannya semakin bugar justru semakin menciut dan mengecil.

Poor Junior!

Julian sudah beberapa kali backsreet dengan wanita, namun tak jadi serius karena ketakutannya bercinta dan melihat wanita telanjang. Maka dari itulah Julian enggan menikah, dan memilih memperkenalkan dirinya sebagai seorang gay.

Padahal terakhir kali ia sempat menemukan wanita yang bisa dibilang tepat. Tapi lagi-lagi ketakutannya mengalahkan hal itu. Ia tepaksa memutuskan hubungan karena takut sang wanita akan menyesal dikemudian hari. Mana ada orang menikah tanpa bercinta?

Bahkan beberapa wanita yang pernah di jodohkan dengannya langsung kabur ketika mendengar pengakuannya. Hanya Caren yang berani memutuskan lanjut ke pernikahan. Sebenarnya Julian juga ogah menikah.

Tapi karena Caren menikah dengannya hanya untuk melunasi hutang dan menutupi aibnya, sepertinya tak akan menjadi masalah untuk Julian. Lagian dengan begini ayahnya tak akan lagi ribut memintanya tobat dan mendesaknya menikah.

"Ehem." Suara deheman Caren membangunkan lamunan Julian.

"Apa?" Jawab Julian spontan. Melihat Caren datang hanya memakai handuk sebatas paha, wajahnya langsung dialihkan ke arah lain.

Sial! Kenapa jadi dia yang grogi? Harusnya Caren kan? Dia wanita man! Kamu lelaki!

"Aku mau ganti baju. Kamu kenapa alihin muka gitu? Jangan-jangann.... kamu gapernah lihat?" Caren menatap suaminya penuh selidik. Ia sebenarnya juga grogi. Tapi mengingat mereka sudah menikah, Caren rasa tak jadi masalah lagi mereka mau berbuat apa.

Mereka sudah halal sekarang!

"Takut?" Goda Caren seraya beranjak mendekat.

"Jangan deket-deket!

"Kamu nggak pernah lihat wanita nggak pake baju ya?" Julian merasakan jika Caren naik ke atas ranjang. Membuat jantungnya berdetak semakin cepat. Deg! Deg! Deg! Rasanya ingin melompat saja jantungnya dan migrasi ke ubun-ubun.

"Caren...!!!"

"Masa cewe sama cewe malu-malu? Aneh ih!"

"Aku cowok! Go away!"

"Tapi gay! Atau jangan-jangan selama ini kamu gay hanya untuk menutupi kekuranganmu? Nggak bisa berdiri ya?"

Oh God! Kenapa tepat sekali tebakannya?

Caren sudah semakin mendekat, bahkan sudah naik dan duduk di perut Julian dengan tatapan penuh selidik.

Julian berkeringat dingin merasakan kulit perutnya bersentuhan langsung dengan milik istrinya yang saat ini tidak mengenakan apapun selain handuk. Dan hal itu membuatnya merinding.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang