10 Mesra

3.4K 417 82
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Caren menangis sedih seraya memeluk gulingnya erat-erat. Biasanya ia bisa menguasai emosi ini untuk tetap terlihat baik-baik saja. Kenapa sekarang ia kesulitan? Kenapa air matanya seolah tidak ingin berhenti berlinang?

Apa yang dilakukan Sania dan Julian sekarang? Pikiran Caren kemana-mana.

Mendengar suara mobil Julian tiba-tiba datang dari halaman depan, ia segera membuka salah satu serial Netflix agar bisa membuat alasan.

Caren tidak mau Julian tahu bahwa ia sangat terpukul. Ia bukan siapa-siapa. Seharusnya ia bisa lebih tahu diri dan tidak cemburuan seperti ini.

"Caren... " Panggil Julian ketika ia barusaja memasuki kamar.

"Ya?"

"Kamu nangis?" Julian langsung mendekatinya.

"Ini gara-gara nonton film di Netflix." Caren menunjukkan salah satu serial film comedy disana. Film yang seharusnya tidak membuat air mata Caren terjatuh. "Ceritanya sedih banget." Ujar Caren lagi untuk menutupi kegugupannya.

Meski tahu bahwa Caren sedang berbohong, Julian pura-pura percaya. Ia menghargai Caren jika memang keberatan membahas hal itu.

Julian tahu Caren sakit hati. Tapi Julian tidak tahu harus apa. Ia masih mencintai Sania. Tapi ia juga butuh Caren untuk bisa kembali normal.

Namun melihatnya menangis seperti ini membuatnya merasa sangat bersalah.

"Kamu bawain pesanan aku?" Tanya Caren manja.

"Aku bawain sushi, greentea, sama buah mangga kesukaan kamu. Aku suapin ya? Kita makan bareng."

"Kamu belum makan?" Tanya Caren terheran.

"Tadinya mau makan sama Valdo, tapi tiba-tiba Sania datang. Nggak lama kamu telpon minta sushi. Mana sempat aku makan?" Julian sengaja mengatakan hal itu. Secara tidak langsung Julian ingin menjelaskan jika tidak terjadi apapun dengan ia dan Sania hari ini.

Menyadari hal itu, Caren tersenyum sambil mengangguk menanggapinya. Apa Julian memang sedang menjelaskan kesalahpahaman itu?

Ia senang Julian peduli dengan perasaannya. Meski ia masih sedikit kecewa karena Julian bahkan tidak meminta maaf atas kejadian itu. Tapi Caren tidak berharap banyak. Memang siapa dirinnya?

"Aku suapin." Julian menyuapkan sushi itu pakai tangan langsung.

"Ihh, pakai sumpit!"

"Tangan aku bersih sayang! Sini buka mulutnya." Julian mendekatkan makanan itu ke mulut istrinya. Mendengar Julian memanggilnya sayang, pipi Caren memerah padam. Tersirat perasaan bahagia dan malu secara bersamaan.

"Minum greenteanya. Aku beliin yang less sugar, kamu pasti diet kan?"

"Kamu kok tau semuanya?" Tanya Caren dengan nada yang semakin malu-malu.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang