18++ warning
"Ngapain aja kamu sama dia selain ciuman?" Cerca Julian kepada Caren yang saat ini masih meracau tak jelas. Wanita itu terus tertawa dengan lepas ketika Julian bertanya tentang ciumannya bersama pria bernama Samuel itu.
Caren masih tertawa ditempatnya. Ia terus menggeleng sebagai pertanda bahwa dirinya tidak bersedia untuk cerita.
"Rahasia!" Ucap Caren.
"Caren!" Sentak Julian kesal.
"Jadi kamu penasaran?" Wanita itu tertawa menggoda lalu menggelitik dada Julian dengan jari-jarinya.
"Kamu harus jujur." Julian menggenggam tangan Caren yang bertengger pada dadanya, lalu mengecupnya lembut.
Caren tiba-tiba menarik Julian ke arah ranjang, lalu membuat pria itu menindihnya. "Kami jatuh seperti ini.... " Bisiknya sensual.
"Lalu... berciuman." Kini Caren mengecup bibirnya lembut, panas, namun hanya sekilas. Hingga akhirnya Caren pingsan tak sadarkan diri.
"Apa-apaan jatuh seperti ini?" Pekik Julian sambil menepuki pipi Caren. "Jelasin dulu! Jangan tidur dulu Caren..!!!" Pekik Julian kesal. Julian tebak, pasti pria itu mengambil kesempatan dalam kesempitan kepada istrinya!
Sepertinya mulai sekarang Caren tidak boleh sembarangan pergi sendirian. Sangat berbahaya! Bagaimana jika Caren diperdaya pria dan dilecehkan tanpa sepengetahuannya? Julian tidak akan membiarkan itu terjadi.
Melihat Caren sudah tertidur pulas karena efek alkohol yang diminumnya, Julian langsung menggantikan baju Caren dengan piyama. Membersihkan wajah, tangan dan kakinya dengan handuk basah, lalu memeluknya.
Memeluknya erat tanpa ada niat untuk melepas. Julian menatap wajah dan mata cantiknya yang terlihat bengkak. Apa Caren habis menangis seharian ini?
"Tidurlah." Lirih Julian pelan disertai usapan-usapan lembut pada kepala Caren disepanjang malam.
*****
Caren menunduk lesu ketika Julian terus saja uring-uringan pagi ini. Dari sejak bangun tidur hingga sarapan wajahnya sangat kusut. Bahkan makanan yang Caren rasa enak, di bantah tak enak olehnya.
Apa kesalahannya? Apa karena mabuk? Kali ini Caren tidak ingat apapun tentang kejadian semalam. Alkohol dalam wine milik Sierra terlalu tinggi. Caren juga tidak mengingat kapan Julian menjemputnya, dan bagaimana ia bisa berganti piyama.
"Jangan pernah pergi kemanapun tanpaku. Aku harus ikut kemanapun kamu pergi" Ujar Julian dingin.
"Apa?"
"Kamu sudah dengar kan?"
"Tidak bisa begitu. Aku juga butuh kebebasan dan berteman!"
"Keputusanku tidak bisa di gugat!"
"Apa ini karena aku mabuk? Aku janji tidak akan mabuk lagi. Jangan marah! Jangan larang aku bertemu Sierra!" Mohonnya memelas. Caren segera menghampiri Julian, lalu memeluknya erat seraya duduk di pangkuannya seperti koala yang amat manja.
"Aku janji Julian." Caren berbisik dengan kepala yang bersandar nyaman pada dada suaminya.
Shit! Baru seperti ini saja Julian sudah merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana! Kenapa hanya Caren yang bisa membuatnya seperti ini?
Julian pun spontan mengangkat tubuh Caren ke atas meja, lalu mengarahkan wajahnya kepada Caren hingga jaraknya hanya beberapa centi. Ia melempar semua barang yang ada diatas meja sampai tak ada yang bersisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
RomanceFull chap! Berawal dari hutang dan perjodohan sepihak dari orangtua, Caren terpaksa harus menikah dan tinggal dengan Julian. Pria yang ternyata adalah seorang gay, demi melunasi hutang keluarga dan menutupi aib putra konglomerat itu. Namun ternya...