Chapt. 16

39 8 2
                                    

"Prim sadarlah." Ucap Kai meringis karena tak sanggup lagi menggenggam tangan Prim yang akan terlepas darinya.

Dari bawah Prim yang menghalangi sinar matahari Gabozar menumpukkan dirinya hingga menggunung dan mencoba untuk menyentuhnya.

Prim berteriak-teriak ketakutan saat melihat lautan Gabozar di bawah gaunnya.

"Kai. Kai tarik aku." Ucap Prim menangis ketakutan.

Semakin lama Kai tak mampu lagi menggenggam Prim dengan erat dan membuat Prim terjatuh di dalam lautan Gabozar.

Para Cinha ikut terkejut dan menonton Prim yang dikerubungi Gabozar, Kai yang melihat itu terlihat bimbang ia mencoba untuk melompat mengikuti Prim. Namun Kroa datang menghalanginya. Mereka terbang menjauh dari reruntuhan itu dan para Cinha hanya bisa bersorak seperti mendapat tontonan yang sangat seru.

Kai menangis di atas punggung Kroa dan menyalahkan dirinya atas jatuhnya Prim.

Tiba-tiba semua terasa sangat sepi tanpa suara.









Boom!





Suara seperti ledakan terdengar dari Kreim Mara dan membuat Kroa berhenti terbang menjauh.

Mereka berbalik melihat asal suara, banyak benda-benda aneh yang beterbangan di udara dan melihat Prim berdiri di atas reruntuhan.

"Kembali, bodoh." Ucap Prim dengan pakaian compang camping karena dimakan sebagian oleh Gabozar dan sebagaian tubuhnya terlihat bercak darah.

Kroa terbang mendekati Prim, dan Prim segera disambut pelukan bahagia dari Kai yang melihatnya selamat.

"Ayo pergi." Ucap Kroa keanehan melihat Gabozar dan Cinha yang beterbangan tak berdaya melawan sihir Lingkaran hitam.

Mereka terbang menjauhi Kreim Mara. Sepanjang perjalanan Prim hanya tertidur dan Kai yang selalu dengan setia menjaganya di atas punggung Kroa.

.
.
.


Para penjaga Deorein terkejut melihat Griffin yang terbang di dekat istana mereka. Mereka menembakkan banyak anak panah pada Kroa tapi tak ada satu pun yang mengenainya.

Kroa mendarat cepat di depan para peri penjaga, dengan tegas ia menatapi mereka satu-satu menurunkan sayapnya untuk menampakkan Kai dan Prim.

Para peri penjaga menurunkan pertahanan mereka dan segera menolong Prim. Sedangkan Kai terlihat turun mengikuti para pelayan yang membawa Prim.

"Putra ku." Ucap seorang peri yang mirip dengan Kai menghentikan langkahnya. Kai berbalik dan segera memberi hormat.

"Salam kepada Raja Romulan." Ucapnya yang segera diikuti oleh para peri yang berada disekitarnya pula.

Kroa meringkik tak suka dengan suasana itu, Kai bangkit setelah menghormati ayahnya dan beralih untuk menyentuh Kroa dengan lembut.

"Terima kasih sudah mengantar kami. Silahkan kau kembali pada asal mu. Kau bebas sesuai dengan janji." Ucap Kai yang tersenyum pada Kroa. Kroa menyentuh kepala Kai dengan paruhnya dan sedetik kemudian ia mundur untuk terbang kembali.

"Griffin. Tak ada yang mengendarai Griffin para penjaga makam naga." Ucap Raja Romulan melihat Kroa terbang menjauh dan menghilang dibalik awan.

Kai mengabaikan ayahnya dan segera melenggang pergi untuk membersihkan dirinya.

Raja Romulan menarik nafas panjang dan berjalan menuju kamar Prim di rawat.

Prim kini sudah terlihat lebih baik dengan pakaiannya yang sudah terganti dan bekas darah yang sudah menghilang. Para peri memberi hormat pada Raja Romulan, dan ia memberikan isyarat agar para peri meninggalkannya dengan Prim berdua di ruangan itu.

Black Circle "Another World 2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang