"Kau gila, Viory? Kau tidak lelah menggunakan sihir tanpa henti untuk memacu kuda mu? Sebelum sempat kau mengantarkan Lingkaran Hitam menuju batu Lywn dia mungkin sudah tewas lebih dulu. Lebih buruk lagi kau akan celaka ditengah perjalanan dengan kuda mu yang lelah luar biasa." Jelas Lara yang membuat Prim menghela nafas lega berjalan asal menyusuri jalan yang dilewati oleh para peri yang menunduk padanya dengan hormat.
Prim balas menunduk dan memperhatikan seekor burung yang mengucapkan salam padanya.
"Aku tak ingin datang ke Arcturus lagi ibu."
"Kita hanya melewatinya. Tak perlu mengunjungi istana. Kita akan menginap di penginapan kecil. Kau tak harus bertemu dengan mantan mertua mu." Ucap Lara menenangkan Viory di ujung sana.
Prim yang terkejut mendengar itu segera tertunduk dan mendengarkan dengan serius.
"Aku ingin kembali ke Itchum bu. Seharusnya ku tidak mengikuti ibu ke Feotista untuk disucikan." Ucap Viory dengan suara bersedih tapi saat Viory hendak mengucapkan beberapa patah kata kembali Lara tampak menghentikannya.
"Ada seseorang yang mendengarkan percakapan kita." Ucap Lara melihat kesana kemari mencari mata yang mungkin saja mendengarkan percakapan mereka berdua.
Prim terkekeh geli dan menghentikan sihirnya sambil berlari riang menyusuri lorong.
Prim terhenti ketika melihat Kai tengah memperhatikan sebuah patung peri wanita di depannya. Prim duga patung itu adalah ibu Kai karena terlihat mirip dengannya.
Prim melangkah tanpa suara sambil mencoba mengagetkan Kai namun tampaknya ia sudah tau dan berbalik hingga mengagetkan Prim lebih dulu.
Prim terkekeh karena terkejut dan beberapa bunga bermekaran disekeliling patung ibu Kai.
"Apa itu? Indah sekali." ucap Prim memperhatikan bunga Krisan putih dengan kristal sebagai intinya yang terlihat bercahaya tampak menerangi patung ibu Kai.
"Chrysanthemum. Bunga ini akan mekar jikalau merasakan keberadaan wanita yang suci. Kau bisa menemukan banyak bunga ini di Feotista." Jelas Kai yang memetik salah satu bunganya dan memberikannya pada Prim.
Prim menerima bunga itu kemudian terdiam sesaat, ia menjentikkan jarinya mencoba membaca masa lalu Kai saat bersama ibunya.
Kai kecil tampak bahagia saat ayahnya mengajarkan cara mengendarai kuda dengan ibunya yang tampak memandangi dari kejauhan. Senyum cerah meliputi keluarga kecil yang begitu bahagia itu tapi semua berubah saat Kai mendengar pembicaraan ibu dan ayahnya yang bertengkar karena ibunya akan pergi menuju Feotista untuk menjadi pemimpin kuil penyucian.
Saat pergi Kai dihadiahi sebuah kristal kecil yang sebenarnya benih bunga Chrysanthemum yang akhirnya ia tanam di taman.
Memorinya berlanjut pada masa lalu ibu Kai. Karena pergolakan yang sengit dengan pasukan orc ibu Kai kembali dalam keadaan sudah kehilangan cahayanya. Ia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melindungi kuil dan berakhir menjadi debu setelah mengucapkan salam perpisahannya dengan Kai.
Prim meneteskan air mata melihat perpisahan itu dan menyentuh pipi Kai dengan lembut.
Kai keheranan melihat Prim dan mencium keningnya.
"Ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Kai tapi Prim tampak bungkam dan memeluknya dengan erat.
"Ibu mu peri yang lebih cantik dari Ratu Ashily. Pantas putranya sangat tampan walau tak tersenyum." Ucap Prim memandangi patung itu dan menyandarkan keningnya pada dada Kai.
"Ada apa? Kau berubah pikiran? Kau tidak ingin di hakimi oleh batu Lwyn?" tanya Kai yang memegangi bahu Prim.
"Itu hanya batu. Lalu apa yang harus ku takutkan? Menghilang dari bumi ini?" ucap Prim terkekeh kembali memeluk Kai dengan erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/112204594-288-k37458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Circle "Another World 2"
AdventureSequel kedua "Missing to Another World" _.-TAMAT-._ Prim kembali ke dunia lain.. Dapatkah ia mengungkapkan Rahasia mengenai Lingkaran Hitam yang melekat pada dirinya? Bagaimanakah perjalanan Prim bersama yang lainnya menuju Batu Lwyn?