EPILOGUE

52 6 2
                                    

Menembus awan hitam yang pekat di atas langit yang penuh dengan cahaya matahari. Jatuh sedikit demi melewati gumpalan awan yang saling beradu dengan suara petir yang menyambar. Setetes air hujan turun menampakkan Lembah Gerol yang semakin melebar sedikit demi sedikit seperti jamur-jamur raksasa yang siap menguasai seluruh dunia. Pasukan orc yang cukup banyak menghentakkan kaki mereka berteriak dengan lantang siap untuk menyerang siapa saja yang menghalangi jalan mereka.

Para penunggang naga hitam tampak terbang ke sana kemari dan mendarat di depan sebuah gerbang menuju dasar gunung merapi yang menjadi pusat markas dari kegelapan. Para naga hitam tampak memperlihatkan wajah khawatir mereka pada sang tuan yang juga terlihat ragu untuk masuk ke dalam gerbang yang tanpa pembatas itu.

Beberapa orc dengan tubuh besar keluar tampak muncul dari dalam gerbang dan menatap para penunggang naga hitam dengan segan.

"Tuan kita.."

Singgg

Pedang penunggung hitam yang paling depan mengacung tepat di depan orc yang hendak berbicara. Semua tampak kaku tanpa kata, dan dengan cepat ia memasukkan kembali pedang ke dalam sarungnya dan membiarkan orc-orc itu berjalan pergi.

"Hindari saling membunuh satu sama lain. Katakan itu kepada pasukan kita." ucap penunggang naga yang membuat orc berbalik dan saling menatap. Para orc membungkukkan tubuh mereka dan segera pergi meninggalkan para penunggang naga hitam.

Para penunggang naga hitam memasuki gerbang dan berjalan melewati kegelapan hingga akhirnya menemukan sebuah cahaya yang berasal dari dinding lava yang mengalir turun mengelilingi sebuah ruangan yang cukup besar dan terdapat singgasana yang duduk raksasa dengan tanduk besar menatap para penunggang naga dengan sinis.

"Satu persatu penunggang naga habis olehnya. Kita juga harus segera membunuhnya. Takkan ada lagi lingkaran hitam. Hanya kita penguasa kegelapan."

Suara itu muncul dari sang raksasa yang turun dari singgasananya dan berubah bentuk menjadi seorang pria yang memakai pakaian serba hitam.

"Bunuh dia di saat-saat terbaiknya. Dan aku ingin kau membawa tubuhnya yang membusuk pada ku." ucap pria itu menarik jubah penunggang hitam dengan kuat dan seluurh penunggang naga hitam tampak ketakutan.

.

.

.

.

.

.

jeng jeng jeng akhirnya post untuk epilogue.

itu artinya dirikuh sudah menemukan ide untuk menulis kembali. horray! tunggu kelanjutannya ya

jangan ngga ditunggu gaes

aku berencana buat pindah lapak? udah sempat sih.. menurut kalian gimana? tapi jangan dulu deh.. selesaikan dulu yang di sini yak.. biar rame. Jangan lupa follow buat update ya

Judul untuk sequel Another World yang ketiga adalah...
















"Journey to Find the Darkness"






di tunggu ya kelanjutannya. masih sedih lihat pembaca Black circle berkurang. tapi takpe.. yang penting hehehe saya sudah menyiapkan adegan hot untuk sequel ketiga. Masih suka baca petualangan dan action.. kali ini kita bakal buat semua itu dengan intense dan ada romance-romance nya. uhuy tidak sabar aku.

see you on the third sequel of Another World.. bubhay :)

Black Circle "Another World 2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang