Ternyata ini Chapt. 15 nya 🤭😆
Luph you gaess 😍😘♥️
.
.
.
."Kau tak ingin mencobanya? Hidup bersama ku? Aku akan menjadi manusia biasa karena kehilangan cahaya. Dari pada Solanin, aku lebih senang menjalani hidup ku dan mati bersama mu." Ucap Kai bangkit dan mendekati Prim dengan baju penuh lumpur.
"Kau lucu, apa kau tahu?" ucap Prim mengacungkan pedangnya pada dada Kai hingga membuat Kai harus mundur. Dia lebih senang mati sebagai peri terhormat asal kau tahu saja. Prim terkekeh dan menyingsingkan pedangnya untuk menebas Kai.
"Kau akan membunuh ku? Bunuh lah. Dan Kau akan terperangkap sendirian selamanya di Kreim Mara." Ucap Kai menyeringai membiarkan pedang Prim menebasnya.
Prim terhenti ketika hampir menebas leher Kai, dan pada detik berikutnya Prim mengganti arah tebasannya dan menebas hampir setengah lehernya hingga ilusi Kai mengkerucut dan berjatuhan seperti cermin.
Bulir-bulir keringat terpampang pada kening Prim melihat Kai yang menghentikan pedang Prim dengan busurnya. Leher Kai sedikit teriris dan mengeluarkan darah tapi Prim malah menusuk dan membunuh bunga cermin yang ada di belakang Kai.
"Selesai." Ucap Prim menepuk-nepuk punggung tangannya.
"Dan maaf soal leher mu." Ucap Prim menyarungkan pedangnya, Prim mengusap leher Kai yang berdarah dan menatap Kai yang masih menatap Prim dengan terkejut.
"Ya. Kita lanjutkan perjalanan." Ucap Kai menggeleng dan kembali berjalan tak peduli dengan mayat Goura yang bertebaran seperti kaca pecah di atas lumpur.
..
.
“Apakah mereka sudah keluar dari Hutan Hitam? tanya Edward kepada Laraa yang tengah berkuda didepannya dengan santai.
“Ya dan mereka sekarang memasuki Kreim Mara seperti yang kita rencanakan sebelumnya. Sepertinya mereka akan tiba lebih dulu di Deorein sebelum kita." ucap Laraa.
“Kau seharusnya mengikuti para serigala dan kita hanya menghambat perjalanan sekarang." ucap Edwrad kesal menjambak rambutnya sedikit dan membuang wajahnya. Ia bertemu pandang dengan Viory yang juga sedang memandangnya.
"Kau menyukainya?" tanya Viory, Edward menghela nafas dan segera memacu kudanya untuk pergi menjauh dari kedua penyihir yang tak disukainya itu.
“Kau lembut terhadapnya. Kau menyukainya Viory?" tanya Laraa kepada Viory yang terlihat duduk tegap mengendarai kuda dengan santai.
“Kalau benar, ibu takkan menyukainya karena ibu benci hampir semua lelaki di dunia ini. Dan hampir semua wanita yang melihat wajah tampan itu akan jatuh hati padanya." ucap Viory tertawa renyah menghadap ibunya.
Laraa mengerutkan dahinya dan memacu kuda mengikuti Edward dan Viory menghela nafas melihat langit senja yang mulai memerah. Viory menggumamkan sesuatu pada mulutnya dan menutup matanya dalam keadaan berkuda.
.
.
.Kai membawa Prim ke sebuah reruntuhan, mereka masuk ke dalam reruntuhan itu dan terdapat banyak tiang tanpa atap di sekitar mereka. Walau tidak terlihat seperti reruntuhan karena tak ada yang rusak pada bangunan itu, tapi begitu banyak tulang belulang yang terpampang di lantai tempat mereka berpijak. Suara burung yang terdengar begitu besar ada di dekat mereka. Dan Kai tetap membawa Prim dengan damai mengikuti lorong pada bangunan yang lebih mirip dengan pemakaman itu.
Tak ada suara selain suara burung besar, dan malam mulai tiba saat Kai mengajak Prim untuk naik ke sebuah menara tak jauh dari lorong.
Prim menaiki tangga dan melihat seekor burung besar yang terus berteriak di dekat pohon besar.
![](https://img.wattpad.com/cover/112204594-288-k37458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Circle "Another World 2"
PertualanganSequel kedua "Missing to Another World" _.-TAMAT-._ Prim kembali ke dunia lain.. Dapatkah ia mengungkapkan Rahasia mengenai Lingkaran Hitam yang melekat pada dirinya? Bagaimanakah perjalanan Prim bersama yang lainnya menuju Batu Lwyn?