Beomgyu ingat waktu pertama kali ia bertemu dengan yeonjun tepatnya dua tahun lalu, saat ia masih duduk dibangku kelas 8
Ia naik bis menuju sekolahnya dan duduk disamping pria berhoodie putih yang terus menatap ke arah jendela
Wajahnya terlihat menyeramkan begitulah kesan pertama beomgyu melihat yeonjun
Garis mata yang tajam, bibir melengkung ke bawah dan aura mencekam di dekatnya membuat beomgyu sedikit enggan melihatnya, jadi dia memilih menatap sisi sebelahnya membelakangi pria yang sepertinya tidak menyadari kehadirannya
Bis penuh sesak pagi itu, beruntung ia mendapat tempat duduk meski ia harus menahan rasa tak nyaman
"Ini buat soobin hyung, ini buat taehyun hyung ini buat yeonjun hyung"
Beomgyu hanya diam menyimak saat seorang pria dibelakangnya membagi-bagi kan sebuah roti kepada teman-teman nya, ada satu nama yang beomgyu kenal diantara ketiganya
Taehyun. Tentu saja ia kenal karena taehyun murid terpintar disekolah nya ia terkenal. Namun saat itu mereka belum sedekat ini dan juga dengan pria berhoodie putih disampingnya
Yang tanpa disangka mengulurkan sebuah roti kepadanya
Beomgyu menatap pria itu sinis, merasa asing dengan sosok yang tengah tersenyum manis dengan tangan masih tersulur
"Mau roti?"
Tanyanya dengan senyum bodohnya. Beomgyu menatap roti itu, ia memang lapar tapi ia tak boleh sembarangan menerima barang dari orang yang tidak dikenal
Beomgyu memilih menggeleng
"Yakin?"
Tanya pria itu, beomgyu mengangguk kentara sekali kebohongan di wajah nya ia belum sarapan karena terlambat bangun dan roti itu terlihat enak meski nyatanya itu hanya roti biasa
"Ya udah"
Ucap yeonjun kemudian membuka plastik nya dan makan didepan wajah beomgyu.
Setelahnya tak ada percakapan apapun lagi dari keduanya. Hingga seminggu lebih saat beomgyu sedang berjalan menuju rumahnya tak sengaja ia bertemu dengan segerombolan anak sekolah lain
Yang sedang duduk di bangku gang kecil. Tak seperti biasanya, beomgyu sempat ingin putar balik melihat nama sekolah yang ada dibaju mereka
Musuh dari sekolahnya, begitulah yang ia dengar dari jay teman sekelasnya saat mereka merencanakan tawuran antar sekolah
Namun beomgyu memilih lewat saja, toh ia tak pernah ikut tawuran juga. Dia juga tidak punya urusan dengan itu semua jadi ia pikir tak apa-apa
Beomgyu pun berjalan melewati gerombolan itu yang tiba-tiba saja terdiam saat beomgyu berlalu
"Woy lo mata-mata ya?!"
Teriak seseorang dengan penampilan urakan dengan kancing seragam atas dibuka dua. Beomgyu terkejut mendengar teriakan itu, belum sempat ia menjawab gerombolan itu berlari mengejarnya
Karena terkejut Beomgyu reflek berlari dengan gerombolan yang berjumlah 8 orang itu dibelakangnya
"Mampus kalo ketangkep mati dikeroyok gua"
Gumam beomgyu berlari menuju tempat ramai. Namun sejauh matanya memandang gang kecil ini terasa seperti tidak ada ujungnya
"Anjing jan lari lo. Cupu!"
Teriak pria tadi, nafas beomgyu memburu berbelok menuju jalan yang dia tau. Dalam hati dia sudah berdoa agar tidak tertangkap
Namun sial jalan yang ia ambil adalah jalan buntu, suara teriakan dibelakang nya kian makin kencang memaki dirinya
Lari beomgyu memang cepat tapi otaknya lamban mana dia tau bahwa jalan yang ia ambil adalah jalan buntu
"Gimana nih"
Resah beomgyu tembok tinggi di depannya mungkin sekitar 3 meter tidak ada tangga ada barang yang bisa ia jadikan pijakan, di kiri kanan nya bangunan menjulang tinggi
Suara-suara itu kian mendekat berbelok menuju ke arah nya. Beomgyu menelan ludah saat satu persatu anak-anak itu mulai bermunculan
"Mampus lu"
Gumam beomgyu menatap horor ke arah siswa itu yang bergerombol dengan wajah marah
"Gak terima kekalahan jadi main curang gini? Ngirim mata-mata segala. Cupu lu semua"
Teriak salah satu dari mereka, sim jaeyun nama yang tertera di name tag pria itu
Beomgyu menelan ludahnya, menatap pria bernama sim jaeyun itu. Tubuhnya besar ototnya apalagi, terlihat menonjol dibalik seragam sekolahnya
"Maaf nih, tapi gua bukan mata-mata"
Ucap Beomgyu, mencoba meluruskan kesalah pahaman yang terjadi
"Kalo bukan mata-mata terus apa? Bilang sama ketua lo, kalo mau ribut yang adil. Jan cupu"
"Udah sih hajar aja, kelamaan ngebacot"
Beomgyu menelan ludahnya saat pria tinggi memotong ucapan jaeyun
"Serius bang, gua bukan mata-mata. Muka gua emang mirip tom Cruise dikit tapi gua mata-mata"
Jaeyun dan teman-teman nya menaikan alis tak mengerti dengan jokes receh beomgyu
"Punten ya bang, gua pergi balik. Entar di cariin mamah anak gantengnya belum pulang"
Ucap Beomgyu lagi. Namun sepertinya semua ucapan beomgyu tak ada yang mereka percaya terbukti dengan mereka yang saling tatap lalu memberi kode untuk maju ke hadapan beomgyu
"Bacot, hajar aja. Mata-mata harus dikasih pelajaran"
Teriak pria tinggi tadi, Beomgyu sudah pasrah saja saat satu persatu dari mereka mulai berlari kearah nya
Bugh
Satu pukulan mengenai wajahnya, pusing langsung menerpa dirinya. Sudut bibirnya berdarah. Satu pukulan lagi di pipi sebelah kiri berhasil membuat beomgyu tumbang
Tak berhenti disana, pria tinggi yang dari tadi mengompori memukul perut beomgyu dengan brutal
Beomgyu terbatuk berulang kali. Tak bisa bergerak sedikit pun untuk melawan 4 lawan 1 sangat adil bukan
Bugh
Beomgyu meringis menutupi perutnya dengan lengan. Ia meringkuk di tanah berharap seseorang akan membantunya. Andai saja tadi dia memilih putar balik, pasti saat ini dia sedang bersantai didepan tv menonton naruto, anime kesukaan nya
Ngingung ngiung
Mereka berhenti, tepat setelah mendengar suara sirine polisi. Beomgyu juga ikut kaget namun bersyukur dalam hati. Gerombolan jaeyun saling bertatapan bingung, hingga suara sirine yang semakin mendekat membuat mereka berlari
"Si anjing, ada polisi! Cabut! "
Titah jaeyun dan semuanya segera berlari meninggalkan Beomgyu yang terkapar lemas di lantai.
Wajahnya sudah babak belur, hampir saja dia mati dikeroyok jika polisi tak segera tiba. Namun beberapa saat beomgyu menunggu bukan nya polisi yang datang malah seorang pria berseragam SMA datang dengan bunyi sirine dari ponselnya
"Lu gak apa-apa? "
Tanya orang itu, orang yang seminggu lalu ia temui didalam bis. Orang yang mengulurkan roti padanya
Dia yeonjun, pria yang membantunya ralat menyelamatkan hidupnya. Beomgyu tak akan pernah melupakan hari itu, seumur hidupnya.
Beomgyu tak akan lupa. Bagaimana yeonjun mengulurkan tangan untuknya, memapahnya hingga ia sampai dirumah. Beomgyu terharu, sangat. Orang yang tidak ia kenal menolongnya dengan begitu tulus padahal bisa saja ia terkena masalah. Seandainya gerombolan itu kembali
Mungkin ia akan ikut dikeroyok
"Makasih hyung"
Ucapnya, dan yeonjun membalas dengan senyuman
Yj-1sep2021
KAMU SEDANG MEMBACA
0𝚇1: Lovesong | ⓉⓍⓉ
Fanfiction"𝙸 𝚕𝚒𝚔𝚎 𝚜𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐 my 𝚝𝚒𝚖𝚎 𝚊𝚕𝚘𝚗𝚎. 𝙱𝚞𝚝, 𝚒𝚖 𝚊𝚏𝚛𝚊𝚒𝚍 𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚕𝚘𝚗𝚎𝚕𝚢" "𝚃𝚞𝚑𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚝𝚊𝚖𝚞 𝚍𝚊𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚍𝚒𝚊 𝚙𝚊𝚗𝚐𝚐𝚒𝚕 𝚘𝚔𝚎? "...