Sudah seminggu lebih yeonjun di rumah sakit. Dengan perban melingkar dikepala dan tangan di gips
Keadaan nya sudah mulai membaik, meski tubuhnya masih lemas dan tangannya harus di gips sebulan lebih
"Kepalanya masih suka pusing?"
Tanya dokter kun. Yeonjun menggeleng kecil menatap dokter tampan di depannya yang sudah merawatnya selama dirumah sakit
"Tangannya gimana? Sering sakit kalo di gerakin? "
Tanya lagi dan yeonjun kembali menggelengkan kepala. Dokter kun mengangguk setelah memeriksa beberapa hal ia pun keluar dari ruangan
Tersisa yeonjun sendiri dalam ruangan. Ranjang sebelahnya kosong dan taehyun sedang pergi ke kantin
Ah pria itu, tak sehari pun meninggalkan yeonjun sendirian. Semenjak yeonjun 3 hari yang lalu sadar dari koma. Pria itu bersikeras untuk menjaganya
Padahal yeonjun sudah menyuruhnya pulang namun pria itu tak mau mendengar
Ting
Bunyi notifikasi di ponsel yeonjun menyadarkan lamunan yeonjun. Dia bergerak mengambil sedikit kesulitan karena lengan kirinya patah dan gips ini sangat berat
Sebuah pesan dari huening kai
|Hyung masih hidup kan?
Pesan macam apa ini? Yeonjun tertawa membaca pesan dari huening kai? Bukan, Sepertinya seseorang sedang berpura-pura menjadi huening kai disini
|emang kecelakaan bisa bikin gila ya?
Yeonjun mengerutkan kening mengetik balasan dengan susah payah
Gila gimana? |
Balasnya dan tak lama sebuah balasan muncul
|Itu senyum-senyum sendiri depan hape
Yeonjun mengerutkan kening? Reflex melihat ke arah sekitar namun tak menemukan kehadiran siapapun di sekitarnya
|kontak kaliiiiii, udah ah bentar lagi bel. Bye bye
Y|
Lumayan mood nya sedikit membaik. Yeonjun menaruh ponselnya saat sebuah pesan kembali muncul. Dengan senyum merekah yeonjun menekan tanpa melihat nama si pengirim
Senyum nya seketika luntur kala ia membaca satu persatu pesan itu
Kepalanya mendadak pusing membaca kata perkata yang dilontarkan sipengirim
08569375****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar juga, selama ia di dalam rumah sakit. Ibunya belum sekali pun datang menjenguk nya. Bukan kah ia berkata akan datang hari minggu nanti? Seharusnya dua hari lalu dia ada disini. Menemaninya di tempat membosankan ini
Memberinya sedikit perhatian, setidaknya sekedara datang untuk melihatnya sebentar saja.
Yeonjun kembali murung. Hatinya kembali sedih mengingat ibunya yang entah pergi kemana
"Jangan nangis, gembel! Gitu aja sedih"
Gumam yeonjun pada dirinya sendiri. Ia memilih mengabaikan pesan itu mematikan ponselnya lalu membaringkan dirinya
Mood nya seketika hancur. Seperti habis diterbang kan tinggi-tinggi lalu dihempaskan begitu saja
