kerja sama? 🍪

66 24 3
                                    

Alfin Jonathan Janice ♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfin Jonathan Janice ♥

Happy reading

-------------------------------

"dededeww, sendiri aja nich!!"

"apaansih berisik tau gak"

Acara melamun sore Vino di kacaukan oleh perempuan berambut pendek satu ini

"gak boleh tau bang ngelamun sore-sore gini, nanti kalo kau kemasuan setan siapa yang nolongin coba"

"lo lah yang nolongin, siapa lagi"

Sambil bergerak duduk kesebelah Vino, gadis itu menatapnya serius

"enggak bisa aku bang, besar badan mu kau senggol aku sikit dah terbang aku"

Vino terkekeh kecil, siapa gadis ini tiba-tiba datang dan terlihat sok akrab? Padanya, apa ia seorang dari segelintir fansnya di sini? Bagaimana dia tahu tempat yg biasa dia datangi padahal teman-temannya sendiri tidak tahu 

"mau ngapain lo kesini?"

"mau ajak kerja sama"

"hah?"

"iya, ayo bang jadi partner ku"

"emang kalo gue jadi partner lo, kita mau ngapain? "

"menyatukan hati orang-orang"

"hati gue dulu di satuin baru nyatuin hati orang lain"

"curhat mak"

Sambil ketawa Rindu menatap Vino baik-baik "mau di satuin sama kak Thalita ya bang?"

"LO KOK TAU BANGSAT!! "

Sudah Rindu duga bakal kayak gini reaksi nya, sambil bersandar dan menatap hamparan tanaman cabe di depanya

"ananisi mata ku gak pernah salah bang"

"analisis Goblog "

"nah iya itu"

"udah bang nyerah aja deh seriusan"

"lah napa? gua kan belum berjuang"

"tatapannya dah gak di kau lagi bang, semua mata kepala hatinya udah untuk kawan mu, kan tau kau itu kan"

Vino tertegun gadis ini benar Thalita dari awal memang tidak pernah menaruh hati pada nya, Thalita dekat dengannya karna ingin bisa lebih dekat dengan Alfin sahabatnya, seharusnya ia sudah lebih tau tentang ini tapi untuk mengakui nya dia tak sanggup walau hanya di rasain sendiri pun rasanya tetap sesakkan?

Dari pada mengakui manusia relatif lebih memilih untuk berbohong dan berpura-pura akan rasa sakit masing-masing, mereka fikir ini lebih baik dari kenyataan yang ada, dan tentu semua orang pernah merasakannya

Cookiesnya RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang