satu

47.2K 1.4K 26
                                    

Aku harap meskipun cerita nya uda selesai, kalian mau vote + komen, oke!!.


selamat membaca :D :D

Makasih yaa

____



Hari ini dimana ijab qabul tepat dilaksanakan, tak ada senyum membahagiakan diantara kedua mempelai pengantin, yang ada hanya tangis haru juga penuh kekecewaan yang dirasakan juga disaksikan oleh orang terdekat yang hadir saja.

Tak Pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ia menjadi seorang istri diusianya yang belum genap delapan belas tahun. Menikah merupakan mimpinya suatu saat nanti setelah lulus kuliah juga bekerja, nyatanya sebelum lulus SMA saja dia sudah menikah dengan orang yang bahkan tak pernah terbayangkan sedikitpun dalam benaknya, ia bahkan menikah dengan laki-laki yang usianya satu tahun lebih muda darinya, juga bersatatus sebagai adik kelas yang terkenal akan kenakalannya di seantero sma Nusa Bangsa.
Meskipun ia mengakui jika sang adik kelas yang sekarang sudah menjadi suami sahnya itu memiliki wajah yang tampan tapi sayangnya wajah tampannya tidak mencerminkan hatinya juga.

Menikah karena sebuah kecelakaan merupakan hal terberat yang harus mereka lakukan, jika bukan karena tak ada kehidupan lain yang hadir juga atas dasar paksaan orangtua masing-masing mungkin mereka tak akan menikah seperti ini.

" kamu bisa pergi bawa anak saya!"

ucap tegas seorang pria paruh baya yang meninggalkan ruangan yang hanya diisi oleh kedua remaja juga sang istri yang terus memeluk anak gadisnya yang terisak dengan erat. Pesta pernikahan yang harusnya didatangi banyak orang dan diisi kebahagian hanya dihadiri oleh orangtua masing-masing sebagai wali juga beberapa orang saksi. Setelah akad selesai bahkan orangtua mempelai laki-laki pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" udah jangan nangis terus,...

....kamu udah jadi istri orang, gak malu diliatin suami masih nangis aja?" Ujar sang ibu sambil terus membelai surai anak gadisnya yang berada dalam dekapannya tersebut. meskipun hatinya berdenyut nyeri melihat anak gadis semata wayangnya menikah dengan cara yang tak wajar tapi ia tetap menyangi sang putri.

" bunda..... " ucap remaja yang sedari tadi hanya diam memperhatikan istrinya berada dalam pelukan sang ibu mertua.

..aku, aku  boleh bawa kak yasmine  pulang sekarang?" tanyanya

" kamu sekarang suaminya, jaga putri bunda dengan baik ya nak!"

Setelah berpamitan dengan sang bunda, yasmine mengikuti suaminya berjalan kearah luar rumahnya sambil menyeret koper besar miliknya. Tangisnya kembali turun ketika sang ayah bahkan tak mau menerima salam perpisahan darinya. Selama delapan belas tahun hidupnya, ini pertama kalinya ia merasa didiemkan oleh ayahnya.

" cengeng..." ejek sang suami ketika mereka sudah berada dalam mobil,

" kamu gak ngerasian jadi aku!" bentak yasmine kearah sang suami yang hanya menatapnya datar.

" emang siapa juga mau ngerasaian jadi elo!? " jawabnya acuh, sambil menyalakan mobil dan menghiraukan yasmin yang kembali menangis disampingnya.

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang