enam puluh empat

10.5K 379 8
                                    

Btw disini lagi hujan terus guys,,

Enak juga ya makan mie kuah pedessssss sambil baca cerita 🤭😁

Selamat malam🤗🤗

____

Yasmine memberontak ketika gio memaksanya masuk kedalam mobil, selalu saja gio menjadi pemaksa jika berhubungan dengan yasmine. gio malah tersenyum dan mengemudikan mobilnya dengan santai, yasmine terus memberontak dan memaksa untuk keluar dari mobil.

“kenapa sih yang marah-marah mulu!?” Tanya gio dengan wajah watadosnya, tanpa menghentikan laju mobilnya, yasmine sudah emosi ingin rasanya ia memukul gio.

“kamu apa-apaansih!, buka pintunya gio! Aku harus kerja!”

‘sabar dong sayang, bentar lagi nyampe!”

‘dasar edan!” pelan yasmine, karena sudah terlalu kesal ia memilih diam, sedang gio hanya senyum-senyum sendiri tak jelas dan sesekali melirik kearah yasmine yang cemberut.

"Áyo turun!” ajak gio ketika mobilnya sudah berhenti disebuah apartemen mewah dikawasan kota.

“ogah!”

“yaudah kalau itu mau kamu,..” kemudian gio turun dan menelpon seseorang entah siapa dan tak lupa mobilnya ia kunci supaya yasmine tak kabur kembali.selang beberapa menit kemudian gio membuka pintu mobil yasmine dan langsung saja mengendong yasmine seperti karung beras.

“gio lepas!!” teriak yasmine sambil memukul-mukul pungung gio. Menulikan pendengarannya juga tatapan satpam yang yang terus memicingkan matanya kearah gio, gio hanya tersenyum dan dengan santainya menjawab

“istri saya lagi ngerajuk minta dibeliin pulau pak!” justru gurauan gio membuat pak satpam terbahak tapi tidak dengan yasmine, itu membuat yasmine geram dan terus berteriak meminta untuk dilepaskan.

Gio membuka pintu apartemen dengan sidik jarinya, menghiraukan semua umpatan yasmine. baru pertama kalinya ia mendnegar yasmine mengumpat, terdengar lucu bagi gio karena sebelumnya yasmine tak pernah berkata kasar pada siapapun termasuk kepada gio yang selalu membuatnya jengkel.

Gio langsung membawa yasmine masuk kedalam kamar yang begitu luas, gio membanting tubuh yasmine dan menindihnya.

“kenapa hmm?’ Tanya gio melihat wajah yasmine yang berada dibawahnya memerah, juga tangannya terkepal.

“ mau makan dulu gak?” Tanya gio santai, menghiraukan lengan yasmine yang terus memberontak, gio juga sesekali membenarkan rambut ranjang yasmine yang menutup wajahnya.

“atau mau mandi dulu?” Tanya gio, yang tak mendapatkan jawaban apapun dari yasmine.

“okedeh, aku ngerti!” ucap gio, setelah itu gio langsung saja mencium bibir yasmine , awalnya lembut, dan yasmine terus saja memberontak.
Setelah beberapa saat berlalu, gio melepaskan pangutannya, ia tersenyum mendapati wajah yasmine yang memerah, tangannya masih terkepal erat dibawah kukungan gio.

“bajingan!”umpat yasmine, gio malah tersenyum mendengarnya.

“rasanya masih sama, selalu manis!” ujar gio, dan ketika yasmine baru akan mengumpat lagi gio langsung membungkam mulut yasmine dnegan bibrinya kembali.

Ciuman gio semakin menuntut, bahkan kini gio mulut gio sudah asiknya nangkring diantara kedua bukit kembar yasmine, yasmine terus saja berusaha melepaskan cekalan gio namun tetap saja ia tak bisa,

“makin kenceng, kenyal lagi..” ujar gio, kini tangannya sudah memijat sebelah gunung kembar yasmine, dan sebelahnya sudah ia lahap dengan mulutnya.

“gio berhenti!” titah aysmine dengan nada bergetar, ia sudah berderai air mata,namun gio masih tetap melakukan aksinya.

Yasmine  kecewa terhadap dirinya, ia tak bisa menolak sentuhan gio dan bahkan kini ia yang menginginkan lebih dnegan mengeluaran suara aneh itu.

‘ahh..

Gio semakin bersemangat mendengar hal itu, tangan gio semakin aktif menyusuri setiap tubuh yasmine, yasmine memejamkan matanya ia menikmati juga merutuki dirinya, air matanya mengalir ketika kini mereka sama-sama sudah tak memakai sehelai benangpun.
Gio menulikan pendengarannya melihat wajah yasmine yang mengeluarkan air mata, ia begitu menikmati rindu yang selama ini tak pernah tersampaikan kepada yasmine-nya.

‘ah yasmine, sempit banget!” ucap gio ketika ia berusaha untuk masuk, menghiraukan aysmine yang terus menangis dibawahnya. Hingga beberapa saat berlalu gio terus saja melakukan kegiatan itu menghiraukan yasmine yang sudah menangis sendu, namun terkadang suara desahan keluar dari mulut yasmine. tubuhnya tak bisa menolak kehadiran gio.

‘ahh yasmine..

“yasmine..”

“mine, aku sayang kamu..’

“mine’ kamu cuman milik aku,,

‘ahhh….”

Hingga beberapa jam berlalu, dan mereka sama-sama sudah melakukan pelepasan untuk yang kesekian kalinya, gio baru berhenti dan mencium kening yasmine lama, setelahnya ia tertidur pulas memeluk yasmine.

cup

“I love you yasmine!”

Menghiraukan yasmine yang masih terisak dan membelakangi gio, gio terus saja memeluknya dan malah asik terlelap dalam tidurnya, gio tersenyum yakin penuh kemenangan, sebentar lagi yasmine akan mengandung anaknya.

"Keren juga ide gue..." Ucapnya dalam hati sambil tersenyum lalu terlelap tidur.

" Ucapnya dalam hati sambil tersenyum lalu terlelap tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang