lima

18.5K 825 1
                                    

"silahkan pergi!” belum sempat terucap satu katapun dari mulut gio, ia langsung menerima usiran dari sang ayah setelah memasuki ruang tamu.ini merupakan usiran kedua di hari yang sama bagi gio.
Ternyata sang ayahjuga ibunya masih berada disana, meskipun selama mengemas pakaiannya ia tak mendengar keributan yang terjadi, namun suasana mencekam mendominasi ruangan tersebut. bahkan gio melihat sang ibu untuk pertama kalinya menangis tersedu.

“ simpan semua fasilitas yang papah berikan!” ucapnya kembali.
Menghela nafasnya dalam, gio membuka dompet dan meletakan beberapa kartu yang dulu setia bertengger didompetnya.

“ kunci mobil juga!” dengan berat hati gio meletakkan kunci mobilnya dan menyeret koper keluar rumahnya.
Sang ibu yang melihat anaknya berlalu pergi menyusul dengan tergesa disela tangisnya. Ia memeluk erat sang anak dari belakang, sambil mengucapkan kata maaf. Gio yang sudah mengepalkan tangannya menahan amarah, bergegas pergi. Meskipun itu adalah pelukan pertama yang ia ingat setelah beberapa tahun sang ibu mangacuhkannya. Ia rindu juga benci disatu waktu yang bersamaan.

“gio….. lirih yasmine melihat gio mengeluarkan dua koper besar dari bagasi mobil yang tadi ia tumpangi.

“Pak bantu gio keluarin koper keluar gerbang!” panggil gio kepada pak tomo satpam dirumah mereka yang sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun.

“ siap den!”
‘”te..terus kita….

“ lo tenang aja!” meskipun ucapannya memenangkan tapi raut wajah sama sekali tak menampilkan wajah tenangnya. Ia malah asik menggunakan hpnya dipintu gerbang dengan tiga koper yang berada disampingnya.

“ ini den"

“ makasih pak!”

Selang beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti didepan gio.

“ woah boss… “ ucap orang tersebut sambil tersenyum kearah yasmine menampilkan gigi putihnya.

“ masukin kopernya bege!” titah gio yang melihat sahabatnya malah asik menatap yasmine yang menunduk.

“ kak yasmine kan ya!?, gue eh aku, aku Ken kak!” ujar sahabat gio yang memperkenalan dirinya sebagai ken sambil menyalurkan tangannya kearah yasmine. Gio memukul pergelangan tangan ken dengan keras.

“ lo, gue suruh kesini buat bantuin gue!”

“iye-iye marah-marah ae lo boss….”

Didalam mobil terdengar celotehan ken yang sesekali bercanda juga raut wajah gio yang meskipun menimpali ucapan ken tapi wajah gusarnya masih mendominasi.

“ke apart lo pak boss??”

“ bos-bos pala lo!”

“ lah terus mau kemane nih bawa koper segede gaban begonoh?”

“ cerewet bangetsih lo kek cabe, yaiyalah ke apart gue kemana lagi!”

My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang