delapan puluh satu

9.8K 363 4
                                    

Plak!
Gio menampar pipinya sebelah.

‘sakit anjir” ucapnya mengelus-elus pipinya itu

“ken, jawab gue bego, istri gue disini????” Tanya gio, ia meraba-raba wajah yang berada dihadapannya. menyadari wajah yang ia raba begitu lembut, juga air mata yang terus mengalir membasahi tangannya, ia melepaskannya begitu saja,lalu ia mengambil tongkat otomatis miliknya dan berdiri berjalan dari sana.

Hatinya berdenyut nyeri kenapa ia yang selalu menjadi alasan utama istrinya menangis itu,  kali ini ia akan benar-benar melepaskan yasmine-nya, meskipun tanpa kata perceraian, tapi iya yakin ia akan melepaskannya agar yasmine bisa bahagia.

Yasmine menyusul gio, ia memeluknya dari belakang, sebesar bencinya juga rindunya bercampur menjadi satu, pelukan yang ia rindukan, yang ia inginkan sedari dulu. yasmine memeluk erat gio dari belakang, gio terdiam membisu, tangnnya perlahan melepaskan tangan yang melingkar diperutnya.

‘ak- aku, mau pipis!’’ ucap gio, dengan pelan yasmine menggandeng lengan gio menuntunnya masuk kedalam ruangannya.

‘kangen..” rengek yasmine, menghiraukan apa yang sudah ia lalui beberapa saat bersama gio, perilaku seenaknya gio, so posesifnya gio, ia lupa begitu bersama. Yang ia tahu sekarang ia ingin terus memeluk gio dan dalam perutnya terasa ada yang mendang,

Yasmine meraih tangan tangan gio dan mengusapkannya pada perut buncitnya itu, ada debaran bahagia tak terhingga yang mereka rasakan, gio semakin erta mengengga lengan yasmine, juga  tangannya terus mengelus perut yasmine. senyum cerah terbit dikedua wajah mereka. Mereka sama-sama merindukan,

--
“mau dibantuin ke wc nya gak?” tawar yasmine yang melihat gio akan masuk ke dalam

“dengan senang hati!” gio tertawa,menjawab pertanyaan yasmine, yasmine bangkit dari duduknya. Ia ikut masuk ke kamar mandi membantu gio.

“mau nyobain gak??’’ Tawar gio menaik turunkan alisnya, setelah ia selesai melakukan hajatnya juga sudah rapih kembali.

“mesum…,

,ayo jadwal kamu makan siang, nanti babykall kesini sama om ken..

‘siapa om ken?”

“ken lah temen kamu,

“sini!!” pinta gio yang sudah berbaring dalam ranjangnya, yasmine mendekat lalu ia ikut berbaring disana, gio menyamping dan memeluk yasmine erat, sesekali ia juga mencium pucak kepala istrinya itu.

‘maaf!!” lirih gio,

‘maaf!!,, kata itu yang terus gio ucapkan sambil memeluk yasmine, entahlah yang tadinya aysmine merasa sangat kecewa sekarang ia malah balik memeluk gio erat. Yasmine menutup mata gio dengan telapak tanganya, wajahnya ia dekatkan lalu yasmine menempelken bibirnya kepada bibir gio, gio tersenyum, bibir istrinya selalu menjadi candu baginya. Dengan senang hati, gio membalasnya, mereka sama-sama hayut dalam ciuman rindu yang mereka lakukan, gio tersenyum, jantungnya berdetak tak karuan.

“gii… ada yang tegang!!” ucap yasmine ketika ciuman mereka terhenti dan mereka sama-sama mengambil nafasnya.

Gio tersenyum kearah yasmine,

“pasti sekarang wajah kamu lagi merah!” setelah mengatakan itu, gio kembali melumat bibir istrinya itu,

BRAK!!

“AYAH—BUNDA!!” teriak babykall yang berada digendongan ken, ken dengan segera menutup kedua mata babykall agar tak melihat apa yang tengah orangtua mereka lakukan.

Yasmine segera melepaskan dirinya dari gio, ia bangun lalu menghampiri babykall.sedang gio ia merasa malu karena kepergok anaknya, meskipun ia tak dapat melihat wajah anaknya itu tapi tetap saja, sudah sering ia kecolongan dan dipergoki oleh ayahnya

“makanya jangan mesum terus lo!” bisik ken kepada gio, sedang babykall tengah berganti pakaian oleh yasmine.

‘ayah kala kangen tau!!” ucap babykall, kini babykall sudah berada diranjang gio dan memeluknya erat.

‘ayah juga!

“ayah coba tebak kala ba
wa apa?” Tanya babykall memamerkan robot terbarunya, pemberian gio juga namun melaui orang lain.

“spiderman??

“ironman??’’

“pesawat?” pertanyaan gio hanya mendapatkan gelengan kepala dari babykall,

“ih ayah gak liat apa, kala bawa keleta panjangg lebal…..” ucap babykall, gio hmenghela nafasnya ada kesedihan dalam dirinya ketika anaknya berucap seperti itu.

‘ayah snegaja aja!” jawab gio tertawa..

“bilang aja gak tau wle!!”hihi… tapi ayah kok kulusan, jadi gantengan kala sekalang, hihi…”

‘ayah tau gak? Kala mau punya dedek, nanti kalau dedek bayi udah lahil belalti kita bisa tinggal selumah dong.. yeyeye!!” pekik babykall kegirangan, ia melompat-lompat diatas ranjang rumah sakit milik gio.

Gio tersenyum menndegar penuturan anaknya, semoga batinnya hanya bisa berdoa seperti itu.

Meskipun hatinya terluka namun yasmine ikut tersenyum melihat keluarga kecilnya kini bisa brkumpul. Meski dalam kondisi yang tak pernah ia harapkan sama sekali.


__



My Brondong HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang