16 Janji

3 0 0
                                    

Gea tersenyum di ambang pintu saat melihat Vania yang sedang duduk bersama Reyan di meja cowok itu, tak ingin mengganggu ia langsung berlalu menuju mejanya.

Gea meletakkan tasnya di atas meja namun belum sempat ia duduk suara Reyan sudah terlebih dahulu menghentikannya. Gea menoleh, Vania melambaikan tangannya dengan semangat.

"Sini"

Gea mengurungkan niat sebelumnya dan melangkah kearah Vania dan Reyan, kelas belum terlalu ramai mungkin karena masih pagi.

"Kepala lo gimana Rey?"

"Udah mending kok, cuma kadang nyeri dikit"

Gea menarik kursi didekat meja Reyan dan duduk menghadap keduanya.

"Soal kemarin, kenapa lo bisa kesana ketemu Hans?"

Tanya Vania sambil menatap penuh penasaran, Reyan pun menatapnya sama seperti Vania.

"Dia kirim pesan ke handphone Zaen, dan bilang kalau lo lagi sama dia terus nyuruh Zaen datang"

Vania menunduk setelah mendengar jawaban Gea, Reyan menatap cewek itu khawatir.

"Sumpah, gue kesal banget sama Hans Ge, gue sayang sama dia tapi kenapa dia berusaha nyakitin saudara gue"

Ucap Vania pelan, ia mengangkat wajah dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.

Bagaimanapun juga ia masih sangat mencintai cowok itu namun rasa kesalnya terlalu tak dapat di kontrol.

"Gue lebih kesal karena dia tega kasarin elo kemarin seakan menjadikan elo sandra aja nggak cukup"

Reyan menepuk pelan pundak cewek itu berharap Vania mampu mengontrol dirinya, ia melihat sendiri bagaimana cowok paling ia banggakan itu memelintir tangan Gea tanpa merasa kasihan.

"Gue nggak apa-apa kok Van"

Vania menatap Gea, cewek itu tersenyum seolah mengatakan gue serius!

Gilang memasuki kelas bersama Reza, saat melihat ketiganya ia menghampiri.

"Gimana keadaan lo Gea?"

Tanya Gilang sambil menatap Gea yang duduk di sebelahnya berdiri.

"Gue baik-baik aja Lang, tapi Zaen dan Reyan yang kena kemarin"

Gilang menatap bertanya kearah Reyan.

"Gue nggak apa-apa"

Jawab Reyan yang mengerti maksud tatapan cowok itu, Gilang mengangguk paham.

"Gimana ceritanya kalian bisa berurusan sama anak Marions?"

Tanya Gilang penasaran, Reyan menatap cowok itu dengan sedikit rasa ragu.

"Zaen musuhan sama ketua Marions"

Ujar Vania, Gilang mengangguk mengerti, mungkin Marions sudah punya pemimpin baru.

"Lo tau Marions?"

Tanya Vania penasaran, karena tampaknya cowok itu juga mengenal Hans, Gilang mengangguk pelan.

"Dulu gue ketua mereka"

Ucap Gilang pelan ia terlalu malu di hadapan ketiga orang ini karena perbuatan geng itu kemarin.

"Apa?"

Ucap Vania kaget, Reyan dan Gea hanya menyimak.

"Karena masalah pribadi gue tinggalin mereka gitu aja dan kemarin kalian dengar sendiri mereka udah nggak menganggap gue sedikit pun"

Jawab Hans jujur, ia menunduk sejenak lalu kembali menatap ketiganya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Jadi lo pernah temanan sama Hans?"

ZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang