fuck 21+

1.2K 108 6
                                    

Typo!!



Moga ga basah yg baca, bocil di larang baca yaa~




*****







"Ughh~ Daddy~ hhh~ "

Pin masih menggeliat gelisah di atas ranjang, Saint belum puas menyiksanya dengan kenikmatan. Seringai masih terpatri di bibirnya dan kedua tangannya masih mempermainkan p*nis serta hole Pin. Saint memasukkan dildo berukuran sedang ke dalam hole Pin, dan benda itu menggeliat di dalam sana, membuat remaja itu juga menggeliat.

Sedangkan p*nisnya masih bermain dengan vibrator yang bergetar di ujungnya. Saint telah menutup mata Pin dengan dasinya, membuat remaja itu semakin merasakan sensasi aneh yang menggelitik seluruh tubuhnya, yang kini berpeluh dan desahan halus terdengar dari mulutnya. Saint juga memborgol kedua tangan Pin ke atas tubuhnya.

Mulut Saint kini bermain dengan salah satu nipple Pin, menggigit kecil serta menghisapnya, seolah akan keluar susu nipple remaja itu. Pin bisa merasakan sesuatu yang hangat dan panjang menggesek di bawah sana, dan dia yakin jika itu p*nisn milik Saint yang sudah tak tertutup apapun.

"Akhh! Daddy~ ahh, please~ fuck me! Aahh!"

Saint merangkak ke atas tubuh Pin, mengulum bibirnya ketika mendengar ucapan vulgar dari remaja itu. Dia merasa gemas, dan ingin sekali memasukkan miliknya ke dalam lubang hangat remaja itu.
Saint menarik Pin untuk duduk di pangkuannya, tanpa melepaskan dildo yang masih bersarang di dalam holenya.

Benda itu bergetar dan bergerak semakin dalam, di dalam tubuh Pin. Tubuh Pin mulai bergetar lagi, saat mendapat klimaks keringnya. Kedua kakinya terasa lemas, dan Saint masih betah mempermainkannya.

"Aahh~ Daddy~ hhh~ cukup, hahh~ ahh~ ini sakit. Hiks!"

Saint menatap wajah Pin yang mulai meringis kesakitan, karena p*nisnya tidak bisa mengeluarkan muatannya. Dia membelai pelan pipi chubby itu kemudian mengecupnya, Saint menarik ke belakang ikatan yang menutupi kedua mata Pin, hingga membuat remaja itu mendongak karenanya.

"Kau ingin aku melepaskannya?" bisik Saint, dia menekan ujung p*nis Pin.

"Akhh! Yaaahhh~ itu sakit Daddy~ " angguk Pin dengan antusias, dasi yang menutupi kedua matanya pun, kini sudah basah.

Tapi melihat remaja itu menangis tidak lantas membuat Saint merasa kasihan, dia justru ingin melihat Pin menjerit atau menangis histeris karenanya. Karena hal itu membuat libidonya semakin naik.

"Menangislah lebih keras baby~ Daddy ingin mendengarnya." bisik Saint lagi, dia masih menarik kepala Pin, lalu menjilat lehernya dan menggigitnya, meninggalkan bekas merah di sana.

Saint mengocok dengan cepat p*nis Pin, dan benar saja, teriakan dan desahan Pin menggema di kamar itu. Dari luar sana, para penjaga dan maid yang mendengarnya hanya bisa bungkam sambil menggelengkan kepalanya. Mereka hanya bisa berdoa agar remaja itu selamat besok pagi.

******

Mark keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandinya, rambutnya yang basah masih menetes dan sedikit membasahi wajahnya. Gun yang memang sedang menyiapkan pakaian untuk kekasihnya itu, sedikit terkejut ketika Mark memeluknya dari belakang.

Gun mengeluarkan celana dalam Mark, dia tersenyum lalu berbalik menghadap kekasihnya. Menunjukkan penemuannya pada Mark.

"Phi Gun!" Mark segera merebut CD nya dari tangan Gun.

"Kenapa? Kau malu? Aku sudah melihat semuanya, dan … " Gun menarik Mark semakin mendekatkan padanya, lalu meremas bottom nya.

" … Kenapa kau tidak pernah memakainya?"

Sugar Baby (SonPin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang