18 Agensi

371 61 9
                                    

Sorry for typo!



*************



Kebisingan kembali ia dengar, meski sudah sering mendengarnya, tetap saja telinga remaja itu masih belum terbiasa dengannya. Beberapa pasang mata menatapnya dengan berbisik satu sama lain, dan itu bukanlah hal baru, mengingat banyaknya scandal yang ia buat beberapa bulan terakhir. Dan mungkin sepertinya para murid di sekolahnya sudah mendengar beberapa gosip miring tentangnya, atau sebenarnya itu bukanlah gosip?

"Apa begitu menyenangkan tidur dengan pria yang lebih tua? Apalagi dia bisa memberikan semua yang kau mau?"

Segerombolan siswa menghadang jalan Pin bersama Ohm yang akan memasuki kelas. Bukannya menjawab dengan umpatan, atau sekedar cacian seperti remaja pada umumnya. Pin justru tersenyum sangat manis, bahkan Ohm yang melihatnya cukup terpukau.

"Jadi kau ingin tidur denganku?"

"Pin… "

"Ssst~ Ohm, diamlah, seseorang sedang berusaha bernegosiasi."

"Dasar jalang!" mendengar umpatan yang ditujukan padanya, Pin tertawa keras.

"Anggap saja aku begitu. Minggir!"

Gerombolan itu akhirnya memberikan jalan untuk Pin dan juga teman baru mereka. Ohm sebenarnya sudah 2 tahun lalu lulus dari sekolah menengah, namun karena tugasnya menjaga Pin, jadi dia terpaksa mengikuti semua aturan Saint. Selain menjaga, dia juga menjadi manajer baru Pin dan mengurus apapun keperluan remaja yang susah ditebak apa isi kepalanya.

"Apa kau akan membiarkan rumor seperti itu tersebar?" Bass yang sudah duduk di bangkunya, berbalik ke arah Pin yang duduk di belakangnya.

"Menurutmu apa gunanya dia disini?" tunjuk Pin pada Ohm yang duduk di sampingnya.

"Hai tampan~ namaku Bass." Pin menggelengkan kepalanya melihat tingkah Bass yang sedikit centil.

"Ohm!" balas pemuda berbadan atletis itu.

"Jadi kau ditugaskan menjadi bodyguard atau asisten?"

"Keduanya."

Pin tak lagi bersuara, dia membiarkan keduanya mengobrol dan lebih memilih untuk memeriksa email yang ia dapatkan dari semalam, setelah mengumumkan jika dia akan kembali bekerja. Keluar dari agensi membuatnya cukup kesulitan menerima semua tawaran pekerjaan. Namun sampai sekarang belum ada Agensi besar yang memang ingin ia singgahi.

"Aku sudah mengatur semua jadwal mu, sepulang sekolah kita akan membicarakannya." tegas Ohm, melihat kerutan di kening Pin yang makin menumpuk.

Tak ada balasan, pemuda pendek itu hanya mengangguk acuh dan mencoba menyibukkan diri dengan buku catatan yang diberikan oleh Bas padanya, sudah cukup lama Pin meninggalkan pelajaran dan ia harap otaknya tidak tumpul karena yang dia lakukan di mansion hanya menonton dan tidur.

********

Pintu kaca terbuka otomatis kala kaki Pin menginjak halaman gedung agensi yang cukup besar di Bangkok. Remaja itu cukup terkejut kenapa seolah ia spesial, padahal ini kunjungan pertamanya di gedung agensi bergengsi ini.

"Apa yang salah dengan mereka?" bisik Pin pada Ohm.

Ohm hanya terkekeh, berjalan mendahului Pin dan hanya mengangguk ketika ada beberapa orang berjas hitam menyapanya. Melihat itu Pin kembali mengerutkan keningnya, menyusul langkah lebar Ohm.

Pintu besar sebuah ruangan terbuka setelah Ohm mengetuknya beberapa kali. Senyum merekah seorang wanita yang menyerupai Saint, adalah hal pertama yang dilihat Pin.
Pelukan serta ciuman di pipi yang didapatkan Ohm, membuat remaja itu menaikkan satu alisnya.

Sugar Baby (SonPin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang