19 Aahh Daddy

538 54 34
                                    

Sorry for typo!


Jangan tertipu dengan sub judulnya ya~  wkwkwkwk


**********

Beberapa Minggu berlalu dengan tenang di pagi hari, tidak ada keributan soal hidangan yang tersaji di meja makan, tak ada piring yang terlempar ke lantai atau tangis para maid di mansion. Namun bukan berarti semua pekerja di sana bisa bernafas lega, kesayangan sang majikan masih sering berulah meskipun tidak ada hal yang begitu menjengkelkan beberapa hari lalu.

"Kapan dia pulang?"

"Kau bicara padaku?" Mean yang duduk di meja paling ujung menunjuk dirinya sendiri.

"Apa ada orang lain disini? Ck!"

"Setidaknya jaga sopan santunmu kids, aku lebih tua darimu." dengus Mean, meletakkan sendok di tangannya.

"Berisik!" Pin melempar sendoknya, tak melanjutkan sarapannya, meraih tas menuju Ohm yang sudah menunggunya di depan rumah.

"Aku ingin makan sushi."

Pin sudah duduk di mobil, dan dengan seenaknya dia mengatakan keinginannya pada Ohm.

"Ini masih pagi, kau pikir restoran sushi mana yang sudah buka?"

"Aku tidak mau tahu, aku masih lapar. Orang tua itu sungguh menyebalkan!"

Ohm terkekeh, dia tahu pasti Pin kembali berdebat dengan Mean. Karena hanya Mean yang ia panggil orang tua.

"Siang nanti akan ku belikan, tahan dulu rasa laparmu. Dan Ibumu ingin kau pulang malam ini."

"Untuk apa? Wanita itu masih hidup ternyata."

"Aku tidak heran jika orang tuamu sangat ingin membuangmu. Mulutmu itu harus di ajari sopan santun."

"Jangan bicara seperti orang tua! Atau kau jalan kaki ke sekolah."

Ohm diam, hanya mengedikkan bahunya acuh. Berdebat dengan Pin tidak akan membuatnya menang, dia justru akan berakhir di siksa oleh remaja itu.

*********

Siang di kantin sekolah, sushi benar-benar datang dan ternyata yang makan dengan lahap hanyalah Bas. Sedangkan Pin justru menggerutu pada ponselnya, sejak 5 menit yang lalu dia memilih untuk menghubungi Saint hanya untuk meminta izin agar dia bisa menginap di rumah orang tuanya.

"Ya kau boleh pergi, asal Ohm masih bersamamu."

"Terserah!" dengus Pin, "hei pak tua~ kapan kau akan pulang? Aku ingin pergi ke tempat dragon lagi, ingin memberinya makanan lezat."

Dari seberang telepon sana Saint tertawa lepas. Dragon adalah seekor harimau putih yang dipelihara Saint. Beberapa detik kemudian panggilan itu beralih ke video call, Saint mengarahkan kameranya pada beberapa orang yang duduk di hadapannya yang terheran-heran melihatnya tertawa.

"Mereka sepertinya penasaran siapa yang bisa membuatku tertawa."

Pin memutar bola matanya jengah, hanya orang-orang tua dan berwajah keriput yang ia lihat.

"Aku tidak peduli! Cepat pulang! Aku ingin sekali mencincang asistenmu yang menyebalkan itu!"

"Baby, jangan terlalu kasar padanya, Mean disana untuk menjagamu."

"Ohm sudah cukup, lagipula siapa yang mau menculikku?"

Wajah Saint tiba-tiba berubah dingin lagi, dan Pin tidak peduli dengan itu. Dia terus bersikeras agar Saint segera pulang dan menyingkirkan Mean untuknya.

"Ada banyak, mungkin salah satunya ada disini bersamaku."

"Ya, biarkan saja mereka menculikku."

"Kau lebih suka dengan orang-orang keriput ini?" tunjuk Saint pada orang-orang di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar Baby (SonPin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang