11 Masa lalu

567 91 36
                                    

Sorry for typo!








**********

Hari ini Pin kembali masuk sekolah, dan kembali terjadi keributan kecil kala remaja menggemaskan sekaligus menjengkelkan itu memasuki area sekolah dengan sebuah mobil sport berwarna silver yang mengantarnya. Pin keluar dari mobil, membuat beberapa temannya menganga melihatnya, dan lebih mengejutkan adalah seseorang yang mengantarnya hanya membuka kaca mobilnya kemudian mendaratkan kecupan di bibir si manis.

"Jangan membuat masalah di sekolah, kau paham?"

"Aku tidak janji. Daddy tahu aku siapa, dan pasti sekarang penggemarku sedang menungguku."

"Hhh~ jangan ada lagi skandal, kau masih ada beberapa kontrak kerjasama dengan beberapa majalah."

"Aku bisa membatalkannya, ada Daddy yang akan membelikan semua kebutuhanku bukan?"

"Kau benar, tapi jadilah orang yang profesional. Sudah sana masuk!" usir Saint.

Pin melambaikan tangannya kala Saint menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran sekolah. Pagi ini Pin membuat keributan di mansion, dia menolak diantar ke sekolah oleh Title, dan tetap kukuh meminta agar Saint yang mengantarnya.

Semua penjaga menahan nafas ketika melihat guratan amarah di mata Saint, tapi setelahnya mereka tertegun karena majikan mereka mengiyakan keinginan remaja nakal itu.

"Pin!" teriak remaja lain dengan postur tubuh lebih pendek dari Pin dan pipi tembamnya membuat kesan menggemaskan tersematkan padanya.

"Bantet berisik!" gerutu Pin, sambil menutupi telinganya.

"Aku pikir kau tidak akan kembali ke sekolah."

"Aku masih butuh sekolah, apa kau membuat salinan untukku?"

"Tentu! Kau tidak masuk sekolah hampir 1 bulan, hampir saja tanganku patah karena terus menyalin catatan untukmu."

Pin menghentikan langkahnya, dia menoleh ke arah sahabatnya yang sedang menggerutu.

"Ai Bas, apa kau menyalin-nya dengan cara menuliskan-nya pada buku?"

Bas mengangguk heboh.

Plak!

Satu pukulan mendarat di kepala Bas.

"Kenapa memukul kepalaku? Bukannya berterima kasih?!" Bas mengerucutkan bibirnya.

"Apa kau lupa fungsi laptop di rumahmu huh?"

"Ah! Aku lupa." Bas menjawab dengan cengiran bodohnya.

Pin menggeleng saja, berjalan meninggalkan Bas menuju ke kelas mereka.

Kelas yang awalnya riuh dengan obrolan para murid, mendadak hening ketika melihat sosok menyebalkan bermulut pedas, berwajah malaikat itu masuk ke dalam kelas. Diam dan memperhatikan gerak-geriknya, semua teman sekelas Pin tidak ada yang bersuara kecuali Bas yang baru saja masuk ke dalam kelas.

"Waaah~ mendadak hening." pekik Bas senang.

Belum sempat Bas mengeluarkan lagi sarkasmenya, sang guru sudah masuk ke dalam kelas. Guru baru itu menatap aneh pada Pin yang duduk di barisan nomor dua di dekat jendela, seingatnya bangku itu kosong beberapa Minggu ini. Sedangkan yang di tatap terlihat acuh.

"Tanapon Sukumphatanasan!" ucap sang guru sedikit penekanan.

Sang pemilik nama mengangkat kepalanya, dari menekuni layar ponselnya kala nama lengkapnya di sebut oleh sang guru. Mata sipit itu membola dan seringai muncul di sudut bibir sang guru.

Sugar Baby (SonPin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang