"Dilarang mengcopy atau memplagiat cerita ini!"
Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾
Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!
• Selamat Membaca •
•••
"Semoga saja, dia tidak berbuat ulah."
•••
"Kata orang-orangku, dia udah nggak ada. Itu ulah kamu?" tanya Phoenix pada Kasuari yang duduk didepannya.
Malam ini, keduanya sedang berada di sebuah cafe. Tadi, Phoenix mengajak Kasuari untuk dinner keluar malam ini, dan Kasuari menyetujuinya.
"Iya," jawab Kasuari singkat. Gadis itu sedang memainkan ponsel Phoenix dengan satu tangannya yang digenggam erat oleh cowok itu.
"Good girl, baby," sahut Phoenix tersenyum tipis.
"Excuse me sir, this is your order," interupsi seorang pelayan yang menghampiri meja kedua insan itu.
Phoenix menolehkan kepalanya pada pelayan wanita itu, dan menganggukkan kepalanya dengan pelan, memperbolehkan pelayan wanita itu untuk menaruh pesanan mereka di meja.
"Apa ada lagi yang mau ditambah mas?" ujar pelayan wanita itu dengan mengedipkan sebelah matanya pada Phoenix.
Mendapat kedipan itu, kening Phoenix mengerut tajam. "Tidak ada, anda bisa pergi," sahut Phoenix datar.
"Kalau ada yang mau di–"
"Sudah tidak ada mba," sela Kasuari menekankan setiap perkataannya. Kepalanya menoleh menatap tajam pelayan wanita itu.
Pelayan itu meneguk ludah dengan susah payah, saat mendapat tatapan tajam dari seorang cewek yang diyakininya adalah pacar dari cowok tampan yang ia suka.
"Ba–baik kalau begitu, saya permisi dulu ya mas," ujar pelayan itu menatap Phoenix dengan tersenyum. Kehadiran Kasuari seperti tidak terlihat di mata pelayan itu.
"Pacar saya emang cuek kalau sama orang asing mba. Dimaklumi ya," timpal Kasuari menatap remeh pelayan itu.
Tanpa mengatakan apapun lagi, pelayan wanita itu pun melangkahkan kakinya pergi dari meja mereka berdua. Saat berjalan, tangan pelayan itu terlihat terkepal dengan erat.
Kasuari menghela nafas kasar. Phoenix yang melihatnya, memilih mengelus punggung tangan gadisnya dengan pelan.
"Udah, jangan diladenin lagi orang kayak gitu," tutur Phoenix lembut.
"Nggak bisa. Kamu kalau cowok lain deketin aku aja kamu ladenin, 'kan?" sahut Kasuari.
"It–itu beda sayang," balas Phoenix membela diri.
"Terserah kamu deh," ujar Kasuari.
Phoenix menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Iya-iya, kamu boleh ladenin orang kayak gitu," seru Phoenix dengan cepat.
Kasuari hanya mengangguk pelan. Gadis itu memilih memakan makanan yang ada di meja.
•••
"Katanya kemarin Felix udah nyampe di Indo, dan hari ini bakal masuk sekolah."
"Gue kangen banget sama Felix astaga."
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEREUX
JugendliteraturRe-upload versi paling awal cerita ini dibuat! SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA & TBO TERPERCAYA! Find me on Instagram @yeremisaragih [𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀!] Mengandung kata-kata kasar dan adegan...