[4] They Meet

147K 19.5K 819
                                        

"Sebelum membaca, spam emoji warna hitam disini!"

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Dia benar-benar misterius."

•••

Setelah selesai menanyakan dimana kelasnya berada, Kasuari pun meninggalkan ruangan kepala sekolah.

Saat ini, ia dan seorang guru pria yang katanya wali kelasnya, sedang berjalan menuju kelasnya. Awalnya, sang guru bahkan sampai bengong saat melihat Kasuari untuk pertama kalinya.

Tinggal beberapa langkah lagi, untuk mereka sampai di kelas 12 IPA 3. Ya, Kasuari masuk di kelas 12 IPA 3.

"Coincidence or fate?" batinnya seraya tersenyum miring.

•••

12 IPA 3

Tidak ada yang terlalu menarik selain beberapa atlet dan most wanted yang berada di kelas itu.

Salah satu kelas yang memiliki lumayan banyak murid teladan.

Saat ini, 12 IPA 3 sedang fokus mendengarkan seorang guru wanita, yang sedang menjelaskan materi bahasa Indonesia.

"Permisi, Bu."

Sebelum akhirnya, kegiatan itu terpaksa harus berhenti sejenak, karena wali kelas mereka yang mendadak datang.

"Oh iya Pak Laskar, ada apa ya?" Guru bahasa Indonesia mereka, Bu Tania bertanya dengan ramah.

"Saya minta izin sebentar ambil alih kelas, boleh Bu?" ucap Pak Laskar.

"Boleh Pak, silahkan." Setelah mengatakan itu, Bu Tania akhirnya kembali duduk di kursinya.

Pak Laskar akhirnya mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Murid-murid menatapnya penasaran.

"Anak-anak, hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Tolong dibantu ya temannya." Mendengar ucapan Pak Laskar, 12 IPA 3 mendadak berisik. Ada beberapa yang bertanya cowok atau cewek, ada juga yang taruhan untuk menentukan, apakah murid baru itu cowok atau cewek.

Kelas menjadi hening setelah Pak Laskar memukulkan tangannya beberapa kali, ke salah satu meja siswa.

"Sudah-sudah, Bapak mau kenalkan murid barunya ke kalian," jeda sejenak seraya mengalihkan pandangannya pada pintu luar kelas.

"Ayo Nak, silahkan masuk," ujar Pak Laskar.

Beberapa detik menunggu, akhirnya murid baru itu melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang kelas.

Pekikan heboh, decakan kagum, serta teriakan, lagi-lagi menyambut Kasuari pada yang kedua kalinya untuk hari ini.

"Berlebihan," batinnya jengah.

Dengan tatapan datarnya, ia berdiri didepan kelas. Pandangannya lurus ke depan, menatap seluruh 12 IPA 3. Mendadak kelas menjadi hening. Tidak ada kegugupan sama sekali dalam tatapan matanya.

Kali ini, ia mendengar bisik-bisik yang membicarakan tentang dirinya.

"Ayo Nak, silahkan perkenalkan diri kamu," ujar Pak Laskar.

Kasuari mengangguk pelan.

"Kasuari Oliver Shriekthrush." Cewek itu menghela nafas pelan, sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang