Bantu vote cerita MAHARAJA sampai 550 vote, aku bakal double up hari ini juga! Janji!
Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾
Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!
• Selamat Membaca •
•••
"Apa salahnya mencoba dulu?"
•••
"Lepasin gue sialan!"
Pagi ini, murid-murid Maximilan High School dibuat terkejut dengan Phoenix yang memegang atau lebih tepatnya sedang menyeret Kasuari.
Entah mau dibawa kemana gadis itu.
Tadi Kasuari baru saja dari toilet. Saat Kasuari lagi berjalan di koridor sekolah untuk kembali ke kelas, tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Saat melihat siapa yang menarik tangannya, amarah gadis itu jadi naik.
Sebisa mungkin Kasuari menahan dirinya agar tidak kelepasan.
"Jangan mengumpat," tekan Phoenix dingin. Laki-laki tampan itu masih menarik tangan Kasuari dengan sedikit erat, tidak ingin menyakiti gadisnya.
"Makanya lepasin!" bentak Kasuari jengkel.
"Diam," ujar Phoenix mengabaikan ucapan Kasuari.
Setelah sampai di rooftop sekolah, dengan kasar, Kasuari menghempaskan tangannya agar terlepas dari pegangan tangan Phoenix.
"Lo nggak punya sopan santun ya!" tutur Kasuari menatap tajam Phoenix.
"Bukan git–"
"Jangan sampai gara-gara sikap lo yang begini, gue tarik semua kata-kata gue tentang gue yang nyuruh lo berusaha dapetin gue," ujar Kasuari dingin. Matanya menatap kearah lain.
Phoenix menggeleng ribut. Dirinya terlihat seperti anak kecil sekarang.
"Jangan," pinta laki-laki itu.
"Makanya jangan seenaknya! Lo kira gue apaan hah?" kesal Kasuari masih membuang pandangannya.
"Iya-iya aku minta maaf," pinta Phoenix menatap penuh harap gadis dihadapannya.
"Aku nggak gitu lagi, janji kok," ujar Phoenix menganggukkan kepalanya dengan cepat dan mengangkat jari kelingking kanannya, tanda ia berjanji.
Tidak tau reaksi apa yang akan terjadi, saat orang-orang melihat bagaimana tingkah Phoenix yang seperti anak kecil sekarang.
Kasuari menatap Phoenix yang seperti anak kecil ini. Pipinya hampir saja bersemu saat melihat sikap laki-laki yang biasanya dingin dan cuek itu, kini melihatnya dengan tatapan seperti anak anjing.
"Aku cuma mau ngomong sama kamu tadi," ujar Phoenix lagi.
"Nggak gitu caranya Nix," balas Kasuari pelan. Netranya menatap lelah laki-laki dihadapannya ini.
Mendengar gadisnya memanggil namanya dengan nama kecilnya, laki-laki tampan itu tersenyum lebar. Hatinya bergemuruh senang. Jantungnya semakin berdetak lebih cepat.
Dasar budak cinta.
"Iya, aku tau aku salah. Maafin aku ya?" pinta Phoenix.
"Gue mau nanya deh sama lo," ujar Kasuari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEREUX
Teen FictionRe-upload versi paling awal cerita ini dibuat! SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA & TBO TERPERCAYA! Find me on Instagram @yeremisaragih [𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀!] Mengandung kata-kata kasar dan adegan...