!Warning!
Chapter ini mengandung adegan kekerasan, penculikan, pembunuhan, dan tindakan yang mungkin dapat membuat anda merasa tidak nyaman. Mohon kebijaksanaan pembaca.|___|
Rei mengancing satu per satu kancing kemejanya dengan wajah suram karena ada seekor manusia yang terus menatapnya dengan tatapan nafsu tidak jelas!
"Lo bisa berhenti liatin gue kayak gitu gak?" tanya Rei kesal.
Arsher terkekeh pelan dan menjaili Rei dengan mencubit pipinya.
"Kenapa? Gak boleh liat calon pacar gue sendiri?"
"Idih, calon calon segala, siapa juga yang mau sama lo!"
"Ow hati gue sakit... kalo gitu gue sama Kyu aja ah~"
"GAK!"
Arsher tersentak, dia menatap Rei yang kini sedang memasukkan ujung kemejanya ke dalam celananya dengan bibir yang dia manyunkan.
"Emang dia se-spesial apa sih...," gerutu laki-laki berjambul putih itu.
Arsher mendekati wajah Rei dan tersenyum kecil, "Mau tau?"
"Emang lo mau kasi tau?"
"Kenapa nggak?"
Rei mengerjapkan matanya tidak percaya, dia melirik ke arah lain selama beberapa detik sebelum menatap Arsher kembali.
"Sejujurnya, hubungan lo sama Kyu apa? Kenapa hacker kayak lo bisa temenan sama anak polisi?"
"Hm hm, pertanyaan bagus."
Arsher mengambil satu kursi dan duduk di sana sambil melepaskan jaketnya.
"Gue udah tau Kyu dari SD. Dia... bisa dibilang populer? Semua anak yang satu SD sama Kyu tau dia itu siapa. Tapi dia gak punya satu pun temen semasa SDnya."
"Eh, kenapa?" tanya Rei sedikit terkejut saat dia akan mengambil apronnya.
"Lo sering denger kan orang tua bilang ke anaknya, kalo mereka gak denger-dengeran, entar ditangkep polisi. Jadi anak-anak itu pada takut sama Kyu deh."
"Gitu doang?"
"Dia dulu juga tukang ngadu," ucap Arsher sambil mengeluarkan sepuntung rokok.
Rei memakai apronnya dan menggelengkan kepalanya, benar-benar fakta yang sulit dipercaya.
"Namanya juga anak polisi, dia selalu bilang, yang lakuin kejahatan, harus dapat balasannya juga. Jadi dia menjunjung tinggi keadilan banget."
"Bisa dibilang kondisi Kyu buat dia gak punya temen. Lahir di keluarga polisi dan dad nya menjunjung tinggi keadilan. Awalnya dia cuma takut dideketin, bahkan ada yang amazed sama dia. Tapi lama kelamaan, orang-orang mulai benci sama sifat tukang ngadunya, semakin hari, semakin banyak kata-kata jelek yang dilontarin ke dia, tapi dia diem aja, mereka juga gak berani bully dia, siapa juga yang mau bully anak polisi."
Rei merasa iba dengan Kyu, dia menatap Arsher dengan tatapan sedih dan kembali bertanya, "Terus, lo kenapa temenan sama dia?"
Arsher membuka jendela pada ruang staff tersebut dan menyalakan rokoknya.
"Gue tertarik. Setelah pulang sekolah, dia selalu ke kantor polisi. Kadang gue ikutin dia cuma buat liat dia belajar pegang pistol, atau main tembak-tembakan pakai pistol mainan. Rasanya hidupnya penuh action. Dan gue, cuma bisa di belakang layar, belajar hacking."
Rei memajukan bibirnya sedikit, dia tidak menyangka Arsher akan berpikiran seperti itu.
"Masuk SMP, dia sama gue masih di sekolah yang sama, sebagian besar yang dari SD juga di SMP yang sama. Gak heran, rumor soal Kyu tukang lapor makin menyebar, sampai-sampai dia gak diundang ke grup kelas."
![](https://img.wattpad.com/cover/222988650-288-k13436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Journey [18+]
Подростковая литератураTakdir adalah pemain belakang layar di setiap kehidupan manusia. Siapa sangka si takdir mempertemukan dua sosok yang membuat janji kecil di masa lampau, dan berjuang untuk menepatinya saat ini. Apa janji mereka? Kenapa mereka tidak dapat mengingkari...