| 4 |

6 2 0
                                    

"Mmh!"

"Gomen, masih sakit?"

Kyu mengangguk pelan dan menatap Revus yang sedang menaruh sebungkus es pada paha atas Kyu.

"Kenapa gue doang yang buka baju?" protes Kyu.

"Hm? Lo juga mau gue buka baju? Mau mandi bareng?"

Kyu menatap arah lain dengan wajah datarnya tetapi tengkuk dan punggungnya terasa sangat panas.

"Mau mandi sendiri atau gue mandiin?"

Hening.

"Ok, gue anggep lo mau dimandiin," ucap Revus sambil menanggalkan bajunya.

Kyu ingin menghentikan Revus tetapi kakinya masih terasa lemas, dia hanya dapat menatap laki-laki itu dengan punggungnya yang terasa semakin panas.

Revus menatap Kyu sambil tersenyum jail dan mengangkat kaki laki-laki itu. Kyu membulatkan matanya dan menahan tangan Revus tetapi tatapan tajam Revus membuat Kyu meregangkan pegangannya.

Revus mendekati Kyu dan mengecup pelan pahanya sebelum mengusap rambut Kyu.

"Give you a kiss so the pain will go away."

Kyu mengeraskan rahangnya dan kembali menurunkan kakinya hingga dia menyentuh permukaan bathtub yang dingin itu. Dia berusaha menyembunyikan wajahnya dan senyumannya hingga membuat Revus terkekeh senang.

Laki-laki bongsor itu mengambil shower dan memberikannya pada Kyu sebelum menyalakan airnya.

"Pas?"

Angguk

Revus mulai membasahi tubuh dan rambut Kyu, dia juga mengambil shampo dan sabun kemudian menaruhnya di samping bath tub. Kyu menatap perut Revus cukup lama sebelum mengalihkan pandangannya.

Tidak hanya semakin tinggi, perutnya bahkan berotot, ah tidak, tidak, tubuhnya benar-benar berotot! Apa? Oh tentu saja tidak, Kyu tidak iri, dia hanya sirik.

Tanpa disadari, dia memajukan sedikit bibirnya sambil bergumam kecil, mengatakan bahwa dia juga ingin mempunyai tubuh seperti Revus. Hanya saja, tidak usah terlalu berotot, asalkan tinggi.

"Apa?"

"Gak ada," ucap Kyu dengan cepat.

Revus tersenyum kecil sambil mematikan shower tersebut, "Nih shampo, gue bersihin badan lo."

Kyu mengambil dan mengeluarkan isi dari shampo itu, dia mencuci rambutnya bahkan sesekali memainkan rambutnya yang sudah cukup panjang.

Revus terkekeh pelan sambil mengarahkan tangannya pada bagian privat Kyu.

Dengan cepat, Kyu menahan tangan Revus bahkan menatapnya dengan tajam, dia kembali mengeraskan rahangnya dan berusaha menjauhkan tangan Revus.

"Ok," ucap Revus mengerti sambil menyabuni bagian tubuh Kyu yang lain--yang diijinkan Kyu.

Tetapi waktu bersama mereka terganggu oleh suara dari ponsel Kyu. Revus membilas tangannya dan mengambil ponsel Kyu yang ada di dalam kantung celana basketnya.

Revus memberikan ponsel itu pada Kyu dan Kyu mengangkatnya.

"Moshi-moshi? Otou-san?"

"Sibuk? Kenapa suaramu bergema?"

"K-Kyu lagi mandi."

"Oh, cepatlah, ada kasus baru, kamu bilang kamu mau ikut kalo ada kasus baru kan?"

"O-oh, tunggu sebentar, Kyu ke sana bentar lagi."

"Hati-hati di jalan, papa ada tugas lain jadi nanti kamu ketemu sama Sandra."

Our Little Journey [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang