Sinar surya belum menyinari kamar dingin itu, tetapi sepasang mata cantik sudah terbuka dan terlihatlah dua tangan yang saling bertautan.
Mata tersebut menatap kedua tangan yang enggan melepaskan satu dengan lain, sudut bibirnya terangkat pelan tetapi dia harus melepaskan tangan besar laki-laki di belakangnya.
Dia mengambil ponselnya dan melihat jam pada layar tersebut yang menunjukkan angka 5 dan 35. Masih sangat pagi, tapi dia harus menyiapkan sarapan.
Dengan pelan, dia bangkit dari posisi tidurnya dan mengecup pelan dahi laki-laki yang masih tertidur lelap itu. Sesekali dia belai pelan surai hitam halusnya.
Udah 10 tahun... maaf Revus... kalo gue nyamperin lo waktu itu, gue gak yakin hati gue siap...
Kyu beranjak dari kasur Revus dan memperbaiki selimut itu agar selimut tersebut dapat menutupi tubuh laki-laki bongsor itu. Dia kembali mengecup dahi Revus dan berjalan ke luar kamar.
Gue cuma ada 1 boxer... gak usah pakai deh.
Kaki kecilnya melangkah ke arah dapur dan membuka kulkas milik Revus. Matanya membulat dan laki-laki itu mematung di depan kulkas yang lebih tinggi darinya itu.
Lo makan apa aja selama ini Rev!? Kenapa badan lo lebih bagus dari gue! Gak adil!!
Isi kulkas Revus hanya terdapat sedikit buah-buahan, telur, susu, dan berbagai macam selai. Kyu menepuk dahinya sendiri sebelum memperhatikan lagi isi kulkas tersebut. Matanya kembali membulat saat dia melihat sebuah buah terdapat di dalam kulkas tersebut.
PISANG!? GOBLOK, LO GAK TARUH PISANG DI KULKAS!!
Kyu segera menyelamatkan pisang kesayangannya dan menaruhnya di meja makan. Rasanya nyawanya hampir melayang saat melihat isi kulkas Revus, tidak terorganisir, segala macam benda ada di dalam sana dari yang murah sampai yang paling mahal, apakah laki-laki itu tau apa yang dia beli? Atau dia sembarang ambil apapun saat dia sedang belanja?
Helaan nafas terdengar lagi, dia memberanikan diri untuk melihat isi kulkas itu lagi dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. Dia juga mencari alat masak Revus, untung saja alat masak itu masih terlihat 'layak', hanya perlu dicuci saja.
Selesai mencuci peralatan memasak dan beberapa bahan makanan, Kyu mulai bekerja secepat kilat. Mulai dari memasukkan pisang yang dingin itu ke dalam blender dan ditambah dengan susu dan satu scoop es krim, kemudian dia blender. Tidak lupa 3 butir telur yang sudah dipecahkan dan dikocok. Garam, merica, sedikit gula dia masukkan pula.
Cklang
Suara kompor menyala. Kyu menaruh panci di atasnya dan menuang sedikit minyak. Setelah dia rasa pancinya sudah panas, telur tadi dia masukkan ke dalam.
Sambil menunggu telur itu matang, Kyu mematikan blendernya dan menaruh banana milkshake itu ke dua gelas dan menaruhnya di meja. Setelah itu, dia mengambil roti tawar dan mengolesnya dengan mentega.
Kyu mengambil sutil dan mulai mengaduk-aduk telur tersebut hingga telur itu menjadi scrambled egg, kemudian dia menaruhnya di piring kosong. Apinya belum dimatikan, karena dia segera masukkan roti yang sudah dioles mentega pada kedua sisinya ke dalam sana dan menunggunya sampai kedua sisi menjadi krispi, berwarna cokelat emas, dan harum.
Kyu mengulang proses itu berkali-kali sampai-sampai Revus terbangun karena aroma harum dari dapur. Dia meregangkan tubuhnya dan beranjak dari tempat duduknya.
Kyu baru saja selesai menyusun semua sarapannya saat dia menatap Revus yang baru saja bangun dan terkekeh kecil. Di sisi lain, Revus kembali menguap sambil mendekati Kyu, dia memeluk laki-laki kecil itu dengan erat tanpa memedulikan kulit mereka yang saling bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Journey [18+]
Roman pour AdolescentsTakdir adalah pemain belakang layar di setiap kehidupan manusia. Siapa sangka si takdir mempertemukan dua sosok yang membuat janji kecil di masa lampau, dan berjuang untuk menepatinya saat ini. Apa janji mereka? Kenapa mereka tidak dapat mengingkari...