| 8 |

6 2 0
                                    

"Anghh... mmhh..."

Gue... di mana...

"Lo ketat... banget... Kyu..."

"Nghh..."

Huh?

"Kyu... lo makin ketat..."

Revus? Huh?

"Kyu!"

"Huh?"

Kyu menoleh ke arah Arsher dan menunjuk ke arah coach yang baru saja akan menjelaskan taktik mereka saat bermain nanti. Kyu menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengusap tengkuknya, dia dapat merasakan uap-uap panas di sekitar sana.

Sungguh dia ingin merutuki Revus karena mimpi aneh itu, siapa yang memberi dia ijin untuk muncul begitu saja dalam mimpinya.

"Ngerti?"

"Ngerti, coach!"

"Oh ya Kyu, kamu jadi center hari ini."

Kyu mengangguk dan berjalan ke tengah lapangan, teman-temannya yang lain termasuk Arsher juga berdiri sesuai posisi.

"Kyu."

Kyu mengdongakkan kepalanya dan menatap laki-laki yang lebih tinggi darinya itu, beberapa anak di tim lawan terkekeh saat mengetahui center-nya adalah Kyu yang kecil itu.

"Semangat," ucap laki-laki di depannya sambil tersenyum.

Kyu mengeraskan rahangnya dengan dahi yang berkerut, "Sialan lo, Rev."

PRITT

Sang wasit melempar bola ke atas, baru saja bola itu lepas dari tangan wasit, Kyu sudah melompat terlebih dahulu yang membuat Revus terkejut. Bahkan lompatannya termasuk tinggi dengan ukuran tubuh seperti Kyu.

Mulut pemain tim lawan menganga terbuka saat Kyu berhasil menyentuh bola itu dan mengopernya ke Arsher, Revus yang notabenenya lebih tinggi dari Kyu itu kalah cepat dengan Kyu.

"Revus! Balik!"

Mendengar suara Rei, Revus segera kembali dan menjaga tempatnya, siapa sangka tubuh kecil Kyu berhasil melewati pemain-pemain basket itu. Baru saja laki-laki kecil itu akan lay up, Revus sudah mem-blok Kyu dan berhasil menahan bola itu.

Sayangnya bola itu out dan mereka harus melakukan throw in kembali.

Revus berusaha mencerna apa yang baru saja dia lihat, memang julukan 'angsa jantan bersayap perak' sangat cocok dengan Kyu, lompatannya tadi benar-benar cantik, dengan seragam putihnya membuatnya terlihat seperti angsa dengan sayap perak.

Di sisi lain Rei sendiri sedang menjaga Arsher yang akan throw in. Rei tau benar bahwa sebutan Arsher adalah 'harimau emas' dan ke manapun sang angsa pergi, di sana ada harimau emas yang selalu menjaganya.

Sudah banyak cara dilakukan oleh tim lain untuk menghentikan mereka berdua, tetapi tidak ada yang berhasil. Ketika sang angsa ditinggal oleh sang harimau, dia akan terbang begitu tinggi sampai-sampai tidak ada yang bisa menangkapnya. Ketika sang harimau ditinggal oleh sang angsa, dia akan menghabisi siapa saja yang mendekatinya.

Kedua pemain ini bahkan sanggup membuat tim Delgi kewalahan. Revus memang dijuluki sebagai 'gagak hitam' yang membawa malapetaka dan Rei disebut sebagai 'rusa bertanduk putih' yang selalu menerjang tanpa rasa takut.

Ketika mereka berempat di dalam lapangan yang sama, bertanding melawan satu dengan yang lain, para penonton tau bahwa malam ini akan menjadi malam yang panjang. Pertandingan ini akan tercatat dalam sejarah sebagai pertandingan paling sengit sepanjang sejarah DBL

Our Little Journey [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang