"Kyu, jangan pergi..."
"Tapi aku harus ikut otou-san..."
"Revus gak mau Kyu pergi..."
Kyu kecil menatap sedih Revus sambil mengusap pelan kepalanya, dia memeluk Revus dengan erat dan menatap sang ayah yang sudah berada di depan pintu.
"Kyu bakal balik lagi, Revus tunggu ya..."
"Beneran? Kyu beneran gak pergi kayak mama?"
Kyu mengangguk, dia melepaskan pelukannya dan mengusap pelan rambut Revus.
"Dadah Revus."
Revus memajukan bibirnya dan membalas lambaian tangan Kyu. Saat pintu itu tertutup, kegelapan kembali mengisi hati Revus. Laki-laki kecil itu segera berjalan ke kamarnya dan mengambil jurnalnya. Diambilnya pulpen dan tangan kecilnya mulai mencoret buku tersebut hingga halaman itu penuh coretan.
Tidak lama kemudian, Revus kembali mencoret halaman itu tetapi kali ini dia menulis banyak kata 'mati'. Saat sudah puas menulis kata tersebut, sesuatu terbesit dalam benaknya. Tangan kecilnya dia arahkan pada ujung halaman dan menulis 'empati'.
Tiba-tiba saja lokasi dan suasana berubah ke saat-saat Revus menyelamatkan Rai, ini pertama kalinya dia berinisiatif untuk menyelamatkan orang lain, dan dia tidak mengerti mengapa dia melakukan hal itu.
"Revus."
Revus menoleh ke arah suara dan melihat Rei yang sedang memeluk Rai dengan erat.
"Jagain adik gue, gue bayar lo seberapapun yang lo mau."
Revus mengernyitkan dahinya, tetapi senyuman kecil terlukis pada wajahnya.
"Selama itu bisa puasin gue, gue terima."
Rei menutup matanya cukup lama dan mengangguk, senyuman pada wajah Revus masih belum luntur, dia ingin tau seberapa jauh dia dapat mempergunakan Rei.
Tapi apa yang sebenarnya Kyu pikirkan saat dia memutuskan untuk menjaga Revus?
Lokasi dan suasana kembali berubah, kali ini Revus sedang berdiri di sebuah tempat tanpa ruang, seakan-akan dia melayang di udara.
"Huh..."
"Revus."
Revus menoleh ke arah suara dan memperhatikan sosok di depannya baik-baik, dia hanya dapat melihat mata sosok tersebut yang sedikit... aneh?
"Siapa?" tanya Revus hati-hati.
Sosok tersebut tidak menjawab, dia menoleh ke samping dan terlihat bayangan Kyu yang berdiri jauh dari mereka berdua.
"Kyu?"
"Tenang aja, dia gak bisa liat kita berdua."
"Lo siapa?" tanya Revus yang mulai tidak sabaran.
Sosok itu menyilangkan tangannya di depan dada, dia menatap Revus dengan mata yang menurut Revus aneh itu.
"Gue tau lo manipulatif, suka pergunain orang, selalu bohong, tapi lo harus sadar, tiap kali lo di depan Kyu, lo gak bisa lakuin itu semua."
"Bacot! Kyu terlalu naif, dia gak akan sadar selama ini gue cuma pakai dia doang!"
Sosok itu menggelengkan kepalanya, "Itu yang keluar dari mulut lo, bertentangan sama apa yang lagi lo rasain. Inget tujuan lo cari dia apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Journey [18+]
Teen FictionTakdir adalah pemain belakang layar di setiap kehidupan manusia. Siapa sangka si takdir mempertemukan dua sosok yang membuat janji kecil di masa lampau, dan berjuang untuk menepatinya saat ini. Apa janji mereka? Kenapa mereka tidak dapat mengingkari...