Tidak Ada Alasan Lagi

185 14 0
                                    

Mengapa aku memutuskan untuk terus mencintaimu?
Sedangkan dari awal kita tau bahwa semua ini sudah salah

~ Danilita ~

"Liat-liat kalo jalan!" Jelas-jelas Jesi lah yang sembarangan menabrak gadis culun itu.

Sedangkan Deva, pandangannya terfokus pada sebuah kertas putih yang yang ternyata adalah sebuah fotocopy akte kelahiran salah satu siswi di sekolah ini. "Karlita Dwi Ayunda N ... Nanke?!" ucap gadis itu dengan teriakan di akhir katanya. "Dia dari keluarga Nanke?!"

Kedua gadis yang tengah berdebat tadi segera menghampiri Deva yang masih shock. "Mampus ... Andini!"

🌷

"Bener dugaan semua orang, gue adeknya Bang Bara, gue dari keluarga Nanke, dan gue ...," ucapnya menggantung, ia menyeringai. "Pernah bunuh orang." Ia kembali tertawa.

"Udah cukup, ya lo siksa gue." Lita mencengkram rahang Andini keras. "Lo pikir gue bakal diem aja? Lo salah waktu, Andini ...."

"Andini! Andini! Cepetan buka pintunya, Lita itu adeknya Bara, jangan apa-apain dia."

"Telat!" jawab Lita dari dalam sana. "Tenang aja, gue masih punya hati!"

"Buka pintunya atau gue dobrak?!" Terdengar suara seorang pria dari luar, Lita kenal dengan suara itu, dia datang untuk menolongnya?

Gadis itu segera melepaskan rahang Andini dan membukakan pintu. "Danil?" Lita segera menubrukkan tubuhnya, memeluk erat pacarnya. Tak peduli dengan baju seragamnya yang sudah basah kuyup ikut membasahi seragam sekolah Danil.

"Gue mau ngomong sesuatu," ucap Danil datar tanpa membalas pelukan gadisnya.

Lita mendongak menatap matanya. "Aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu."

🌷

"Tolol!" Lemon berdiri dari duduknya. "Kalo mereka putus, harapan satu-satunya kalian buat damai hilang, Zul! Lo mikir nggak, sih?!"

"Gue tau, gue tau apa yang bakal terjadi, tapi Danil harus tau rahasia besar ini, lebih baik dia benci Lita sekarang dari pada cinta mereka lebih besar lagi."

"Terus?" tanya Lemon lemah, ia tidak ingin melihat perseteruan antara Gold dan Bucin lagi, Tarvos harus didirikan lagi untuk hal ini, ia tidak ingin niat baik yang ada dalam hatinya terbuang sia-sia.

"Gue bakal temuin Lita."

🌷

"Jadi, gini kelakuan lo tanpa sepengetahuan gue? Jangan celakain orang lain lagi! Cukup abang gue. Emang pada dasarnya kita ini nggak ditakdirin bersama, 'kan? Emang pertemuan kita itu udah salah, 'kan? Cukup, Lit, cukup." Mata pria itu berapi-api, menampakkan kemarahannya, ia sungguh kecewa.

"Nil ...."

"Kenapa lo tutupin semua, Lit? Kenapa gue harus dikecewain sama lo? Padahal gue udah serahin rasa cinta gue ke lo, gue pikir lo yang terbaik, lo ... udahlah."

Gadis itu hanya tersenyum getir, semua masalah datang dengan tepat waktu, semuanya akan berakhir, kehidupannya telah usai, tidak ada alasan lagi untuk dirinya berharap pada dunia ini. Cinta? Kedamaian? Semuanya pupus seiring berjalannya waktu, semua rahasia yang ia tutup rapat-rapat kini terbuka lebar, menjadi makanan publik.

DANILITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang