20

2.9K 200 9
                                    













Two Lines
Typo!!!














Setelah seharian bersenang-senang mereka berempat pun langsung saja pulang, pasangan Yoonmin kerumah Eomma Park dan Seokjin beserta Taehyung kerumah keluarga Min.

Saat ini Jimin tengah duduk di sofa yang letaknya dekat kaca jendela yang ada di kamar nya, matanya tengah fokus melihat anak-anak kecil bermain sepeda di jalanan lalu matanya terfokus pada seseorang. Dia Namja yang berpakaian serba hitam yang sudah ia lihat beberapa kali. Lama mereka saling tatap sampai akhirnya Jimin mendengar pintu kamar mandi terbuka menandakan Yoongi sudah selesai mandi.

"Jangan terlalu banyak melamun. " tegur Yoongi saat melihat Jimin duduk.

"Yoon.... " panggil Jimin pelan, Yoongi yang mendengar nada suara Jimin seperti itupun sedikit khawatir lalu langsung saja ia menghampiri mochi itu dan menunda acara menggunakan bajunya.

"Kenapa? " tanya Yoongi seraya ikut duduk di samping Jimin.

Jimin kembali menatap keluar jendela dimana namja tadi berdiri, tapi namja itu sudah lenyap entah kemana.

"Sejujurnya aku tidak ingin menceritakan hal ini tapi aku sudah tidak kuat, aku takut... "

"Yak kau kenapa huh?! " potong Yoongi membuat Jimin mendelik kearahnya.

"Jangan di potong Yoon! Beberapa hari terakhir aku selalu melihat Namja berpakaian serba hitam terus menerus mengawasi ku. Awalnya aku menganggap itu hanya kebetulan tapi saat tadi dia dengan terang-terangan menatap kearah kamar ku aku jadi takut Yoon. " mendengar cerita Jimin, Yoongi pun langsung saja menutup gorden jendela kamar Jimin lalu menuntun nya kearah kasur.

"Aku akan menjaga mu. " Yoongi membawa tubuh Jimin kedalam dekapan nya lalu mengelus surai Jimin dengan lembut.

……

Malamnya, Jimin hanya sendirian di rumah. Eomma Park sedang ada urusan ke kanada dan Yoongi sedang ke supermarket untuk membeli susu milik Jimin juga cemilan untuk nya.

Karna merasa haus Jimin pun turun ke dapur untuk mengambil minum. Saat tiba di dapur dan menyelesaikan acara minum nya, bel pintu rumah Jimin pun berbunyi. Jimin pun dengan buru-buru menuju pintu yang letak nya tak jauh dari dapur.

*oke jadi posisi dapur itu kya nyatu sama ruang tamu, gk ada pembatas tembok atau apapun*

Semakin Jimin mendekat kearah pintu entah kenapa feeling Jimin semakin buruk. Saat sudah berada di depan pintu tangan Jimin yang hendak memutar gagang pintu pun terhenti oleh dering telepon rumah keluarga Park. Jimin menghentikan putaran di gagang pintu lalu beralih untuk mengangkat telepon itu, takut itu dari Eomma nya dan kebetulan juga tadi Jimin meninggalkan ponselnya di kamar.

"Yeoboseyo? " ucap Jimin saat sudah meletakkan telepon itu di telinganya.

"Jangan buka pintu tanpa melihat monitor Park. "  ucap seseorang yang suara nya sangat Jimin hafal. Yoongi.

"Yoongi? "

"Aku sedang berada di dalam mobil yang terparkir di sebrang rumah, dan Namja yang kau ceritakan tadi yang menekan bel rumah. " mendengar itu total membuat tubuh Jimin gemetar.

"Yoon aku harus apa? " tanya Jimin dan setelah itu bel rumah semakin sering berbunyi dan di sertai gedoran pintu.

"Pergi ke kamar lalu kunci pintu beserta jendela dengan rapat setelah itu masuk ke dalam kamar mandi dan kunci pintunya. Aku akan menelpon polisi dan memanggil Appa. " Jimin pun hanya menurut, Jimin dengan tergesa-gesa lari menaiki tangga lalu masuk kekamar nya dan mengikuti instruksi Yoongi tadi.

Two Lines - Yoonmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang