Two Lines
Typo!!!"Pak Kim, disini! Aku menemukan nya. "
Edward yang mendengar teriakan salah satu anak buah nya langsung saja berlari menuju lokasi anak buah nya itu berada. Di sedikit kaget saat melihat keadaan Jimin. Edward langsung saja memerintahkan tim medis untuk mengecek keadaan Jimin. Setelah selesai di beri penanganan pertama, tubuh Jimin langsung saja di angkat menggunakan tandu dan segera di naikan ke dalam kapal untuk kembali di bawa ke Seoul.
"Pak, bukan kah dia pria? " tanya salah satu anak buah Edward, saat ini mereka tengah mengawasi keadaan Jimin.
"Iya, dari data yang ku terima dia seorang Pria. " jawab Edward sedikit ragu.
"Tapi dia hamil. "
Plakkk~
Dengan santai Edward menggeplak kepala bawahan nya itu.
"Bukan urusan kita, dan sebaiknya kita semua menutup mulut tentang hal ini jika masih ingin melihat matahari. " anak buah Edward yang ia geplak tadi pun hanya bisa mengangguk patuh.
Tak bohong sebenarnya juga Edward heran, kenapa Jimin bisa hamil dan apakah hal semacam ini lumrah di dunia? Tapi ia tak pernah mendengar nya.
Edward memilih untuk keluar dari ruangan Jimin agar ia bisa menjernihkan pikiran nya sedikit.
Perlu sekitar 3 jam perjalanan dari pulau itu hingga tiba di pelabuhan Incheon. Setelah mereka tiba di sana sudah ada puluhan anggota polisi dan ambulans yang siap membawa Jimin pergi ke rumah sakit."Apa keluarga korban ada di sini juga? " tanya Edward ke salah satu polisi.
"Tidak, kami memerintahkan mereka untuk menunggu di rumah sakit saja yah walaupun salah satu anggota polisi sempat menjadi sasaran amukan teman korban karena melarang nya ikut kemari. " jawab polisi itu. Edward pun hanya mengangguk sebagai jawaban.
Saat tubuh Jimin di pindahkan ke dalam ambulans, Edward pun juga ikut masuk ke dalam nya. Selama perjalanan banyak polisi yang mengawal ambulans yang membawa Jimin, layak nya sedang mengawal orang penting. *ya emng penting sih sebenernya*
Setibanya di rumah sakit, para dokter langsung saja membawa Jimin ke ruang IGD untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sisi lain.....
Yoongi mematung saat sekilas ia melihat wajah Jimin yang sedang pingsan terbaring di atas branker lalu di bawa masuk ke dalam ruangan IGD.
Yoongi, kedua orang tua Yoongi dan juga Eomma Park harus menunggu kurang lebih 1 jam hingga akhirnya mereka di boleh kan untuk melihat keadaan Jimin.
"Yoon, kau masuk lah. " ucap Eomma Park, Yoongi menatap mertua nya itu sekilas seraya mengangguk lalu dengan cepat ia berjalan menuju ruangan tempat Jimin berada sekarang.
Saat sudah masuk ke dalam ruangan itu hati Yoongi kembali teriris saat melihat keadaan Jimin. Wajah pucat, kedua kaki yang di perban dan tubuh Jimin yang terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Yoongi berdiri di samping tempat tidur Jimin, ia mulai menangis dalam diam. Perlahan Yoongi menggenggam tangan Jimin lalu menggenggam nya dengan erat seraya mengecup tangan itu berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Lines - Yoonmin (END)
FanfictionKetika dua insan yang memang sudah di pertemukan dan mengenal sejak kecil membuat benih Cinta tanpa sadar tumbuh di dalam diri mereka. Two Lines - Yoonmin. Berawal dari ketidak sengajaan mereka dan berakhir membuat mereka harus terikat dalam sebuah...