Kangen nggak sama cerita ini?
Lagi serius dulu yaa 😬Kalau kalian ngeliat tulisan ini, komen dong. Aku penasaran apakah masih ada yang mau baca Extra Partnya 😬
Komen dan vote sangat dianjurkan.
Thanks!
***"Bu, aku laper." Aku manyun.
"Thanks udah berani speak up," jawab Ibuku. "Tuh, ada nasi aking sisa kemarin. Makan aja."
Melihat ada nasi di meja makan, aku tersenyum. "Makasih, Bu! Aku cinta Ibu!"
"Maaf, Ibu udah punya suami." Ibu menepuk kepalaku. "Kau keliatan bahagia banget. Ada apaan?"
"Gapapa."
Aku menggelengkan kepala sok misterius. Entah kenapa semenjak kejadian semalam aku jadi begitu senang. Seolah, beban itu terangkat dan tubuhku jadi ringan. Aku dan Kai udah saling maaf-maafan meski belum lebaran.
Kami udah berbaikan.
Itu lebih dari cukup.
Aku memasukkan tempat minum tupperware KW-ku ke dalam tas. "Aku pamit ke sekolah, dah!"
"HATI-HATI JANGAN SAMPE ILANG TUPPERWARE-NYA. KALO ILANG IBU GADAIKAN KAMU KE PASAR IKAN!"
"IYA IYA!"
***
KEMARIN.
"Kau sedang apa?" tanya Fida.
"Memberi makan Markonah."
"Kau memberi kucing ini daging wagyu A5?"
"Emang kenapa? Gaboleh?" Kayla mengelus bulu-bulu Markonah yang lembut. "Jadi, gimana kabar Kakak?"
"Harusnya aku yang tanya gitu pada kakakmu." Fida ikut berjongkok, mencoba mengelus Markonah tapi kucing itu justru mencakarnya. "Ah!"
"Kakakku b aja." Kayla bercerita. Matanya terlihat berkaca-kaca. "Untung dia nggak mati. Cuma dia keluarga yang aku punya. Mama? Kayaknya dia lupa kalo punya anak. Dia cuma bayar rumah sakit tanpa menjenguk kakakku sama sekali."
Fida terdiam.
"Kakak tahu?" Kayla menunjuk tong sampah yang dipenuhi surat cinta dari guru BK. "Mama nggak pernah dateng, pengambilan raport juga enggak. Kak Kai selalu minta Mbok Darmi menyamar jadi Mama untuk ngambil raportnya."
"Oh kasihan, oh kasihan, aduh kasihan."
"Ah, lupain aja. Ke kamarku aja, kuy? Ada haters BTS berkeliaran di twitter. Mereka ngatain bias kita plastik. Ayo kita spill dan serang." Kayla berdiri. "Masa BTS dikatain mukanya sama? Aku nggak terima! Ayo, Kak!"
Fida menggeleng. "Aku udah nggak nge-fangirl lagi."
"Loh?"
"Kai bilang dia nggak suka aku karena aku suka Korea," ujar Fida. "Jadi aku berusaha untuk menjadi tipe idealnya."
"Jangan bilang kalau--"
"Aku suka dia, Kayla. Aku nggak perduli sekalipun dia udah pacaran dengan siapapun juga. Selama janur kuning belum melengkung, halal hukumnya untuk menikung."
"Kakakku kayaknya masih suka dengan Kak Najwa."
"Nggak mungkin." Fida menyangkal. "Kalo suka nggak mungkin putus."
Kayla menghela napas dan menarik tangan Fida. "Kakak nggak bisa maksa cewek. Kakak tahu itu, kan?"
Fida mengernyitkan dahi saat Kayla mengajaknya masuk ke kamar Kai. Kamar itu terlihat berantakan, hanya buku pelajaran yang rapi karena jarang sekali dibuka. Ada juga piala lomba balap karung di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Unfaedah 2 (SUDAH TERBIT ✅)
Humor[MASIH LENGKAP✅ ] 1. Mengakui cowok selalu benar. 2. Mengakui Kai adalah cowok yang paling ganteng. 3. Dilarang menyentuh. Berawal dari ketiga syarat aneh itu, Kai dan Najwa pun resmi pacaran. Berbagai kejadian menyebalkan membuat Najwa sadar...