Extra Part - Balikan????

277 69 32
                                    

Makin lama makin sepi,
Tapi biarlah.

Happy reading!

***

"Tapeee ... Tapeee!" Seorang penjual tape memanggil dagangannya ketika aku sedang sibuk menyapu.

"Eh, Ibu!"

"Iya?" tanya penjual tape itu. "Mau beli bera--"

"Kalo tape istirahat, jangan jualan."

Ibu-ibu penjual tape itu terlihat kesal. "Jelek-jelek budek!"

Aku cuma lanjut nyapu.

"Punten, goput!"

Aku melihat mas-mas goput yang memberikan banyak makanan. "Ini nasi kotak dari hajatan mana?"

"Bukan. Ini dari mekdi, dan ada note juga."

"Aku nggak ngerasa pesen apa-apa."

"Ini udah dibayar pake gopay." Mas-mas goput itu melangkah pergi dan aku menerima makanan itu dengan kebingungan. Dahiku berkerut. "Mungkin keluarga atau pacar yang ngasih. Di tiktok, biasanya cowok suka ngasih ceweknya goput, kan?"

"Hah?"

"Yaudah, permisi."

Aku menenteng banyak makanan yang kini berada di tangan, menerka-nerka siapa si pemberi.

Ibuku? Nggak mungkin ngirimin aku mekdi, mentok-mentok paling gorengan di angkringan seberang. Nggak pake jasa kirim segala.

Kai? Aku tertawa dengan tebakanku. Dia sangat irit, lebih tepatnya terlalu pelit. Ia tidak akan mengeluarkan uang sepeserpun untukku.

Kevin? Masuk akal. Tapi kenapa? Apa dia abis dapet Uang Kaget?

Bodoamatlah. Aku laper. Jadi buru-buru kubawa makananku ke meja makan untuk kusantap. Kak Andre yang lagi ngerjain TTS di koran, melirikku. "Jaman sekarang berita di koran aneh-aneh."

 "Bodyswimming, pula," komentarku sambil melahap kentang goreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bodyswimming, pula," komentarku sambil melahap kentang goreng.

"Ngomong-ngomong, tetangga mana yang nasi kotaknya mekdi begini? Bagi, dong." Kak Andre mencomot paha ayam.

"Katanya ada yang ngirim ini buatku. Baik banget, kan?" tanyaku. "Tapi ini banyak banget. Lambungku bakal meledak kalau makan sebanyak ini."

Kak Andre lanjut makan. "Siapa yang ngasih?"

"Gatau. Bentar, aku baca note-nya." Aku mengambil note dan membacanya.

Maaf untuk yang waktu itu. Aku nyesel dan nggak akan pernah bisa lupa kejadian itu. -mantanmu.

"Ah, pasti Kevin yang minta maaf karena nyiram aku air," tebakku sambil senyam-senyum. "Dia emang nggak berubah. Selalu aja baik. Kalau aja dia jadi pacarku, pasti aku nggak akan kelaparan."

Pacar Unfaedah 2 (SUDAH TERBIT ✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang