"saya terima nikah dan kawinya.............."
Ucapan itu masih terngiang ngiang di kepala dan benak Hana
1 bulan lalu Raditya sudah resmi menjadi suami Nova namun tidak dengan perasaan nya. Sudah banyak hal yang dialami dan dilewati oleh Raditya namun takdir berkata lain usaha yang dilakukannya hanyalah sia sia. Saat sebelum pernikahan Raditya mulai frustasi ia bahkan merasa kehilangan arah. Ia tidak bisa mengelak dengan segalanya.
Pada saat hari pernikahan Raditya dengan Nova, Hana datang ke acara itu dengan keadaan hati dan perasaan tidak ikhlas. Namun ia tetap berusaha menyembunyikan kesedihan itu dengan senyum bahagia nya. Bahkan ketika akad pun Hana menahan tangisannya.
____________________
"Hana......."
"Siap dan"
"Ada yang harus saya bicara sama kamu"
"Siap"
"Kita bertemu setelah jam kerja di taman"
"Siap"
Setelah Raditya menikah kini hubungan Hana dan Raditya hanyalah sebatas rekan kerja biasa tidak lebih. Namun hati dan perasaan mereka tetaplah sama. Mereka hebat dalam menyembunyikan hal apa pun tapi sebenarnya hati dan perasaan mereka rapuh. Mereka adalah dua insan yang saling mencintai tapi tidak bisa bersatu.
Setelah jam bekerja selesai, Hana pergi menuju Taman. Sesampainya di taman Hana melihat Raditya yang sudah menunggu nya.
"Haii naa, apa kabar?"
"Seperti yang kamu lihat"
Raditya melihat Hana dengan tatapan yang tulus ia bahkan sangat merindukan Hana lebih dari apa pun.
"Aku ingin waktu berputar kembali ke masa lalu, dimana kita bersama, berbagi kesenangan ataupun itu kesedihan. Tapi sayangnya itu hanyalah dulu" jelas Raditya dengan senyum kecut nya
"Lalu apa yang akan kamu bicarakan"
"Aku cuma ingin kamu tau. Perasaan ku ini tidak akan berubah. Di hati ini hanyalah kamu. Kamu adalah wanita satu satunya yang aku cintai. Aku bahkan ga tau apa yang harus aku lakukan hanaa" ucapan Raditya dengan sendu
"Dan..... Aku cuma ingin bilang kamu stop mencintaiku" ucap Hana dengan jelas
"Kenapa? Jelas jelas kita itu......."
"Seorang laki laki yang sudah menikah tidak pantas mencintai seorang wanita selain istrinya"
"Tapi istri yang sebenarnya adalah wanita dihadapan ku"
"Stop Radit stop" ucap Hana dengan mata yang berkaca kaca
"Iya oke kamu tau perasaan aku dan aku tau perasaan kamu tapi apa yang harus kita lakukan? Ini adalah takdir. Kamu sudah menikah, walaupun wanita itu tidak kamu cintai tapi cobalah belajar hargai dia sebagai istri kamu. Cintailah dia. Karena cinta akan tumbuh ketika kamu mulai mencoba dan menghargai usaha apa yang dia lakukan untuk mendapatkan cinta kamu. Dan kamu akan tau sebesar apa cinta dia ke kamu"
"Aku tau itu, tapi........"
"Hanya saja kamu belum mencobanya"
"Harus berapa ribu cara yang harus kulakukan untuk mencintai Nova dan melupakan kamu?"
Mendengar itu dada Hana mulai sesak, hingga tangisan yang ia tahan tak tertahankan lagi. Hingga akhirnya tetesan air mata nya keluar.
"Aku ga tau Radit aku ga tau" ucap Hana dengan tangisnya
"Kenapa semesta tidak mengizinkan kita bersatu kenapa?" Ucap Raditya dengan tangisannya
Mereka kini benar benar menangis
"Aku ingin meminta sesuatu dari kamu" ucap Hana
"Apa"
"Kamu.. jangan pernah tanyakan kabar aku ataupun kamu mencari tau tentang aku. Aku tau posisi ku aku ga mungkin merusak rumah tangga seseorang hanya karena keegoisan. Aku belajar menerima semua ini dan kamu juga harus menerima kenyataan ini dan jangan pernah menyalahkan siapa pun karena ini adalah kehendak dari Allah"
"Apa itu benar benar kemauan kamu?"
"Ya. Aku ingin pertemuan ini adalah terakhir kalinya"
"Oke jika itu kemauan kamu akan turutin"
"Aku pergi"
Hana pun pergi meninggalkan Raditya ditaman dengan keadaan kacau. Hana tidak mau mengganggu kehidupan Raditya karena dia sudah berumah tangga dia tidak mau merusak hubungan siapa pun dia tidak ingin menjadi egois. namun Raditya sangat mencintai Hana lebih dari apa pun dia bahkan tidak mempedulikan Nova yang menjadi istri sah nya dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope In Love 3
Short Story"Hana tunggu" "Apa lagi?" "Emm.. kamu sudah makan?" "Belum" "Kalau begitu ayo kita makan" "Saya mau pulang, mama sudah memasakkan makan untuk saya" "Kalau begitu saya ikut" "Ngapain?" "Sekalian minta restu orang tua mu" mendengar itu Hana tertawa "...