3

2.7K 113 0
                                    

Setelah apel pagi selesei seluruh tentara memulai aktivitas nya masing masing. Namun, kini Hana bersama rekan kerjanya sedang mempersiapkan pelayarannya kali ini. Hana selalu serius dalam pelayaran nya ia tak pernah main main, para rekan kerjanya pun sangat kagum kepada Hana karena ia sangat teliti sekali dalam hal apa pun bahkan ia sangat cerdas.

"Maaf san, kali ini kita akan menuju ALKI dan kita hanya berlayar ke laut Sulawesi" ucap Serda Alif, mendengar itu Hana tersenyum

"Laut Sulawesi merupakan wilayah ALKI II dan wilayah ALKI II mulai dari laut Sulawesi,selat Makassar, laut Flores, dan selat Lombok. Jadi pelayaran kali ini kita akan berlayar ke wilayah wilayah itu waktu kita berlayar perkiraan 4 bulan. Mohon izin komandan, sebelum memulai pelayaran ini coba kalian baca kembali dokumen itu.memang kita hanya berlayar menuju laut Sulawesi saja. Namun, dalam dokumen tersebut dijelaskan wilayah ALKI II" para tentara tentara yang berada di sana pun kembali membaca dokumen dan memahaminya

"Wilayah ALKI II memiliki lebar 50 mil (25 mil ke arah kanan dan ke kiri dari sumbu) dan memiliki panjang 1215,1 KM (656,1 mil laut) jadi kita akan berlayar sesuai dengan ketentuan dengan dokumen tersebut. Walaupun dalam dokumen tersebut kita hanya berlayar menuju laut Sulawesi, tapi kalian coba fikir berlayar menuju laut Sulawesi apa membutuhkan waktu 4 bulan? Tentu saja tidak bahkan berlayar menuju laut Sulawesi dalam waktu 1 Minggu saja cukup. Jadi, maksud dari dokumen tersebut kita berlayar menuju wilayah ALKI II dan terutama kita harus mengontrol dengan teliti laut Sulawesi"

Mendengar penjelasan Hana, seorang lektol laut pun tersenyum mendengar penjelasan hana.

"Kamu memang sangat teliti, saya sangat senang memiliki Kowal seperti mu, pemikiran mu  seperti perwira tertinggi saja. Seharusnya pangkatmu bukan SERTU tetapi seorang laksamana"

"Siap terimakasih pak, tapi pangkat bukan apa apa, mengabdi kepada negara bukan karena pangkat tapi bentuk kecintaan seseorang tergadap negaranya. Karena kedudukan atau jabatan tinggi manusia hanya amanah yang diberikan ALLAH SWT" mendengar itu semua yang berada di ruangan tersebut merasa takjub mendengar respon hana

"B.j Habibie pernah berkata 'dimanapun engkau berada selalu lah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan' jadi saya ingin memberikan yang terbaik dengan kemampuan yang saya bisa  untuk bumi Pertiwi ini dan menjaganya demi bangsa dan negara"

--------------

Setelah rapat selesei, semua para tentara kembali ke ruangannya masing masing. Namun, Hana selalu saja menjadi buah bibir di tempat ia kerja karena kepintarannya. Bahkan seorng letkol laut pun sangat takjub kepada Hana baru pertana kali ini ia bertemu Kowal cantik dan juga pintar.

"Hana.."

"Siap pak"

"Kau sangat hebat, kau bahkan bisa menyimpulkan sesuatu bdengan bijak saya bangga memiliki Kowal seperti mu" ucap letkol laut yusuf

"Siap terimakasih pak"

"Terus tingkatkan kemampuan mu nak, teruslah belajar dan belajar. Karena belajar tidak ada batasannya"

"Siap pak, karena belajar tidak kenal usia seseorang"

"Kau memang pandai. Oh ya, nanti malam kamu kerumah saya yaa."

"Siap terima kasih pak tapi saya ga enak sama baoak dan keluarga"

"Kamu kayak baru kenal aja to, wong udah lama kita kenal"

"Iya pak, insyaallah yaa pak kalo Hana ngga sibuk"

"Kali ini ga ada mata penolakan loh"

"Iya pak, kalo gitu Hana pamit mau kerja dulu pak"

"Ya, silahkan"

lalu Hana pergi meninggalkan Yusuf, walaupun Yusuf bukan keluarga ataupun kerabat Hana namun ia sangat senang dengan hana bahkan ia selalu menganggap Hana sebagai anaknya.

Hana pun segera melihat laptop kerjanya sekaligus melihat lihat dokumen dengan teliti. Bahkan dari pagi sampai siang ia tidak menyentuh handphone nya. Yang ia sentuh hanya lembaran kertas yang berada di mejanya.

Akhirnya jam makan siang pun tiba, Hana masih saja duduk di ruang kerjanya sampai sampai ia lupa waktu istirahat.

"Hana"

"Siap capt"

"Makan yuk"

"Maaf capt kerjaan saya masih banyak jadi tolong tinggalkan saya dan jangan ganggu saya" mendengar itu Raditya langsung membereskan dokumen dokumen yang berada di meja Hana

"Apa yang kau lakukan?"

"Hana ini jam istirahat dan juga jam makan siang, sekarang istirahat dulu. Ayo kita makan"

"Aku tidak lapar" tegas Hana

"Oh pantesan kurus ternyata jarang makan" ejek Raditya

"Kamu bilang apa?"

"Bilang kamu cantik" mendengar itu Hana memutar boal matanya malas

"Yasudah ayo, atau mau saya gendong"

"You crazy"

"Iya gila gara gara kamu"

"RADIT!!!!"

"Iyaa iyaa yaudah ayo" lalu Radit menarik tangan hana pergi ke luar

"Ihh Radit kamu apa apaan sih lepasin tangan gue" namun Radit tidak mendengar kan ocehan hana. Ia terus menggenggam tangan Hana

"Wah kapten romantis sekali. Takut Bu sersan nya digandeng sama orang lain yaa" ucap Prada putra

Tidak tau kenapa, semua bawahan Raditya memnggil kepada Hana dengan embel embel Bu sersan.

"Nah kau tau juga kamu"

"Kali gitu saya duluan capt"

"Ya" lalu putra pun meninggalkan Hana dan Radit

"Kamu apa apaan sih. Lepasin malu diliatin banyak orang"

"Bilang kamu mau makan dulu"

"Iya iyaa aku mau"

"Mau apa"

"Makan"

"Makan saya?" Mendengar itu Hana mencubit lengan radit

"Aw.. sakit Han"

"Makanya jangan ngomong sembarangan"

"Iya iyaa maaf"

"Yaudah ayo"

"Kemana"

"Dasar pikun katanya makan"

"Eh iyaa ayo"

Lalu mereka pun pergi meuju koperasi yang menyediakan tempat makan.














.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

















Notes :
ALKI = Alur Laut Kepulauan Indonesia

Hope In Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang