Pagi hari pun tiba kini Hana akan bersiap siap menuju Koarmada. Namun ketika ia menuju Garasi ia melotot melihat mobil nya tidak ada di garasi
"MOBIL GUE !!!!!!!!!" teriak Hana
Dan tak lama kemudian sebuah pesan masuk ke ponsel Hana
Han mobil lu ada di gue, semalem Lo mabok sate. Jadi gue anterin lu pulang dulu ke rumah terus gue pulang pake mobil lu. Tenang mobilnya masih utuh kaga gue jual
Membaca pesan itu Hana menjadi kesal, ia harus memesan taxi online untuk berangkat dinas
"Ahh sialan" umpat Hana
Dan tak lama kemudian taxi pun datang dengan cepat ia langsung saja naik taxi itu
Setelah sampai, Hana pun segera mengikuti Apel pagi untungnya saja ia tidak terlambat. Setelah selesai, Hana pergi menuju ruangannya
"Eh.. Na, ini kunci mobil Lo. Maaf gue bawa pulang mobilnya soalnya Lo tidur" ucap Rivhal
"Santai aja asal jangan jual aja mobil gue"
"Yaelah gue juga punya fikiran kali"
"Yakali aja lu jual"
"Yaudah deh gue balik dulu. Bye"
Rivhal pun meninggalkan ruangan Hana. Ketika ia bekerja, fikirannya melayang. Raga nya di Koarmada namun fikirannya flashback kejadian kemarin tentang Raditya.
'ahh sial kenapa jadi mikirin Radit sih sadar Lo itu bukan siapa siapa nya Radit elah'
Hana menggeram frustasi kenapa juga ia harus memikirkan Raditya yang nyatanya bukan siapa siapanya.
Lalu Hana segera memfokuskan dirinya untuk bekerja tidak ada gunanya juga memikirkan kejadian kemarin. Tapi di otak Hana ia bertanya tanya siapa perempuan itu.
________________
Setelah seharian bekerja, Hana tidak melihat Raditya sedari pagi bahkan memberi pesan atau pun telfon juga tidak. Beberapa kali Hana selalu membuka ponselnya. Apakah dia sedang menunggu pesan atau telfon dari Raditya? Mungkin iya, karena jika Raditya tidak masuk ataupun ada keperluan lain ia selalu memberi tahu kepada Hana. Tapi sekarang, tidak sama sekali.
Hari ini menjadi hari terabsurd Hana karena tidak fokus pada pekerjaan nya lalu fikirannya tertuju pada Raditya.
Ketika ia sedang berjalan menuju parkiran Hana menendang sebuah kaleng. Mungkin karena ia sangat kesal
"Aduh" suara seseorang dari arah depan
Hana kaget mendengar itu, dan langsung saja ia menghampiri seseorang itu.
"Ehh maaf maaf gue ga sengaja"
"Parah Lo, ga kira kira anjir liat nih pelipis gue jadi berdarah kan" sewot Rivhal
"Lebay banget sih cuma kaleng doang masa sampe berdarah kayak gitu"
Sebenarnya pelipis Rivhal sebelumnya berdarah, karena tadi ia sempat sparing dengan Daren hingga pelipis nya berdarah dan sialnya rasa perih itu harus bertambah karena Hana menendang sebuah kaleng dan kena kepelipisnya
"Ih tapi kok jadi banyak darahnya"
"Udahlah gapapa nanti juga sembuh"
"Yaudah
"Bentar bentar gue ambilin dulu kotak P3K"
"Gausah"
"Udah diem"
Hana pun segera membawa kotak P3K di mobilnya lalu ia segera mengobati pelipis Rivhal yang berdarah
"Aww... Perih Na"
"Luka beginian perih elah. Lagian kenapa juga berdarah segala" ucap Hana sebari mengobati pelipis Rivhal
"Namanya juga kecelakaan"
"Udah selesai. Mau pake hansaplast atau ngga"
"Ga usah deh" ucap Rivhal
Setelah selesai, mata elang milik Rivhal kini menatap wajah Hana. Hana yang menyadari itu, langsung berdiri
"G... Gue pergi dulu"
Namun ketika Hana akan pergi Rivhal mencengkeram tangan Hana dan Rivhal pun berdiri dari duduknya. Mata elang Rivhal masih saja menatap wajah Hana.
"Ngapain Lo liatin gue kayak gitu" namun ucapan Hana diabaikan oleh Rivhal ia masih saja menatap wajah Hana
'lo cantik Na'
Ucapan itu hanya ada di dalam hati Rivhal tidak langsung berbicara kepada Hana
"Lo aneh" ucap Hana
Lalu Hana melepaskan cengkraman Rivhal dan meninggal kannya.
Ketika di dalam mobil, ia heran dengan Rivhal ada apa dengan dia? Tapi Hana tidak mempedulikannya langsung saja ia menancap gas lalu pulang menuju Rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope In Love 3
Kısa Hikaye"Hana tunggu" "Apa lagi?" "Emm.. kamu sudah makan?" "Belum" "Kalau begitu ayo kita makan" "Saya mau pulang, mama sudah memasakkan makan untuk saya" "Kalau begitu saya ikut" "Ngapain?" "Sekalian minta restu orang tua mu" mendengar itu Hana tertawa "...