Happy Reading...
***
"Akhirnya aku mendapatkan cuti satu minggu untuk menjemputmu Renjun, aku akan membawa mu ke China"
***
Tanpa terasa acara resepsi pernikahan Jeno dan Renjun tinggal lima hari lagi. Acara resepsi ini cukup banyak mengundang tamu. Dimulai teman kerja appa nya Jeno, pegawai-pegawai di perusahaan appa nya Jeno, teman arisan Taeyong Eomma, sanak sodara, dan teman-teman Jeno.
Jeno menawarkan kepada Renjun untuk mengundang sahabatnya di China, namun Renjun menolaknya. Itu terlalu banyak biaya untuk mengundang temannya datang ke Korea.
"Kamu mau mengajak teman-teman dari China datang kesini"
"Tidak usah"
"Oppa yang akan membiayai penerbangan mereka ke Korea"
Mendengar ucapan Jeno, Renjun berterimakasih kepada Tuhan telah menemukan pria sebaik itu. Ingin rasanya Renjun mengajak teman-temannya untuk menghadiri resepsi pernikahannya nanti namun itu pasti banyak mengeluarkan uang. Biasa penerbangan dari China ke Korea cukup mahal apa lagi untuk beberapa orang.
Renjun tau diri, meski suaminya dan mertuanya itu kaya tapi bukankah itu keterlaluan jika Renjun mengundang teman-temannya.
"Tidak oppa. Nanti saja ketika sudah acara ini. Aku yang akan mengunjungi mereka"
"Baiklah... Owh iya bukan kamu saja, tapi kita akan ke China"
***
Sepasang muda-mudi di area bandara. Mereka baru saja tiba di Korea. Mungkin mereka seperti sepasang kekasih namun kenyataannya mereka bukan sepasang kekasih. Si pria yang sangat semangat untuk mengejar cintanya, dan si wanita sangat merindukan sahabatnya."Ge apakah kau tau dimana tempat tinggal Renjun sekarang?"
"Kita akan menghubunginya nanti, saat kita sudah menemukan hotel"
"Kata mu kita akan di jemput oleh teman mu"
"Iya, tunggu sebentar"
Pria yang di panggil ge oleh perempuan tadi, melirik kesana sini mencari teman yang akan menjemputnya. Tak butuh lama untuk mencari nama nya.
"Jungwoo noona"
"Lucas" pria itu menganggukan kepalanya.
"Senang bertemu dengan mu noona" Lucas tersenyum "perkenalkan ini anak paman ku" tutur Lucas bohong
"Hi, My name is Yangyang" menyodorkan tangannya, yang disambut oleh Jungwoo
"Maaf noona, Yangyang tidak bisa berbahasa Korea. Dia hanya bisa bahasa Inggris, Jerman dan China"
"Owhhh... Mari ikut dengan ku" ucap Jungwoo.
Yangyang mengikuti langkah Jungwoo dan Lucas, tak jarang juga Yangyang membuka ponselnya, untuk membalas seseorang yang sejak dari kemarin baru membalas pesan darinya.
Setelah sampai di apartemennya Jungwoo. Lucas dan Yangyang pikir mereka akan menginap di hotel sesuai yang di awal rencanakan mereka. Namun Jungwoo melarangnya, karena Jungwoo tinggal di apartemen sederhana dengan dua kamar tidur, bukankah itu cukup untuk menampung tamunya.
Yangyang bisa tidur dengannya, Lucas bisa tidur di kamar tamu. Awalnya Yangyang tidak setuju, karena gadis itu malu jika dengan orang yang baru kenal. Yangyang masih sanggup menyewa hotel, jangan sangka Yangyang adalah anak dari CEO terkenal dari German. tapi karena tidak ingin mencari pengalaman di Negara ibu nya berasal.
Dan mau tak mau Yangyang tidur dengan Jungwoo. "Apa dia sesibuk itu sampai-samapi tak membalas pesan ku lagi" keluh Yangyang, kemudian membaringkan badannya di samping Jungwoo.
***
Taeyong sedikit kesal, karena anak dan menantunya menolak untuk menginap di rumahnya.Dan saat ini Jeno dan Renjun berada di apartemennya.
"Aku lebih nyaman ketika kita berdua berada di rumah sendiri. Tidak ada yang mengganggu"
"Memangnya eomma pernah mengganggu kita?"
"Akh sudahlah lupakan saja, aku lelah" Jeno meninggalkan Renjun yang masih bingung.
Jeno membaringkan badannya. Renjun masuk ke kamar "cepatlah kemarin aku lelah" ucap Jeno sambil menepuk bantal yang ada di sampingnya.
"Jika oppa lelah cepatlah tidur"
"Aku ingin tidur bersama istriku, cepatlah" Renjun terdiam mendengar tutur kata Jeno.
Tak perlu lama Renjun membaringkan badannya di samping Jeno. Jeno meluruskan tangannya, mengangkat kepala Renjun, tangan itu menjadi bantal untuk Renjun. Membalikan badan Renjun untuk menghadapnya, mendekap tubuh Renjun.
Renjun mendongak melihat Jeno. "Tidurlah" kemudian Jeno mengecup kepala Renjun. Renjun membalas pelukan Jeno, mencium wangi tubuh Jeno 'ini nyaman sekali' Renjun memejamkan matanya.
TBC...