18. Seakan Candu

2.2K 251 9
                                    

Happy Reading...

***
"Aku harus menyusul Renjun ke Korea. Rindu ini benar-benar menyiksa. Tapi aku terlalu takut Renjun menolak ku untuk yang ke dua kalinya"

***
Pintu kayu itu terbuka. Mark memasuki ruangan Jeno. Hari ini pasien tidak terlalu banyak sehingga mereka bisa sedikit mengobrol saat jam kerja.

"Apakah kau baik-baik saja Jeno?" Yang ditanya tidak menjawab.

Jeno masih kesal kepada Mark dan Haechan atas apa yang kemarin mereka lakukan kepada Jeno. Jika saja malam itu Jeno tak menyetujui saran double date dari Haechan, mungkin kemarin dia dan Renjun bisa berduaan di rumah dalam proses pendekatan.

"Aku minta maaf atas kejadian kemarin, aku tak tau jika pada akhirnya Shotaro ikut ke cafe"

...

"Apakah istrimu marah?"

"Istri mana yang tidak marah ketika diajak double date. Malah ada wanita lain yang mendekati suaminya" sedikit kesal menjawab pertanyaan itu.

Jeno mengingat kejadian semalam, bahkan Renjun mengatakan 'jika oppa sudah memiliki kekasih kenapa oppa menikah dengan ku. Bukankah aku hanya jadi pengganggu di dalam hubungan oppa'

Sedikit kesal mendengar perkataan Renjun seperti itu.

"Maafkan aku Jeno"

"Sudahlah lupakan, cepatlah nikahi Haechan agar kau tau bagaimana rasanya ketika istri mu marah kepadamu" Jeno meninggalkan Mark begitu saja.

"Perasaan baru kemarin, menjodohkan dia dengan Shotaro. Tapi hari ini dia berkata seperti itu kepada ku heeemmm" kemudian Mark menyusul Jeno.

***

"Shotaro kau ini kenapa?" Gadis yang ditanya tak mau menjawabnya.

"Kau masih marah karena aku mengenalkan ku pada pria yang telah bersuami" Jaemin terdiam sejenak "Jujur saat aku tidak tau kalau Jeno sudah memiliki istri, selama aku mengenal Jeno aku tak pernah melihat dia dengan perempuan manapun"

"Katanya kau ini sahabatnya dari masa sekolah tapi dia beristri saja kau tak tau" Shotaro kesal bukan main ke Jaemin lantaran mengenalkan pria yang sudah beristri.

Meskipun Shotaro jatuh hati kepada Jeno tapi Shotaro bukanlah wanita yang mencintai suami orang. Shotaro juga ingin memiliki kekasih tampan tapi bukan dengan merebutnya dari orang lain.

Shotaro melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jaemin. Rasanya malas mendengarkan ocehan Jaemin.

***
Dilihat dari jendela cafe, 'bukankah itu gadis yang sering ku temui. Tak ada salahnya jika aku memberanikan diri untuk berkenalan hari ini'.

Pria itu mendekati gadis yang sudah dua kali ia temui.

"Hi kau sendirian"

"Mungkin beberapa menit yang lalu aku sendirian, tapi sekarang aku berdua dengan mu"

Pria itu tertawa "kita sudah berkenalan, tapi saat itu kau terburu-buru" kemudian menyulurkan tangannya "nama ku Sungchan, apa kau masih ingat?"

Shotaro ketawa canggung, dia lupa "aku Shotaro"

"Aku masih mengingat nama mu, nama yang bagus untuk gadis cantik" senyum Sungchan.

***
Saat jam pulang Jeno bergegas membereskan barangnya.

"Kau kenapa tergesah-gesah Jen?"

"Tau tau sendirikan hyung, jika aku sudah punya istri"

"Iya aku tau kau sudah menjadi suami. Tapi apa salahnya jika kita...."

"Kau tau hyung, jika aku pulang telat bisa saja Renjun percaya kalau Shotaro adalah selingkuhan ku. Itu akan memperumit masalah ku dengan Renjun" tegasnya "dan satu lagi, itu karena mu dan Haechan" Jeno meninggalkan Mark.

"Salah siapa yang tak pernah jujur jika sudah menikah" Mark segera membereskan barangnya "sebetulnya Jeno ketemu Renjun dimana?, Apakah aku harus menyelidikinya?,.. aisss mengganggu pikiran ku saja"

***
Pintu terbuka, tapi rumah masih gelap. "Renjun pergi kemana"

Jeno segera mencari Renjun di seluruh rumah tidak ada, namun saat membuka pintu kamar Jeno melihat Renjun sedang berbaring.

Jeno ikut berbaring di samping Renjun, kemudian menarik Renjun dalam pelukannya.

"Eummm " tidur Renjun terusik karena tangan Jeno

"Kau bangun" Chuuu Jeno mencium kening Renjun, kemudian turun ke kedua pipi, dan terakhir di bibirnya, cukup lama Jeno mencium bibir manis Renjun, sampai Renjun memukul dadanya baru jeno melepaskannya.

Tangan Jeno menyentuk bibir Renjun "ini manis sekali" Renjun memalingkan mukanya ia malu namun ia juga menikmatinya.

Melihat Jeno yang masih memakai pakaian tadi pagi "oppa baru pulang, cepat bersihkan badan oppa. Aku akan siapkan air hangat untuk mu"

"Tak usah. Aku lapar, kau memasak saja"

Setelah itu Renjun bergegas ke dapur untuk memasak. "Jika dia melakukan seperti itu saat aku tidur, bisa-bisa aku serangan jantung"

***
"Akhirnya aku mendapatkan cuti satu minggu untuk menjemputmu Renjun, aku akan membawa mu ke China"

***

TBC

Slowly I Love you (NOREN GS)  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang