19.⚠️🔪✔️

10.6K 636 11
                                    

"maaf bu, tapi alice lupa, boleh alice kerjakan dulu" ucap alice dengan sopan

BRAK!!

seketika itu semua pasang mata menatap ke arah bu asmi.
___________________________________

"MAJU KEDEPAN! " mendengar itu alice segera maju, sebenarnya alice ingin manangis karena ia sangat sensitif terhadap bentakan.

Sedangkan alula yang melihat itu, hanya diam dan akan menyaksikan seberapa jauh guru itu bertindak, jika sudah kelewatan maka ia akan angkat suara

"sudah telat, lalu tidak mengerjakan pr, kamu benar benar tidak menghargai saya, saya sangat tidak suka dengan murid seperti kamu, tidak disiplin, dan apa tadi,dengan beraninya kamu meminta izin untuk mengerjakan dulu, kamu tau pr itu apa hah! "

"pe-pekerjaan rumah bu" jawab alice sambil menunduk

"lalu kenapa kamu tidak mengerjakannya hah, repot apa kamu, apa orang tua kamu juga tidak menyuruh kamu belajar, didikan macam apa  yang orang tuamu terapkan sehingga jadi seperti kamu! " kata kata pedas itu berhasil melukai hati alice, air mata sudah tidak bisa lagi alice pendam

"jika bagi kamu ini masalah sepele, tapi bagi saya ini sudah sangat kelewatan, kamu tau sekolah ini adalah sekolah elit sekolah terbaik di jakarta, lalu murid seperti kamu ini sebenarnya tidak pantas a-

"CUKUP! " lantas semua perhatian yang tertuju kearah bu asmi dan alice langsung berganti ke arah alula yang berteriak dengan muka yang tidak bersahabat

Dengan berani alula maju kedepan dan menghadap ke arah bu asmi

"dari tadi ibu berbicara tentang perilaku, dan apakah menurut ibu asmi yang terhormat apakah perilaku anda sudah benar, dimana sebagai guru seharusnya memberikan contoh yang baik terhadap anak didiknya, jikapun kita salah setidak nya ibu bisa menegur kami dengan baik baik ataupun dengan bahasa yang sopan, apakah dengan anda memarahi murid anda dengan membawa bawa didikan orang tua adalah perilaku yang baik bagi seorang guru? " ucapan menohok dari alula berhasil membuat amarah bu asmi semakin menjadi jadi

"kamu pikir, dengan kamu anak dari kepala sekolah disini kamu bisa seenaknya bicara seperti itu alula! " ucap bu asmi dengan muka memerah

"jika apa yang saya katakan tadi memang benar lalu dimana letak kesalahan saya?" tanya alula yang tak gentar sama sekali

"dengan sikap kamu yang seperti ini, saya tak akan segan melaporkan kamu ke pak jefri alula! "

"silahkan ibu asmi yang terhormat! " setelah mengucapkan itu alula membawa alice pergi dari kelas ini,mengabaikan bu asmi yang berteriak memanggil namanya

Sepanjang koridor alula melihat alice yang menangis dengan diam, airmatanya jatuh dengan deras dan matanya yang menatap kosong, jika sudah seperti ini alice hanya butuh sarga, alula sangat tau bagaimana alice, segera ia menuntun alice menuju parkiran untuk mengantarkannya ke sarga

Saat melewati taman tak sengaja morgan melihatnya dan alice, alula melihat bahwa morgan tengah berlari menghampirinya

"alice! " mendengar suara morgan langsung saja alice melihatnya dan memeluknya dengan erat

"hiks..Abang! " pecah sudah tangisan alice saat berada dipelukan morgan, alula yang melihat itu merasa sedikit lega karena alice tidak lagi menangis dengan diam

"sttt udah udah" dipeluknya alice dengan erat, tangan morgan mengepal dengan erat melihat alice menangis tersedu sedu seperti ini

"lo kembali ke kelas aja, biar alice sama gue" alula pun mengangguk dan pergi dari situ, alula tidak akan kembali kekelas ia akan ke ruangan pribadi milik papinya

Melihat alice masih menangis morgan segera menggendong alice ala koala dan membawanya ke ruangan pribadi miliknya.

Karena morgan ketua osis jadi dia memiliki ruangan pribadi disekolah ini.

Sesampainya diruangan pribadi miliknya morgan segera mendudukkan dirinya di sofa dengan alice yang berada dipangkuannya, kini morgan merasa bahwa baju seragamnya sudah basah karena air mata alice tapi morgan tak mempermasalahkan itu, ia hanya ingin alice merasa tenang









Disisi lain

Brak!!

Dengan tidak sopannya alula membuka pintu ruangan jefri dengan kasar, sedangkan jefri yang sudah tau apa yang terjadi hanya mengendikkan bahunya saja.

"aaaaaaaaa!  Kesel banget sumpah" ucap alula sambil berteriak,  tenang saja diruangan ini kedap suara

"udah puas berantem nya? " tanya jefri sambil melihat ke arah putrinya itu, ia sudah tau masalahnya karena bu asmi sendiri tadi yang melaporkan kepadanya

"APA? PAPI MAU MARAHIN ALULA!" teriak alula yang membuat jefri harus menutup telinganya

"males banget marahin kamu" jawab jefri dengan santai

"papi alula mau nangis lo! " ucap alula sambil melihat jefri dengan muka garang

"nangis aja papi nggak peduli" mendengar itu justru membuat amarah alula semakin parah

"papi nyebeliiiin alula mau bolos bye! "

"heh anak nakal balik nggak! " ucap jefri yang melihat alula akan membuka pintu

Sedangkan alula tetap meneruskan untuk keluar dan mengabaikan ucapan papinya itu

Sedangkan jefri yang didalam. Sedang terkikik geli melihat kelakuan anaknya barusan, kenapa jefri tak marah, ya nggak tau, karena jefri tidak akan mudah marah dengan putri bandelnya itu.

Back to morgan alice:)

Setelah beberapa saat alice tetap menangis dengan tersedu sedu membuat amarah morgan semakin tak tertahan

"abang harus bunuh orang yang udah buat alice nangis? "

Tanya morgan yang sukses membuat tangis alice mereda seketika dan hanya tersisa isakan isakan kecilnya

"ja-jangan"

"kalau jangan alice harus berhenti nangisnya" ucap morgan dengan tangan yang masih setia mengusap surai alice

"udah jangan nangis ikut abang beli es krim mau? " mendengar kata es krim membuat alice langsung mendongak menatap morgan

"mau tapi abang beliin" mendengar itu membuat morgan langsung berdiri dengan alice yang berada digendongannya, alice pun merangkul leher morgan dan menenggelamkan wajahnya disana.










__________________________________
Double up lo
Jangan lupa vote and comment ya man teman
Thank you
_________________________________

Good night allBye❤❤❤❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Good night all
Bye
❤❤❤❤❤❤

My Psychopath Brother {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang