part 4

84 34 77
                                    

Maaf ya update nya telat karena banyak urusan

Makasih banyak udah baca karya bubu. Bubu sayang kalian semua😍🌝

•••••••

Laskar dan keempat temannya memasuki kawasan kantin, saat ini kondisi kantin sangat lah rami. Ia dan teman-temannya memilih duduk di kursi ujung kantin deket dinding. Bisa dibilang tempat itu adalah tempat favorit mereka semua

Bik ainu datang menghampiri kelima inti anak remaja itu, ia bertanya

"Mau, pesan apa den?" tanya bik ainu.

"Kayak biasa ya bik kalo Dirga, nasi goreng cinta." goda Dirga sambil mengedipkan matanya satu kearah bik ainu, membuat bik ainu salah tingkah dibuatnya.

Cowok ini hobi banget menggoda wanita ngga tua ngga muda ia goda semua, yang penting wanita yang ia goda, kalo wanitanya Samsudin mungkin ya bakalan insyaf. Johan yang duduk disebelah Dirga ia menyentil kepala Dirga menggunakan jari tangannya, membuat yang empunya kepala mendesis kesakitan.

"Akhh" lirih Dirga sambil mengelus kepalanya kesakitan.

"Sakit Woi, Lo kira kepala gue ini kelereng apa? Ha? Main nyentil nyentil aja lo, sakit bangsat!" Ucap Dirga. Dengan amarahnya

Johan menoleh kearah Dirga.
"Lagian juga lo kayak ngga ada kerjaan aja godain bik ainu" jawab Johan

"Cukup siswi sekolah ini aja yang lu goda, jangan bik ainu juga lu godain, jangan sampai bik ainu ternodai oleh godaan Lo." Lanjutnya sambil membuka botol minuman yang ada didepannya.

"Kalian berdua ini ya hobi banget berantem, atau jangan-jangan kalian berdua ini saling suka ya." Tanya Aska. Cowok satu ini ada aja kalo bicara.

Mendengar ucapan Aska, Johan dan Dirga membulat matanya. Dan menatap Aska dengan tatapan tidak setuju

"Apa? Lo bilang gue suka sama ini bencong penggoda?" Tanya Johan. sambil menunjuk Dirga.

"Amit jabang monyet ya, ka. gue suka sama ini siluman biawak" balas Dirga, tidak suka.

Ucapan Dirga. Membuat Winda menolehkan wajahnya sambil mengangkat alisnya.

"Ngga salah bicara Lo. Dir? Bukannya Lo ya yang seharusnya di juluki siluman biawak?" ucap Winda

Ucapan Winda itu membuat Dirga mati seribu kata, Johan yang mendengar ucapan Winda ia tertawa sekencang mungkin.

"HAHAHAHAHA.." tawa Johan.

"Benar tu kata kembaran Lo, dir." Sambung Johan

"Gue bukan kembaran, Dirga."

"Gue, ngga punya kembaran kayak dia malu-maluin bisanya." jawab Winda cepat.

Dirga yang mendengar ucapan Winda ia menggeleng kan kepalanya, dan ia berkata

"Jahat banget lo, sama gue win,"

"Lo ngga ingat kah, siapa yang suka ngelonin Lo tidur saat malam hari, kalo ngga gue, siapa lagi." Tutur Dirga sambil memegang dadanya sambil dramatis.

Winda hanya memutarkan bola matanya dengan malas

Laskar yang sedari tadi hanya diam saja, ia hanya menggelengkan kepalanya saja. Temannya emang ngga waras

Disela-sela Laskar kembali fokus pandangannya ke depan pintu kantin ia melihat. Seorang gadis yang pertamakali pernah menabraknya. Siapa lagi kalo bukan Alona, Laskar mengembangkan senyumannya.

Laskar bangkit dari tempat duduknya, ia ingin berjalan kearah gadis itu. Dirga yang melihat pergerakan Laskar ia langsung memegangi tangannya.

"Mau kemana?" tanya Dirga.

Laskar Giodarno [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang