part 12

43 16 28
                                    

Selamat membaca semoga kalian semua suka, aamiin ❤️

Budayakan vote dan komen ya, selesai membaca❤️

Semangat terbesar, seorang anak adalah dukungan dari orangtuanya. Dukungan dan juga doa bisa bikin seorang anak bahagia dan sukses, apalagi dukungan seorang ayah itu sangat lah berarti buatnya.”

....


Laskar. Seorang cowok yang tengah berkuat duduk diatas meja belajarnya, saat ini ia mempelajari rumus-rumus matematika yang akan ia gunakan untuk pertandingan olimpiade matematika besok.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat konsentrasi belajarnya terganggu. Ia bediri dari tempat duduknya menuju kearah pintu pagar yang telah diketuk beberapa kali.

"Iya bik, ada apa?" Tanyanya lembut saat melihat bik Suma sudah berdiri diambang pintu kamarnya

"Aden lagi belajar?" Tanya bik suma dan dijawab Laskar dengan anggukan kecil

"Maaf ya, den. Bibik jadi ganggu,"

"Gakpapa bik justru Askar seneng, yaudah bik masuk." Ajaknya

"oh ya ini den, bibik bawain bubur kacang hijau kesukaan, den Askar." Bik suma meletakkan nampan tersebut disamping meja belajarnya

"Makasih ya, bik" ucapnya dan dijawab anggukan kecil oleh bik Suma.

"den, ini kertas udangan olimpiade. untuk kehadiran orangtua 'kan?" Tanya bik Suma saat melihat kerta undangan tergeletak di mejanya.

Mendengar perkataan bik Suma barusan. Membuat Laskar menghentikan kegiatan untuk memakan bubur kesukaannya. Ia menaruh mangkok tersebut diatas naskah, dan beralih menatap bik Suma.

"Iya, bik. Itu surat undang buat kehadiran orangtua, keacara olimpiade besok." jawabnya sambil menyulam senyuman

"Buk Sarah, udah tau? Tentang surat undangan ini, den?" Laskar menggelengkan kepalanya, saat bik suma menanyakan tentang mamanya

"Belum, bik." Gumamnya pelan tapi masih bisa terdengar oleh bik Suma.

"Kenapa belum, bilang den?" tanyanya lembut

"Gak perlu bik, mau Askar bilang atau gak? Mama sama Papa gak bakalan datang, karena Askar gak terlalu penting di hidup mereka." Ungkapnya sambil tersenyum

"Sstt, aden gak boleh bicara kayak gitu. Setiap anak pasti selalu penting di hidup orangtuanya."

"Kalo aku penting di kehidupan mama sama papa. Kenapa aku selalu di siksa dan selalu dikatain gak berguna, bik?" tanyanya

"Semua orang berguna, tidak ada orang di dunia ini gak berguna. nyatanya aden berguna banget, di bidang matematika sampai bisa mengharumkan nama sekolah." Nasehat bik Suma. Jujur saat ini rasanya sesak yang bik Suma rasakan

"Apa yang bik Suma bilang, emang bener. Aku pinter di bidang matematika dan juga aku berguna disekolah. Tapi aku gak berguna bik dimata mama sama papa, karena aku selalu dianggap beban sama, mereka." Jawabnya

Bik Suma terdiam membisu kehabisan kata-kata saat mendengar ucapan dari anak majikannya. Jujur saat ini hati bik Suma sakit bak tertusuk puluhan belati.

"Eh, bik, bubur buatan bibik enak. besok buatin aku lagi, ya bik." ucap Laskar saat menyadari bik Suma hanya terdiam

"Ah, iyah den." Kaget bik Suma dari lamunannya

Laskar Giodarno [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang