part 6

78 30 76
                                    

Tidak menunggu waktu 1 jam Laskar melintas jalan untuk menuju ke sekolahnya. Laskar memasuki motor besarnya ke halaman parkiran. Alona turun dari motor Laskar ia langsung melepaskan helm yang dipakai Laskar tadi.

Alona mengulurkan helm yang ia pegang kearah Laskar.
"Ini helmnya, makasih tumpangannya."

Laskar mengambil helm yang ada ditangan Alona, "hm."

Setelah mendengar kata hm dari Laskar, ia ingin pergi menuju kelasnya. Baru mau melangkahkan kakinya tangannya udah dicegat Laskar duluan.

"Tunggu" cegat Laskar

"Gue mau liat muka Lo, balik badan Lo. Cepat." Titahnya.

Alona membalikan badannya namun tidak dengan wajahnya."Gue, mau ke kelas kar." Balas Alona menundukkan wajahnya. Karena ia tidak berani memperlihatkan wajahnya yang lembab.

"Liat gue, Lo tuh ya kalo diajak ngomong jangan nunduk"

"Muka gue ada didepan ona, bukan dibawah,"

Alona masih tetap setia menundukkan wajahnya. Laskar yang melihat Alona seperti itu, ia menarik napasnya panjang dan ia buang secara perlahan melalui bibirnya.

Laskar memegang dagu Alona menggunakan tangannya agar Alona langsung bisa menatap wajahnya.

"Liat gue, gue udah tau muka Lo lembab. Jadi jangan nunduk kalo ngomong sama gue."Tutur Laskar.

"Lo dipukul sama nyokap tiri Lo?"tanyanya.

"Nggak, gue gak papa."ucapnya.

"Nggak usah bohong, gue ini bukan anak kecil yang bisa Lo bohongi Alona,"

"Gue tau rasanya dipukul itu sakit, jadi gue minta tolong sama Lo, buat jujur sama gue, bawah yang mukulin lo itu nyokap tiri Lo kan?"ujar Laskar.

"G-gue gak pa-"ucapnya terpotong

"Gak papa gimana muka Lo itu lembab, jujur sama gue yang ngelakuin ini semua nyokap Lo, kan."ucap Laskar ia ingin mendapatkan jawaban dari Alona.

Alona menarik napasnya dari pada ia berbohong lebih baik ia jujur saja, percuma ia bohong ujung-ujungnya Laskar tau juga.

"Iya, yang Lo bilang emang benar kar, tapi gue nggak papa kok."ujar Alona memastikan bawah dirinya baik-baik saja.

"Dengan muka Lo kayak gini Lo bilang nggak papa, jangan bohong na. Gue paling benci dengan kebohongan na." Jelasnya.

Mata Alona memanas ia ingin sekali menangis, bibirnya bergetar kecil ia menahan air matanya. Laskar yang melihat Alona menahan tangisnya, ia mendekap tubuh Alona kedalam dada bidangnya, supaya gadis dihadapannya lebih tenang.

"Kalo Lo mau nangis, nangis aja,"

"Keluarkan semua keluh kesah yang ada di hati Lo." Laskar sambil mengelus-elus rambut Alona.

Mendengar perkataan Laskar, bikin Alona menangis sesenggukan di pelukan cowok tersebut.

Sudah cukup lama Alona menangis di pelukan Laskar, kini ia melepaskan pelukannya dengan Laskar, ia melihat wajah cowok dihadapannya, saat Alona mengamati muka Laskar ia melihat wajah Laskar sangat dipenuhi memar ungu.

"Muka Lo, kenapa kar?" Alona memperhatikan wajah cowok dihadapannya.

Alona memegang wajah cowok dihadapannya, ia kembali bertanya. "Muka Lo, kenapa bisa memar kayak gini?"tanyanya.

Laskar mendengar pertanyaan Alona ia memalingkan wajahnya,

"Biasalah soal geng motor." Ucap Laskar berbohong

Laskar Giodarno [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang