part 10

46 22 42
                                    

"Lo yakin?" tanya Rasya

"Hm" Alona berdehem

"Yaudah hati-hati, lo dijalan," ucap Salsha dan Rasya kompak.

"Dadahhh" Rasya melambaikan tangannya dan dibalas Alona

....

Alona melangkahkan kakinya keluar dari pagar sekolah, ia berjalan menuju kearah gang kecil, ia sengaja tidak menunggu bus karna Alona gak mau waktunya habis gara-gara nunggu bus yang super lama. Ia memilih jalan tikus agar cepat sampai dirumah, iya walaupun jalan itu cukup rawan preman ia tetap memberanikan dirinya.

Saat Alona memasuki gang itu ada seorang dua cowok yang badannya dipenuhi dengan tato menghadang jalannya.

"Gue mau lewat, permisi" ucapnya saat preman itu menghadang jalannya

"Layani kita dulu dong cantik, baru boleh lewat." jawab preman berjalan mendekatinya

"Gue bukan cewek murahan, minggir! Gue bilang minggir!" Jawabnya dengan nada sedikit meninggi saat mendengar ucapan preman itu

"Nambah cantik nih cewek, kalo kayak gini. Gue demen yang kayak gini, bos" ucap preman satunya

"Yuk cantik layani kita," goda preman itu sambil mencolek dagunya dan ditepis kasar olehnya.

"PERGI! TOLONG! TOLONG!!!!" Pekiknya meminta pertolongan

"TOLONG!!! PERGI KALIAN!!!"

"Uuuss gak usah teriak-teriak, gak usah ngabisin suara, lo. Men__" belum sempat preman itu menyelesaikan ucapannya terpotong oleh seorang cowok tengah duduk diatas motor besarnya

"TURUNIN TANGAN BUSUK LO! DARI CEWEK, GUE!" Ucap seorang cowok itu dari atas motornya sambil menundukkan kepala.

Suara lantang cowok itu membuat preman dan juga Alona menoleh kearah sisi kanan, saat cowok itu mengangkat kepalanya dan menatap tajam kearah preman itu. Alona yang melihat jelas wajah cowok itu membuat ia membulatkan matanya tidak percaya

"Laskar," gumam Alona pelan saat ia tau siapa cowok itu

Ia cowok itu adalah seorang Laskar yang sedang Alona liat sekarang.

"Siapa tuh bos! Ganggu kesenangan kita aja" tunjuk anak buah preman itu.

"Siapa lo!? Ganggu kesenangan kita aja!"

"Gue ganggu kesenangan, lo!? Yang ada lo sudah ganggu, ketenangan gue! Karena lo udah berani sentuh pacar gue!" Tegas Laskar menekan pembicaraannya

"Pacar? Tampang lo lemah ini, pacaran sama cewek secantik dia. Hahahaha gak salah dengar kita," jawab preman itu terdengar mengejek.

Laskar mendengar ejekan itu membuat ia mengeraskan rahangnya dan tanpa sadar ia  mengepal tangannya hingga buku kuku jarinya terlihat putih, ejekan lemah membuat napasnya tidak bisa dikontrol kan saat ini ia sudah terselimuti emosi. tanpa ba-bi-bu Laskar mengajar preman itu.

Bugkh

Bugkh

Laskar yang sulit mengontrol emosinya membuat ia tidak peduli lawannya siapa, ia terus menghajar bos preman itu tanpa sedikitpun ia memberi peluang buat itu preman bangun, saat ia terus-menerus mengajar bos preman, tanpa Laskar sadari preman satunya ingin menancapkan pisau ke belakang badannya,

"LASKAR, AWAS!" teriak Alona saat ia melihat preman itu ingin menancapkan pisau kearahnya

Teriakan Alona membuat ia membalikan badannya. Namun saat ia berbalik badan pisau itu dengan sempurna melukai tangan kirinya yang terdapat bekas luka cutter, sayatan pisau itu membuat lukanya kembali mengular kan darah.

Laskar Giodarno [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang