Dua puluh dua

1.2K 65 1
                                    

Dani sedang memberi arahan pada karyawan baru, di ruang kerjanya.

"Jadi kamu sudah paham kan Salsa ?."

"Paham pak, saya akan berkerja dengan baik dan disiplin."

"Bagus kalau begitu, kamu boleh mulai bekerja sekarang. Nanti akan ada rekan kamu yang membantu apa saja yang akan kamu kerjakan setiap harinya."

"Baik pak, saya permisi."

Dani mengangguk dan tersenyum hingga lesung pipinya terlihat. Sang karyawan baru terpesona melihatnya, sampai senyumannya tak lepas sedari tadi.

"Astoge kenapa pak dani manis banget ya, jadi gimana gitu ini jantung dari tadi."

Salsa pun melakukan pekerjaannya dengan baik, sebagai seorang pelayan restoran ia wajib selalu tersenyum dalam keadaan apapun.

Saat sedang membersihkan meja ia melihat customer yang masuk sambil celingak-celinguk seperti mencari seseorang.

"Selamat siang kak, ada yang bisa saya bantu ?."

Ia menatap salsa dengan mengerutkan keningnya lalu tersenyum, sepertinya sedikit tertarik dengan wajah salsa yang cantik.

"Permisi kak, hello." salsa menjentikkan jarinya membuyarkan lamunan seseorang di hadapannya.

"Eh, iya mbak maaf. Saya mencari seseorang dia bekerja di sini, namanya Dani. Apa dia ada ?."

"Kalau boleh tau kakak ini siapa ya ?."

"Saya kerabatnya, Boleh tolong panggilkan mba ?."

"Baik, sebentar ya. Silahkan duduk kak!."

Salsa bergegas mencari Dani lalu setelah bertemu ia menyampaikan pesan bahwa sedang ada seseorang yang mencarinya.

Danie menautkan alisnya seperti mengenal sosok yang sedang mencarinya, ia menghampiri laki-laki itu dengan otak yang berputar mencari siapa sosok laki-laki yang sedikit tidak asing baginya.

"Permisi." Ucap Dani sopan

Wajah yang tidak asing baginya itu menatapnya dan tersenyum lalu menyodorkan tangannya untuk memperkenalkan diri.

"Riko." Ucapnya lantang

Dani semakin memastikan nama yang juga tidak asing baginya. Ia pun menjabat tangan itu.

"Dani." Ucapnya datar

"Silahkan duduk!." Dani mempersilahkan.

Dani memanggil salah satu karyawan nya untuk segera menyediakan minuman untuk tamu yang tidak di undang itu.

"Adit tolong siapkan 1 jus strawberry untuk teman saya ya!."

"Baik pak!."

Riko mengerutkan dahinya saat mendengar kata "Pak" dari pelayan itu.

"Dia manggil loe pak ?." Tanyanya bingung

Danie hanya mengangguk pelan, lalu Riko mengamati pakaian Dani yang sudah tidak menggunakan pakaian pelayan lagi.

"Ooohh loe naik jabatan ?."

Dani kembali mengangguk tanpa bersuara.

"Ada apal loe nyari gue ?." Tanyanya datar

"Santai bro gak usah terburu-buru, gue cuma mau ngobrol kok sama loe."

Danie tersenyum miring, ia sudah tahu untuk apa seorang Riko mencarinya kalau bukan tidak ada tujuan terselubung.

"Kalau loe berharap gue ngasih informasi tentang Tania, sorry gue gak tau apa-apa."

Riko pun tersenyum dengan wajah yang menyebalkan.

PENGKHIANATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang