Dua

6.1K 166 2
                                    

Hari ini Tania sudah mulai bekerja secara efektif, namun tetap di bantu oleh rekan nya.

"Semangat ya Tania. Ucap karin menyemangati.

"Ahh iyaa Karin, makasih yaaa.

Tania mulai berkutat mengerjakan tugas yang di berikan oleh bosnya, sebagai sekretaris ia harus bekerja dengan sangat hati-hati agar tidak melakukan kesalahan.

**

"Tan, istirahat gih! Sudah waktunya ini". Ucap atasannya.

"Ini sebentar lagi selesai pak."

"Yasudah kalau sudah selesai kamu Langsung istirahat aja!."

"Baik pak."

Setelah selesai Tania berjalan menuju kantin, saat menaiki lift ada seseorang yang ikut masuk.
Tania dan dia hanya berdua di dalam lift.

"Hai, kamu yang kemarin kan ?". Sapanya. Tania hanya mengangguk tersenyum namun tidak memperdulikan nya lagi.
"Aku.. Riko, kamu ?". Ia menjulurkan tangannya, Tania menatap tangannya sedikit lama, akhirnya menjabat nya sebentar.
"Tania".
"Kamu sekretaris baru pak Harto ya ? Aku baru lihat kamu soalnya". Sambungnya.

Tania hanya mengangguk pelan.

"Aku di staff keuangan. Btw kamu mau ke kantin kan ? Bareng yah!". Ucapnya menawarkan diri.

"Iya". Singkatnya menjawab.

Saat sampai di kantin seseorang memanggil, ternyata cindy sudah menikmati santapannya.
"Aku tungguin dari tadi Tan, sampe perut keroncongan lohh". Serunya cekikikan.

"Sorry yah, yaudah aku pesen dulu ya!".

Riko pun bergabung dengan Tania dan Cindy, ia yang baru kenal dengan Riko hanya mendengar obrolannya dengan Cindy.
Saat Tania sedang menyantap dengan nikmat Riko selalu saja mencuri pandang Membuat Tania tidak nyaman. Cindy pun memperhatikan gerak-gerik Riko.

"Tan, nanti lanjut break ke taman yukk!". Ajak Cindy.

"Oke! Rebahan enak kayaknya".

"Yaudah cind, Tan aku duluan yaaa!!". Ucap Riko bergegas pergi.
"Oke Rik". Ucap Cindy mengacung kan jempolnya.

Sedangkan Tania hanya fokus pada makanan penutup sambil menikmati nya.

**

"Tan aku perhatikan si Riko curi-curi pandang terus loh sama kamu". Ucap Cindy memulai obrolan.

"Iyaa aku tahu, hmmm gak nyaman banget deh. Dia itu yang aku ceritain waktu nabrak aku pas dari toilet". Ujar nya sebal.

"Ooohhh jadi Riko yang nabrak kamu itu, ihh tahu gak dia itu salah satu cowok yang banyak di sukai sama karyawan disini loh". Jelasnya.

"Termasuk kamu ?".

"Iihh nggak!! Aku sama Riko itu cuma temenan aja! Aku juga udah punya pacar. Kebetulan Riko selalu curhat gitu sama aku, yang aku tahu dia itu cowok baik-baik Tan. Udah gitu dia lagi jomblo loh! Hihi". Ucapnya panjang lebar.

"Terus, hubungan nya sama aku apaan ?". Tanyanya bingung.

"Siapa tahu kalian jodoh". Jawabnya asal.

"Hahaha takut ah mukanya kayak galak gitu".

"Tapi ganteng kan ?". Goda Cindy.

"Kalau cantik ya perempuan". Jawab Tania cuek

"Cieeeeeee". Sambung Cindy menggodanya lagi.

"Iiihhh apaan sih."

**

Jam pulang sudah tiba..

"Tan pulang naik apa ?". Tanya Cindy

"Di jemput sama temen". Ucap Tania singkat.

"Temen apa temen ?". Goda cindy

"Kakak kelas waktu di SMK".

"Asssiiikkk ganteng pasti!!". Ucap Cindy menggoda lagi.

"Otak mu ini". Ujar Tania kesal

"Hahahaaa ampun". Cindy berlari keluar terlebih dulu.

Saat menuju pintu keluar ada Riko yang sedang menunggu seseorang, dan Tania melewatinya.

"Tan, pulang sama siapa ?". Tanya Riko.

"Aku di jemput Rik".

"Sama siapa ?". Sambung nya.

"Memangnya kenapa ?." Tania memasang wajah juteknya

"Ohh so-sorry Tan maksud ku, hati-hati!". Jawabnya gugup.

Tania hanya mengangguk pelan dan pergi dari hadapannya dengan langkah cepat.

Tania melihat Dani sudah menunggu di taman dekat kantor.
Tania berjalan cukup jauh.

"Harusnya bilang kalau sudah keluar, aku kan bisa muter lagi biar gak terlalu jauh". Ucap Dani merasa tidak tega.

"Gak apa-apa kok kak, lagian gak begitu jauh kok". Jawab nya menenangkan.

"Gak jauh bagaimana, sampai keringetan gitu".

Tania hanya menyengir kuda.

"Yaudah yukk naik!! Mau makan dulu gak ?". Tawar nya

"Mmmmhh nanti makan pecel aja di gang Deket rumah".

"Gak kejauhan ?".

"Gak kok, masih bisa nahan. Belum terlalu laper banget". Ucap Tania meyakinkan.

"Oke!". Jawabnya singkat.

**

"Dingin tan ?". Ucap Dani

"Sedikit". Jawabnya singkat.

"Pakai jaket ku yah?". Tawar nya

"Gak usah kak, kamu aja yang pakai. Kan kamu paling depan".

"Aku ada jaket lagi kok di dalam jok".

Dani meminggirkan motornya, mengambil jaket yang ia bawa. Tania pun memakainya dengan senang hati, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan kembali. Malam ini Tania dan Dani menghabiskan waktu menikmati makan bersama, ia melihat dia yang selalu tersenyum lembut padanya. Tania bisa menebak mungkin Dani menyukainya.

__

Masih penasaran dengan cerita selanjutnya, yukkk lanjut ke part berikutnya .
Jangan lupa like , vote dan komen sebanyak-banyak nya yaaaa 🥰

PENGKHIANATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang