Delapan

2.3K 131 3
                                    

Hallo teman-teman sebelum membaca part berikutnya jangan lupa vote dan komen part sebelumnya yaaaa dan follow akun ku juga .. mohon dukungannya 🙏🙏

Terimakasih

Happy reading

___

Riko jarang muncul di hadapan Tania, ia seperti sengaja menghindar dan yang harus ia tahu itulah yang Tania inginkan. Tania jadi tidak perlu repot-repot lagi untuk mencari cara agar bisa menghindari nya.

Hari ini Tania tidak membawa kendaraan roda dua nya, Cindy ingin mengajak Tania keliling Jakarta bermaksud untuk menghibur. Sebenernya rasa sakit hati ini sudah bisa dibawa santai, namun karna Cindy salah satu teman terbaik ia berinisiatif sendiri.

"Aku baik-baik saja cind".

"Menurut mu, tapi mata kamu gak bisa bohong Tania".

Tania tersenyum masam, sesungguhnya Riko memang masih ada tempat di hatinya. Tapi, pengkhianatan nya membuat hati Tania hancur sehancur-hancurnya. Dan ia akan mencoba untuk melupakan Riko.

"Sudahlah cind, jangan bahas riko lagi oke!".

Cindy tersenyum lembut dan mengangguk, ia terus mengendarai mobilnya dan sampailah di cafe yang berbeda dari sebelumnya.

"Niat aku mau bawa kamu ke cafe waktu itu, hehe takut kamu teringat kejadian yang lalu makanya aku ajak ke cafe yang berbeda".

Tania menggeleng sambil tersenyum, begitu perhatian nya Cindy nya.

"Makasih loh cind, kamu benar-benar the best".

"Siapa dulu dong, Cindy!!!". Terangnya membanggakan diri.

Tania dan Cindy keluar dari mobil dan memilih tempat di lantai atas, kebetulan Cindy perokok jadi mereka memilih smooking area.

"Pilih yang banyak, kita makan besar hari ini. Aku yang traktir!!". Ucapnya menggebu-gebu.

Tania mengacungkan jempolnya dengan semangat. Namun saat Tania sedang sibuk memilih, ada seseorang menghampiri mereka.

Ia berdiri tepat di samping Tania.
Tania mendongak dan melihat ke arah nya, seketika mata Tania membulat.

"Hai". Sapanya.

Tania tersenyum kaku dan melirik ke arah Cindy, dan Cindy sedang menyorot ke arah Tania memberi kode dari matanya seakan bertanya "itu siapa ?". Tania bergidik dan beralih ke sosok itu. ya! Tentu saja itu Satya.

"Eh,hai". Ucap Tania menyapa balik.

"Kebetulan banget kita ketemu disini, eh btw ini temen loe ?".

Tania mengangguk

"Kenalin, gue Satya temennya Tania". Ucapnya memperkenalkan diri.

Cindy merespon dengan senang hati dan senyum nya sangat ramah terhadap Satya.

"Oohhh ternyata kamu yang namanya Satya! Tania pernah cerita". Ucap Cindy melirik Tania menggoda.

"Btw kamu sendirian ?". sambung cindy

"Harusnya berdua, tapi temen gue gak jadi Dateng katanya tiba-tiba ada halangan gitu". Terang Satya menjelaskan.

"Ooohh yaudah kamu gabung aja!! Ya kan Tania ?".

Tania melotot melihat Cindy, ia sedikit mengerut kan dahinya. Cindy mengerti bahwa Tania tidak setuju tapi Cindy malah mengabaikan penolakan nya.

"Tuhh kan Tania setuju!".

PENGKHIANATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang