Lima

2.4K 86 2
                                    

Jakarta, Februari 2013

Tania merenung entah apa yang ia renungkan, selama ini Riko selalu meyakinkan untuk dapat menerima cintanya. Namun entah, ia tidak tahu apakah ia harus menerimanya atau tetap pada pendiriannya selama ini. Sejak awal Tania tidak tertarik sama sekali dengan Riko, ia mengharapkan Dani yang selama ini ia tunggu namun ia tetap abu-abu. Saat Tania  mengharapkan nya Dani tidak pernah muncul bahkan memberi kabar pun tidak. Pernah suatu hari Tania mengirim pesan padanya tapi, tidak ada respon sama sekali.

Hari ini sepulang kerja, Riko mengajak Tania ke taman kantor dan Tania mengiyakannya.

"Kamu pasti tahu apa maksud dan tujuan ku mengajak kamu kesini kan ?". Ucapnya.

Tania mengangguk pelan.
"Lalu ?". Sambungnya

"Yaudah!". Jawab Tania singkat.

"Yaudah maksud kamu ?". Tanyanya gusar.

"Iyaa aku terima kamu!".terangnya menatap Riko.

Riko membeku menatap Tania, matanya berkaca-kaca. Ia tersenyum lembut dan raut wajahnya sangat bahagia.
Ia memeluk tiba-tiba, mengusap kepala Tania lembut. Tania tidak membalas pelukannya namun tidak pula menolak nya.

Riko melepas pelukan itu dan mengamit kedua tangan Tania
"Kamu tahu tidak ? Momen ini adalah momen yang paling ku tunggu selama ini, aku sangat bahagia bisa menempati hati mu". Ucapnya dengan tangan gemetar.
Tania hanya tersenyum sendu, ia tidak tahu apakah keputusannya ini benar atau justru sebaliknya.

**

Setiap hari Tania bekerja selalu bertemu dengan Riko, bahkan terkadang Riko selalu menunggunya jika Tania sedang lembur. Setiap hari pula Riko selalu memanjakan Tania, ia menjadi sosok pelindung bahkan ia selalu meluangkan waktunya untuk Tania. Selalu membuatnya terkagum dengan kasih sayang dan perhatian Riko.
Wanita mana yang tidak luluh di perlakukan seperti itu ?. Riko tidak pernah jenuh membuat Tania tersenyum setiap saat. Sampai Tania lupa dengan perasaan  yang sebenarnya bagaimana, yang jelas selama Riko menjadi kekasih nya ia selalu bersikap baik dan bahkan memberikan yang terbaik untuk Tania.
Menurut Tania ia adalah lelaki idaman yang sempurna, tidak salah banyak wanita disini yang mengejar-ngejar untuk mendapatkan hatinya. Apakah Tania wanita beruntung ??

**

"Tania, kamu beruntung banget sih bisa pacaran sama riko". Ucap Ratih.

"Ya ampun Ratih kamu terlalu berlebihan."

"Iiihh beneran, hampir seluruh karyawan disini tahu loh kalau Riko tergila-gila sama kamu, apalagi waktu kejadian di Taman itu jadi trending topik tahu". Ucapnya menggebu-gebu.

Tania menggeleng kepala, ucapan Ratih membuat nya sedikit merinding.

"Eh aku duluan ya, bye Tania."

"Bye rat."

Ponsel Tania bergetar ada panggilan masuk dari seseorang yang sangat ia kenal.

"Hallo kak Dani ?".

"Tania, aku ada di taman kantor kamu nih. Kamu dimana ?".

Tania terkejut mendengar ucapan Dani, kenapa tiba-tiba ia ada di taman ?

"Ka_kakak ngapain ?". Ucapnya panik.

"Aku mau jemput kamu lah!".terangnya lantang.

"Ta_tapi aku gak bisa kak!".

"Lohh kenapa ? Kamu bawa motor ? Gak apa-apa nanti kita beriringan aja!".

Tania benar-benar tidak tahu harus bagaimana, karna hari ini Riko akan mengantar nya pulang. Ia bergegas mematikan ponsel dan mengirim pesan pada Riko.

Tania sedikit berlari menuju taman.

"Kak ?".
Dani tersenyum dan memasukkan ponsel nya, ia menarik tangan Tania  untuk duduk di sampingnya.

"Kak, ada apa ?".

"Tania."

Saat Dani hendak berbicara ada Riko yang datang menghampiri mereka.


Tania dan Dani menoleh ke sumber suara, ia melihat Riko berdiri di dekat mereka. Tania melepaskan tangannya dari genggaman Dani, ia bingung dan tidak tahu harus bagaimana.

"Tania, ini siapa ?". Tanya Dani bingung.

"Aku pacarnya!". Jawab Riko tegas.

"Tania, apa itu benar ?".

Tania hanya mengangguk pelan dan menundukkan kepala. Riko mendekati Tania dan menarik tangannya menjauh dari Dani, Tania menurut bahkan tidak sanggup menatap Dani.

"Tolong jangan ganggu Tania, dia pacar ku!". Ucap Riko dingin.

"Maaf! Aku tidak tahu kalau Tania sudah punya kekasih, kalau aku tahu aku tidak akan mengganggunya! Permisi".

Dani pergi dari taman dengan perasaan berkecamuk, Tania ingin menjelaskan namun apa yang harus ia jelas kan ? Karna semua yang Riko ucapkan itu benar adanya.

Riko menatap Tania, ia duduk dan merasa sedikit gusar.
"Dia siapa ?". Tanyanya datar.

"Dia, kakak kelas ku sewaktu SMK".

"Apa selama ini, dia yang terkadang menjemput mu?".

Tania mengangguk ragu, yang ia lihat wajah Riko sedikit merah. Mungkin ia juga sedikit emosi.

"Aku tidak ada hubungan apa-apa kecuali sekedar teman!". Sambung Tania.

"Ya!! Itu menurut mu, tidak untuk dia". Ucapnya tegas.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sudah punya pacar ?". Sambung nya.

"Apa itu harus ?".

"Ya!! Aku gak suka kamu di pegang olehnya!".

Tania menarik nafas panjang, dan mendekati nya.
"Aku tidak ada hubungan apa-apa, bahkan aku benar-benar tidak tahu dia datang kesini untuk menjemput ku". Jelas Tania

"Aku tidak mau kamu berhubungan dengannya!". Titahnya.

Entah apa yang sedang ada di dalam diri tania, ia pun menuruti nya.

**

Semenjak kejadian itu, Tania sudah tidak tahu lagi kabar Dani. Ia menghilang tanpa jejak, Ia tahu Dani pasti sangat kecewa padanya. Namun, ini semua keputusan yang sudah Tania ambil dan ia mencoba untuk melupakan semua tentangnya. Dan fokus pada hubungannya dengan Riko.

Tania tidak mau menyinggung hati Riko lagi, dia baik bahkan selama menjalin hubungan Riko tidak pernah membuat Tania kecewa sedikit pun.
Riko sosok laki-laki yang sangat memanjakannya bahkan selalu membuat hatinya berbunga-bunga setiap hari.

Tania sedikit menyesal tentang kejadian di taman, Tania benar-benar belum bisa menjelaskan apa yang terjadi. Bahkan ia tidak yakin apakah ia akan mempunyai kesempatan untuk menjelaskan tentang perasaannya terhadap Dani selama ini, tapi apakah itu berguna ? Karna semua sudah terlambat! Benar-benar terlambat!

__

Hallo, sampai ketemu di part berikutnya..
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyak nyaa yaaa 🥰

PENGKHIANATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang