Tahun baru akan segera tiba, Satya sudah merencanakan sesuatu untuk Tania. Sudah dua Minggu berjalan hubungan mereka saat ini, rasa bahagia masih terus menyelimuti hari-hari mereka.
"Duhhh pakai baju apa ya ?".
Tania begitu sibuk mencari pakaian yang akan ia kenakan nanti malam, selama pacaran dengan Riko Tania tidak pernah setegang ini bahkan untuk memakai baju pun ia memakai senyaman nya saja. Tapi, kenapa berbeda dengan Satya. Padahal Satya pun selalu berpakaian santai, tapi wajah tampan dan manisnya itu yang selalu membuat Tania Salah tingkah.
"Padahal Riko juga tampan, tapi kenapa aku tidak pernah merasakan hal seperti ini ? Ya Tuhan aku seperti baru pertama kali berpacaran".
Tania menutup wajah dengan kedua tangannya, merasa malu sendiri.
Akhirnya Tania memilih dress santai dengan warna kalem serta flatshoes dan tas selempang.Tania melihat dirinya dari pantulan kaca, rambut hitam terurai dan makeup tipis begitu membuatnya semakin memesona.
"Oke, tidak berlebihan".
Tania tersenyum manis melihat dirinya sendiri.
**
"Berangkat dulu ya om, Tante".
Satya mencium punggung tangan ayah dan ibu Tania untuk berpamitan.
"Hati-hati nak".
Ucap ayah Tania tersenyum.
"Assalamualaikum".
"Walaikumsalam".
Serempak ayah dan ibu tania menjawab.
Mereka sudah memasuki mobil dan sudah menghilang dari pandangan orang tua tania .
"Kita mau kemana sih ?".
"Nanti kamu juga tahu".
"Jangan yang aneh-aneh ya!".
"Sejak kapan aku aneh-aneh sama kamu sih ?".
Tania menyengir kuda.
Satya melihat dan kembali fokus menyetir."Kamu cantik".
"Terimakasih".
Tania tersenyum malu.
"Aku baru sadar ternyata kamu jauh lebih cantik dari yang ku lihat".
"Mulai deh gombalnya".
"Kok gombal ? Orang pacar kasih pujian kok di bilang gombal".
"Terimakasih pujiannya, hehe".
Beberapa menit kemudian..
"Ini bagus, bagus banget. kok kamu bisa tahu tempat sebagus ini sih ?".
"Balkon ini sudah aku sewa buat kita, sebenarnya ini gedung milik teman bokap jadi dia gratisin buat aku, karna dia tahu aku anak temannya".
"Iihhh jadi ini gratisan ?".
"Hehe kan niatnya mau bayar, tapi malah di gratisin. Siapa yang mau nolak coba ?".
"Hihi iyayah, lumayan kan uangnya masuk kantong lagi".
"Nahhh itu tahu".
Tania menatap pemandangan indah di depannya, lampu-lampu gedung yang terlihat begitu indah di malam hari membuat matanya tak mau lepas dari pandangan.
"Kamu suka ?".
"He'em , suka banget. Makasih ya sayang".
"Tempat spesial untuk gadis spesial".
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGKHIANATAN
Romance"Anggap saja aku salah menilai mu". Ucapku lirih "Jangan pernah menegur ku jika suatu saat kamu melihat ku! begitupun dengan aku". Ia hanya terdiam menunduk, mencerna setiap kata yang ku ucapkan untuk nya. Aku bergegas pergi dari hadapannya dan tida...